5
KEKENTALAN MINYAK NABATI SEBAGAI BAHAN ISOLASI CAIR
08:36 nameid
Isolasi adalah suatu alat atau bahan yang dapat memisahkan secara elektris dua buah atau lebih penghantar sehingga tidak terjadi kebocoran arus atau dalam gradient tinggi, lompatan api (flashover). oleh karena itu persoalan isolasi adalah persoalan penting dalam sistem tenaga listrik umumnya dan khususnya pada teknik tegangan tinggi, hal ini dimaksudkan untuk pemakaian bahan isolasi yang sesuai dan penghematan dalam pemakaiannya adalah mutlak diperlukan dengan se-ekonomis mungkin dan tidak mengurangi kemampuannya sebagai isolator. Bahan uji yang dipakai pada penelitian adalah minyak kelapa sawit (kelapa curah, barko, minyak goreng filma) dan minyak transformator sebagai pembanding. Tujuan penelitian minyak nabati sebagai bahan isolasi cair adalah untuk mengetahui sifat fisika diantaranya peranan berat jenis (specific gravity) dan densitasnya pada minyak nabati. Dengan demikian apakah minyak tersebut memenuhi syarat sebagai isolator serta bisa dijadikan pengganti isolator yang sudah ada (misal minyak transfomator). Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan prosedur standar ASTM (American society for testing of material) dan standar ASTM D 433 dan IEC 296 pada suhu 40 0C kekentalan minyak adalah 3-16 cSt.
Latar Belakang Masalah
Sistem tenaga listrik mulai pembangkitan, saluran transmisi sampai dengan pendistribusian tenaga listrik kepada pemakainya memerlukan suatu pengaman (isolator) agar sistem tersebut aman. Persoalan isolasi adalah salah satu dari beberapa persoalan yang terpenting dalam teknik tenaga listrik pada umumnya dan teknik tegangan tinggi pada khususnya. Isolasi adalah sifat atau bahan yang dapat memisahkan secara elektris dua buah penghantar (atau lebih) yang berdekatan sehingga tidak terjadi kebocoran arus atau dalam hal gradient tinggi, loncatan api (flash over). Isolator adalah alat listrik yang dipakai untuk menjalankan tugas mengisolasi.
Isolasi yang dipakai dalam setiap peralatan tenaga listrik, terutama peralatan tegangan tinggi, merupakan bagian terbesar dari pada biaya yang diperlukan untuk membuat peralatan tersebut. Oleh sebab itu pemakaian isolasi harus seekonomis mungkin, dengan tidak mengurangi kemampuanya sebagai isolator.
Salah satu jenis isolator yang dipakai pada sistem tenaga listrik adalah isolator jenis cair yaitu minyak isolasi (isolator minyak). Isolator minyak banyak dipakai di pusat pembangkitan, gardu induk transmisi, dasn gardu induk distribusi. Peralatan yang menggunakan isolasi cair adalah transformator, swichgear, capasitor, kabel, dan lain-lain.
Dalam pemilihan isolator minyak harus diperhatikan karakteristik atau sifat-sifat yang dikandung oleh minyak tersebut. Sifat-sifat isolator minyak tersebut meliputi kelistrikan, sifat fisika dan sifat kimia. Sifat kelistrikan isolator minyak meliputi tegangan gagal (breakdown voltage) atau kekuatan dielektrik, resistivitas dan faktor kehilangan dielektrik. Sifat fisika isolator minyak yang penting meliputi berat jenis (specific gravity), densitas, viskositas, titik tuang (pour point), titik nyala (flash point). Sedangkan sifat kimia yang penting meliputi kestabilan terhadap oksidasi dan kandungan air (water content).
Kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kagagalan tegangan (breakdown voltage) isolator minyak adalah suhu, kontaminasi, dan kelembaban udara sekitarnya. Untuk mengetahui pengaruh kandungan air terhadap tegangan gagal bahan cair (minyak), maka dilakukan penelitian berupa pengujian terhadap beberapa sampel minyak di Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Dari hasil pengujian ini dapat diketahui besarnya tegangan yang mampu ditahan oleh minyak.
