Selasa, 29 Juni 2010

Naik Kendaraan Umum Baik untuk Kesehatan


Naik kendaraan umum seharusnya bisa jadi solusi untuk mengurangi kemacetan di kota-kota besar seperti Jakarta. Selain mengurangi kemacetan dan menghemat pengeluaran, naik angkutan umum ternyata juga baik untuk kesehatan.

Menurut penelitian, naik kereta api, trem atau bus dapat meningkatkan aktifitas fisik dan menurunkan berat badan lebih dari 3 kg per tahun dibandingkan naik mobil atau kendaraan pribadi.

Temuan ini menunjukkan bahwa peningkatan penggunaan angkutan umum dapat meningkatkan kesehatan dan tingkat obesitas (kegemukan) menjadi lebih rendah.

"Pembangunan lingkungan dapat memfasilitasi atau menghambat kegiatan fisik. Memahami bagaimana penggunaan kendaraan umum menawarkan aktifitas fisik memberi harapan untuk dapat mengurangi pertumbuhan prevalensi obesitas," ujar Dr John MacDonald, penulis studi dari University of Pennsylvania, seperti dilansir Telegraph, Rabu (30/6/2010).

Dalam penelitian yang akan diterbitkan dalam American Journal of Preventive Medicine edisi Agustus ini, peneliti dari University of Pennsylvania, Drexel University dan RAND Corporation menemukan bahwa pembangunan sistem KRL (kereta api listrik) atau light-rail system (LRT) mengakibatkan aktivitas fisik (berjalan) meningkat dan tentunya akan diikuti dengan penurunan berat badan.

Penelitian ini dilakukan dengan dua survei, yaitu pada partisipan sebelum dan setelah naik KRL di daerah Charlotte, North Carolina. Peneliti menemukan bahwa naik kendaraan umum tersebut berkaitan dengan indeks massa tubuh (BMI) yang lebih rendah dari hari ke hari.

KRL mengurangi BMI rata-rata 1,18 kg/m2, dibandingkan dengan pengguna non-KRL (kendaraan pribadi) di daerah yang sama selama masa penelitian 12-18 bulan.

Ini sama halnya dengan menurunkan berat badan sebesar 3 kg. Pengguna kendaraan umum khususnya KRL juga 81 persen lebih kecil mengalami obesitas alias kegemukan.(mer/ir)

Orang Indonesia Nggak Doyan Minum Susu


Upaya perbaikan gizi di Indonesia terkendala oleh rendahnya konsumsi susu, yang angkanya bahkan berada di bawah Vietnam. Selain itu, produksi susu dalam negeri belum mampu mencukupi kebutuhan susu nasional.

Berdasarkan data Tetra Pak Indonesia tahun 2010, konsumsi susu di Indonesia hanya 11,9 liter/kapita/tahun. Sebagai pembanding, konsumsi susu di India mencapai 42,8 liter, Malaysia dan Filipina 22,1 liter, Thailand 31,7 liter, sementara Vietnam 12,1 liter.

Jenis susu yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia adalah susu bubuk, yakni 43,3 persen. Jenis susu yang lain adalah susu cair UHT (ultra high temperature) sebesar 4,6 persen, susu steril 2,7 persen, dan susu pasterurisasi 1,2 persen.

Kenapa konsumsi minum susu orang Indonesia sangat rendah?

Bukan rahasia lagi, kalau kesadaran masyarakat akan pentingnya susu memang sangat rendah. Masyarakat lupa minum susu bermanfaat untuk jangka panjang agar kebutuhan vitamin D, nutrisi, dan kalsium terpenuhi.

Dalam jumpa pers di Hotel Melia Jakarta, Selasa, (29/6/2010), Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Prof Dr Ir Zaenal Bachruddin, M.Sc juga mengungkap rendahnya konsumsi susu di Indonesia karena daya beli masyarakat yang menurun.

Pendapat yang sama juga disampaikan Ketua Umum Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi), Anita Hutagalung yang turut hadir di acara tersebut. Anita mengimbau pemerintah, apabila ada program untuk menggratiskan susu maka kelompok menengah ke bawah harus diprioritaskan.

Sementara itu, produksi susu dalam negeri baru mampu memberikan kontribusi sebesar 636,8 ribu ton atau 26,5 persen dari kebutuhan nasional. Selebihnya yakni 73,5 persen masih harus di-impor dari luar negeri.

Kepemilikan sapi perah saat ini yaitu 3-4 ekor/KK (kepala keluarga) dinilai tidak ekonomis karena rataan produksi baru mencapai 8-10 liter/hari. Menurut Zaenal, seharusnya kepemilikan sapi perah ditingkatkan menjadi 8-10 ekor/KK.(up/ir)

4 Jenis Olahraga untuk Jantung Sehat


Jakarta, Olahraga sederhana yang dilakukan secara signifikan dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan penyakit kronis lainnya. Setidaknya ada 4 jenis olahraga yang membuat jantung sehat. Apa saja?

Latihan kardiovaskular adalah bentuk kegiatan yang meningkatkan pernapasan dan denyut jantung. Olahraga ini pada dasarnya menantang jantung untuk bekerja lebih keras dan menjadi lebih kuat.

Olahraga kardiovaskular akan memperbaiki cara tubuh menggunakan oksigen. Ini akan membuat jantung lebih kuat dan lebih efisien dalam memompa darah ke tubuh.

Seperti dilansir dari Sheknow, Rabu (30/6/2010), empat olahraga kardiovaskular terbaik untuk meningkatkan kesehatan
jantung adalah sebagai berikut:

1. Jalan cepat
Tubuh manusia dilahirkan untuk berjalan. Jalan cepat adalah cara alami untuk meningkatkan kebugaran tubuh, terutama jantung. Selain itu, jalan cepat bekerja lebih baik untuk orang dengan gemuk atau overweight. Hal ini karena jalan cepat dapat membantu mengurangi lemak otot di area dekat sendi.

2. Lari
Meski lebih menantang ketimbang jalan, lari adalah aktifitas fisik jantung sehat yang mudah untuk dilakukan. Selain itu, lari juga merupakan salah satu cara terbaik unutk membakar kalori. Dengan begitu, ketika Anda sedang berusaha menurunkan berat badan, ada bonus lain yaitu kesehatan jantung.

3. Berenang
Kolam renang bisa jadi merupakan tempat terbaik untuk bermalas-malasan sambil mengapung, tapi air di kolam renang bisa menjadi tantangan kebugaran tubuh. Berenang atau olahraga air lain tidak hanya akan meningkatkan denyut jantung dan meningkatkan kesehatan jantung, air memberikan resistensi multi-arah yang akan meningkatkan kekuatan otot dan suara.

4. Bersepeda
Aktivitas kardiovaskular lain yang mudah adalah bersepeda. Dengan bersepeda, Anda bisa jalan-jalan keliling komplek rumah atau taman sambil meningkatkan kesehatan jantung, membangun kekuatan dan mengencangkan tubuh.

Selasa, 22 Juni 2010

Kenapa Bisa Ikut Mual Saat Lihat Orang Muntah?


Terkadang jika melihat orang lain muntah, secara spontan orang juga merasakan mual dan ikutan ingin muntah. Apakah ini menandakan kalau muntah itu menular?

Muntah adalah gejala dari kondisi tubuh yang tidak fit. Banyak penyakit yang ditandai dengan gejala muntah-muntah. Meski demikian muntah tidaklah menular, kondisi ini disebut dengan Sympathetic vomiting. Hal ini terjadi ketika melihat, mencium atau mendengar suara orang muntah menyebabkan orang lain menjadi mual dan ingin muntah.

Kejadian ini cukup umum terjadi di masyarakat dan beberapa ilmuwan telah menganggap bahwa hal ini adalah suatu sifat simpatik yang memang telah berkembang di dalam diri manusia.

Sympathetic vomiting mungkin akan tampak sebagai reaksi sederhana atas suatu pemandangan atau bau muntah yang tidak menyenangkan.

Selain itu bau yang ditimbulkan saat seseorang muntah secara luas dianggap sebagai bau paling buruk dan bisa menyebabkan orang didekatnya merasa mual.

Seperti dikutip dari UIMC.discoveryhospital.com, Selasa (22/6/2010) muntah itu sendiri bukanlah kondisi yang menular dan merupakan salah satu reaksi dari kondisi dalam tubuh. Namun jika muntah ini disebabkan oleh penyait infeksi, maka infeksi itulah yang bisa menular.

Meskipun hal ini mungkin hanya suatu reaksi terhadap aroma tak sedap, ada kemungkinan tubuh memiliki reaksi bawah sadar dengan kondisi di sekitarnya tersebut. Faktor lainnya adalah ada kemungkinan seseorang memiliki perut yang sensitif.

Beberapa ahli berpendapat bahwa dorongan untuk muntah bisa dikontrol dengan mengonsumsi makanan dan minuman tertentu serta mencoba untuk membuat tubuh rileks melalui tarik napas dan meditasi.

Jika seseorang merasa mual, cobalah untuk perlahan-lahan mengonsumsi minuman berkarbonasi, melangkah keluar untuk mendapatkan udara segar atau mengalihkan pikiran dengan aktivitas lain.

Satu hal yang pasti jangan langsung melakukan latihan atau berolahraga, karena beberapa jenis kondisi yang mengharuskan pengerahan tenaga bisa memicu mual.

Senin, 14 Juni 2010

Resep Sederhana untuk Tidur Cerdas


Tidur tidak perlu lama, yang penting berkualitas. Begitu nasihat ahli konsultasi tentang tidur dari Inggris, Dr Nerina Ramlakan. Menurut dia, tidur cerdas sangat penting untuk menyegarkan tubuh. Ramlakhan pun berbagi tips untuk memudahkan tidur cerdas. Beberapa hal yang dinilainya sangat penting diperhatikan untuk bisa tidur dengan cerdas adalah sebagai berikut.

Diet

Sebaiknya tidak makan menjelang tidur malam. Kata dia, lebih baik mengutamakan sarapan pagi dibanding makan di malam hari. Makan pada kondisi yang tepat akan membantu tubuh untuk menciptakan metabolisme yang sempurna. Yang harus dipastikan menjelang tidur adalah kondisi tubuh cukup mendapatkan suplai makanan, dan tidak berlebihan.

Durasi

Untuk bisa menyegarkan tubuh, tidur tidak harus lama. Mantan perdana menteri Inggris, Margaret Thatcher, juga mantan presiden RI, BJ Habibie, konon hanya memerlukan waktu empat jam untuk memejamkan mata dalam sehari semalam. Namun demikian, Ramlakhan, menyatakan bahwa kebutuhan masing-masing orang bisa jadi berbeda. Orang yang secara fisik bekerja lebih keras, boleh jadi memerlukan waktu tidur lebih lama. Yang penting masing-masing orang bisa mengukur kebutuhan waktu tidur sesuai kondisi fisiknya, dan tidak berlebihan.

Pejam Sekejap

Memanfaatkan sedikit waktu di siang hari untuk bisa istirahat sejenak, dinilainya, juga akan membantu menyegarkan tubuh. Lelap sejenak di siang hari akan membantu menetralkan kondisi tubuh. Winston Churchill, mantan perdana menteri Inggris, termasuk tokoh yang senang lelap sebentar di siang hari.

Mimpi

Mimpi dalam tibur juga tidak boleh diabaikan untuk tidur cerdas. Mimpi bisa jadi merupakan pancaran memori yang tersimpan dalam otak. "Saya menyarankan semua orang agar memperhatikan mimpi seperti memperhatikan teman sendiri," kata Ramlakhan. Menurut dia, mimpi juga bisa menjadi cermin dari persoalan hidup yang dihadapi seseorang. Dengan mengingat mimpi, orang bisa mendapat alat bantu untuk memecahkan masalahnya.

Lokasi

Tempat untuk tidur juga menjadi faktor yang menentukan. Orang yang tidur dengan tidak sengaja di sembarang tempat akan sulit mendapatkan kesegaran saat bangun. Mereka yang bisa dengan sengaja memilih tempat yang nyaman untuk tidur, akan lebih cerah kondisi fisiknya saat terbangun.

Gerak Badan

Menggerakkan badan atau olahraga juga bisa meningkatkan kualitas tidur. Olahraga akan melancarkan peredaran darah, dan menambah semangat untuk beraktivitas. "Selain itu, olahraga juga membantu menormalkan produksi hormon yang bisa membantu kenyamanan saat tidur," ujar dia.

Sahabat Bisa Jadi Kunci Penurunan Berat Badan


Berat anda tidak turun-turun meski sudah menggunakan sekian cara?cobalah menjalani program diet dan berolahraga dengan mengajak sahabat.

Pasalnya, hasil riset mengungkap seseorang yang menjalani program diet dan olahraga bersama sahabat mampu mengurangi berat badan hingga 10 kg dan sebaliknya, seseorang yang menjalani program diet dan olahraga sendiri gagal menurunkan berat badan.

Studi yang melibatkan 3.000 perempuan ini juga mengungkap 61 persen yang menjalani program diet dan olahraga sendirian tidak mampu membakar kalori yang berada dalam tubuh lantaran kurangnya energi dan semangat ketika menjalani program diet dan olahraga.

Bagaimana pun juga, keberadaan sahabat tentu memberikan motivasi lebih kepada seseorang. Dengan begitu, program diet dan olahraga yang dijalankan bakal berlangsung optimal. Selain itu kualitas interaksi sosial seseorang juga terjaga.

Sian Lewis, director of female car insurance company Diamond mengatakan sangat sulit untuk menemukan waktu, energi dan antusiasme untuk olahraga tanpa ada seseorang disamping kita. "Jelang akhir jam kerja, sangat mudah untuk menyelipkan waktu untuk relaksasi, seperti pergi keluar atau sekedar berenang," tukasnya seperti dikutip dari Telegraph, Jum'at (11/6).

Namun, kata dia, mendapati sahabat yang tertarik untuk menjalani program diet dan olahraga bersama merupakan motivasi yang luar biasa. Secara ajaib, program yang dijalan tidak sebatas pada upaya menurunkan berat badan tapi berkembang menjadi sebuah komunikasi dan interaksi yang mengejutkan.

"Kebersamaan tidak lagi membahas masalah turunnya berat badan tetapi juga berkembang menjadi ajang bergosip," tukasnya.

Ia menambahkan, 7 dari 10 perempuan muda mengatakan mundur dari program diet dan olahraga lantaran program itu dijalaninya sendirian. Sementara bagi yang menjalani program bersama teman justru bertahan dan menjadikan program itu semacam kontes fesyen dadakan.

"Perempuan tidak akan menjadi perempuan seutuhnya bila tida memberikan perhatian pada penampilan sebelum berolahraga bersama sahabat mereka. Perempuan selalu berkeinginan tampil cantik setiap waktu, entah apakah itu di gym, tempat kerja atau kafe, dan tidak alasan bagi kita tidak mengkombinasikan fesyen yang glamor kendati hanya sekedar berolahraga," pungkasnya.

Hormon Oksitosin Bikin Tentara Kompak Melawan Musuh


Hormon oksitosin diketahui sebagai hormon yang membantu dalam proses persalinan seorang ibu. Tetapi tak hanya itu, hormon oksitosin juga dapat membantu tentara untuk bersatu melawan musuh.

Penelitian terbaru telah menemukan bahwa hormon oksitosin dapat membantu tentara untuk lebih bersatu dan pada saat yang sama juga dapat meningkatkan agresivitas untuk melawan musuh.

Temuan ini menunjukkan bahwa selain merangsang kontraksi yang kuat pada dinding rahim dan mempermudah dalam membantu proses kelahiran, efek dari hormon oksitosin juga dilepaskan selama stres dan ketika orang-orang bersosialisasi dengan satu sama lain.

Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan perangkat simulasi komputer ini, menemukan bahwa partisipan yang diberi semprotan hormon terikat dengan lebih cepat dan mendalam dengan kelompoknya sendiri, dan menjadi lebih bermusuhan dengan orang luar alias pihak musuh.

Peneliti melakukan tiga percobaan, yang mana semua partisipannya adalah pria. Peneliti membandingkan partisipan yang menerima dosis oksitosin melalui semprot hidung dengan partisipan yang menerima plasebo.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dorongan oksitosin cenderung 'mempertahankan' respons, menumbuhkan kepercayaan dan kerjasama kelompok sebagai agresi terhadap kelompok pesaing.

"Oksitosin adalah pedang bermata dua. Hormon ini membuat orang lebih ramah pada kelompoknya, tetapi lebih agresif terhadap orang luar," ujar Carsten De Dreu, dari University of Amsterdam, seperti dilansir dari IndiaVision, Senin (14/6/2010).

Dreu berpikir bahwa produksi oksitosin yang meningkat pada waktu stres dan saat ibu melahirkan, telah berkembang karena adanya faktor kelangkaan makanan di kalangan tentara sementara mereka tetap harus bertahan hidup.

"Menjadi agresif untuk melawan musuh membuat orang menjadi pahlawan, patriot dan setia kepada kelompoknya sendiri," tambah Dreu.

Holly Arrow, seorang ahli psikologi perang di University of Oregon juga mengatakan bahwa oksitosin mungkin merupakan cara penting untuk membuat pria atau tentara bersatu dan membuatnya siap untuk mempertahankan kelompok. Hormon ini tampaknya memiliki efek yang terlepas dari bagaimana orang-orang secara alami bekerjasama.