Rumusan Masalah
Faktor suhu sangat berpengaruh terhadap tegangan gagal isolator minyak. Idealnya, isolator minyak yang digunakan harus sesuai dengan untuk dari peralatan yang memakainya. Pada transformator misalnya, isolator minyak berfungsi sebagai isolasi dan media pendingin haruslah memenuhi persyaratan-persyaratan untuk sifat-sifat kelistrikan, fisika, dan kimia. Pemakaian isolator minyak pada peralatan lain (switchgear, kapasitor, kabel) tidak pernah banyak dibahas karena sudah jarang digunakan.
Transformator biasanya memakai minyak mineral sebagai isolasi, sedangkan pada penelitian ini menggunakan minyak nabati sebagai bahan isolasi cair. Untuk mengetahui karakteristik minyak nabati sebagai bahan isolasi cair maka dilakukan penelitian sifat-sifat kelistrikan, fisika, dan kimia yang penting.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian atau penulisan tugas akhir ini adalah untuk mempelajari lebih jauh mengenai karakteristik minyak nabati sebagai bahan isolasi cair, sehingga bisa diketahui apakah minyak nabati ini bisa memenuhi persyaratan sebagai isolator berdasarkan sifat fisika dan sifat kelistrikan serta bisa dijadikan sebagai bahan pengganti isolasi cair yang sudah ada (misal minyak transformator).
Batasan Masalah
Peralatan yang banyak menggunakan isolator minyak adalah transformator. Peralatan lain sudah jarang menggunakan isolator ini, dan isolator minyak yang banyak dipakai adalah minyak yang berasal dari minyak bumi (minyak mineral). Selain itu juga terdapat minyak lain yaitu synthetic ester dan minyak silikon. Pada penelitian ini dipakai minyak nabati utamanya minyak kelapa sawit sebagai bahan isolasi cair transformator yang akan diuji kekentalan dari salah satu sifat fisika.
Pendekatan Masalah
Untuk mencapai tujuan diatas maka dilakukan metode-metode sebagai berikut:
• Studi Literature
Studi literature yang dilakukan adalah dengan mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan teknik tegangan tinggi terutama yang memiliki korelasi dengan penelitian yang akan dilakukan.
• Pengujian Laboratorium
Pengujian sifat kelistrikan dilakukan di Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada dengan menggunakan tegangan tinggi AC. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian pengaruh kandungan air terhadap tegangan gagal pada berbagai jenis minyak nabati (minyak kelapa sawit).
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang akan dilaksanakan dalam penulisan tugas akhir ini dapat disusun sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini dijelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, pendekatan masalah, serta sistematika penulisan tugas akhir ini.
BAB II ISOLATOR MINYAK
Bab ini membahas tentang bahan penyusun isolator minyak, sifat-sifat isolator minyak, syarat-syarat isolator minyak, serta mekanisme dan factor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kegagalan pada isolator.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menerangkan tentang bahan yang dipakai dalam pengujian. Metode pengujian tegangan gagal yang dilakukan dalam penelitian, juga metodologi pengujian kekentalan minyak.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang bahan yang di uji, hasil penelitian serta pembahasan hasil penelitian berdasarkan sifat kelistrikan, salah satu sifat fisika kekentalan bahan.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan penutup yang merupakan kesimpulan seluruh hasil penelitian dan pembahasan serta saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat untuk penelitian isolator lebih lanjut.
Category: Elektro
Rate this post
• 1
• 2
• 3
• 4
• 5
Score
Add this link to:
•
•
•
•
•
marketing
« PEREDAMAN DERAU SINYAL ECG JANIN ME | Home | PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ODOMETER »
Archive
• Home
• July 2008
• June 2008
• May 2008
• April 2008
• March 2008
• January 2008
• November 2007
• October 2007
Categories
• Ekonomi
• Elektro
• Psikologi
My favorite links
• Daftar Alertpay
• Sejuta Visitor GRATIS
• Kumpulan skripsi
• Gabung GRATIS
Tag
download downloadskripsi earning ekonomi kumpulanskripsi mahasiswa management skripsi skripsiekonomi skripsigratis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar