Kamis, 09 Juli 2009

PT. Telkom

BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang Masalah
Komunikasi berperan penting dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi merupakan proses hubungan yang terjadi diantara dua orang atau lebih dengan menggunakan media, lambang, simbol untuk memberikan informasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Barelson dalam Fisher (1986: 10) “Komunikasi adalah penyampaian informasi, ide, emosi, keterampilan dan seterusnya, melalui penggunaan simbol-kata, gambar, angka, grafik, dan lain-lain.
Demikian halnya dengan PT. TELKOM. PT. TELKOM merupakan suatu badan, perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi yang menyediakan sarana dan jasa layanan telekomunikasi dan informasi kepada masayarakat luas sampai ke pelosok daerah. Adapun jasa telekomunikasi yang disajikan PT. TELKOM yaitu: sistem telepon bergerak (STBS), layanan pelanggan, teleks, penyewaan trans poder satelit, VSAT (Very Small Apenture Terminal) dan jasa nilai tambah tertentu.
PT. TELKOM Indonesia saat ini berkembang pesat dan telah tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini ditandai dengan pembelian seluruh saham Pramindo pada tahun 2002 melalui tiga tahap yaitu, pada tanggal 15 Agustus 2002 pembelian saham sebesar 30%, 15% saham pada tanggal 30 September 2003 dan 55% saham pada tanggal 31 Desember 2004. Selain itu PT. TELKOM Indonesia telah memiliki saham TELKOMSEL sebesar 65%.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa PT. TELKOM Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat dan keberhasilan tersebut dapat dirasakan seluruh masyarakat Indonesia.
PT. TELKOM juga memiliki banyak peranan dalam meningkatkan kemajuan perusahaan-perusahaan baik antara swasta maupun milik Negara yang dapat kita lihat dari sarana dan prasarana TELKOM yang terpasang di setiap perusahaan. Hal tersebut menjadi bukti bahwa PT. TELKOM tidak hanya memberikan layanan kepada masyarakat saja tetapi juga ke perusahaan-perusahaan.
Kemajuan PT. TELKOM juga terlihat dengan peingkatan kualitas kerja dari para karyawannya yang sesuai dengan job description dan job specification. Hal tersebut sangat penting agar terciptanya efisiensi kerja para karyawan.
Dilihat secara umum komunikasi yang dilakukan PT. TELKOM cukup baik. Walaupun demikian penulis ingin meneliti peranan komunikasi pada PT. TELKOM KANDATEL Medan, dalam meningkatkan prestasi kerja dengan menentukan judul “PERANAN KOMUNIKASI DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA PADA PT. TELKOM KANDATEL MEDAN”.

1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis menentukan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah “ Bagaimana peranan komunikasi dalam usaha meningkatkan prestasi kerja pada PT. TELKOM KANDATEL Medan”.

1. 3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan komunikasi dalam usaha meningkatkan prestasi kerja pada PT. TELKOM KANDATEL Medan.

1. 4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Penulis, hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan pengembangan wawasan penulis tentang peranan komunikasi dalam usaha meningkatkan prestasi kerja pada PT. TELKOM KANDATEL Medan.
2. PT. TELKOM KANDATEL Medan, hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk pengembangan layanan PT. TELKOM KANDATEL Medan ke arah yang lebih baik.
3. Peneliti, penelitian dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan topik yang sama atau berhubungan.

1. 5. Metode Penelitian
1.5.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. TELKOM KANDATEL Medan yang berlokasi di Jl. H. M. Yamin No. 13 Medan.


1.5.2. Sumber Data dan Tehnik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan judul di atas maka teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara:
1. Studi kepustakaan, mengumpulkan data melalui berbagai bahan pustaka, dokumen yang berkaitan dengan masalah penelitian dan melakukan observasi/pengamatan.
2. Wawancara tidak terstruktur, mengumpulkan data dengan cara mewawancarai secara langsung kepada orang-orang yang dianggap mengetahui masalah sesuai dengan tujuan penelitian. Melalui wawancara ini akan diperoleh data yang lebih akurat karena informan dapat mengungkapkan sesuatu sesuai dengan judul penelitian secara bebas.

1.5.3. Analisis data
Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah :
1. Metode deskriptif, yaitu metode analisis yang memaparkan masalah sedemikian rupa dengan menggambarkan peristiwa, tingkah laku dari objek yang diselidiki, menyusun data-data yang diperoleh kemudian menginterprestasikannya.
2. Metode deduktif, yaitu metode yang dilakukan untuk mengambil kesimpulan khusus yang berlaku di kantor berdasarkan teori yang diterima umum sebagai suatu kebenaran. Dalam hal ini penulis melakukan komunikasi langsung pada staff dan pegawai kantor.

BAB II
GAMBARAN UMUM PT. TELKOM INDONESIA, Tbk

2.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan
PT. TELKOM, Tbk adalah Suatu Badan Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa Telekomunikasi. PT TELKOM menyediakan sarana dan jasa layanan Telekomunikasi dan informasi kepada masyarakat luas sampai kepelosok daerah di seluruh Indonesia. Sejarah PT. TELKOM di Indonesia pertama kali berawal dari sebuah badan usaha swasta penyediaan layanan pos dan telegrap yang didirikan kolonial Belanda pada tahun 1882. Pada tahun 1905 pemerintah kolonial Belanda mendirikan perusahaan Telekomunikasi sebanyak tiga puluh delapan perusahaan. Kemudian Pada tahun 1906 pemerintah Hindia Belanda membentuk suatu jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (Post, Telegraph en Telephone Dienst/ PTT).
Pada tahun 1961 status jawatan diubah menjadi perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965 pemerintah memisahkannya menjadi perusahan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro) dan perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Pada tahun 1974 Perusahaan Negara Telekomunikasi disesuaikan menjadi perusahaan Umum Telekomunikasi (PERUMTEL) yang menyelenggarakan jasa Telekomunikasi Nasional dan Internasional.
Pada tahun 1980 Indonesia mendirikan suatu badan usaha untuk jasa Telekomunikasi Internasional yang bernama PT. Indonesian Satelite Corporation (INDOSAT) yang terpisah dari PERUMTEL. Pada tahun 1989 pemerintah Indonesia mengeluarkan UU No.3/ 1989 mengenai Telekomunikasi, yang isinya tentang peran swasta dalam penyelenggaraan Telekomunikasi. Pada tahun 1991 PERUMTEL berubah bentuk menjadi perusahaan perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP No.25/ 1991 sampai sekarang.
Perubahan di lingkungan PT. TELKOM Indonesia, Tbk terus berlanjut mulai dari perusahan jawatan sampai perusahaan public. Perubahan-perubahan besar terjadi pada tahun 1995 meliputi (1) Restrukturisasi Internal; (2) Kerjasama Internal; (3) Intial Publik Offering (IPO). Jenis usaha PT. TELKOM Indonesia, Tbk adalah penyelenggara jasa Telekomunikasi dalam negeri dan bidang usaha terkait seperti jasa sistem Telepon Bergerak (STBS) sirkuit pelanggan, teleks, penyewaan transpoder satelit, VSAT (Verry Small Apenture Terminal) dan jasa nilai tambah tertentu.
Pada tanggal 1 Juli 1995 organisasi PT. TELKOM Indonesia, Tbk berhasil menrekstruktur jenis jasa Telekomunikasi menjadi tujuh divisi regional dan satu divisi network yang keduanya mengelola bidang usaha utama. Divisi regional sebagai pengganti struktur WITEL yang memiliki daerah teritorial tertentu, namun hanya menyelenggarakan jasa telepon lokal dan mendapat bagian dari jasa SLJJ dan SLI. Divisi network menyelenggarakan jasa Telekomunikasi jarak jauh.
Unit-unit bisnis PT. TELKOM Indonesia, Tbk terdiri dari Divisi, Centre, Yayasan dan Anak Perusahaan. Adapun divisi yang tersedia di PT. TELKOM yaitu:
1. Divisi Long Distance
2. Carrier dan Interconnection Service
3. Divisi Multimedia
4. Divisi Fixed Wireless Network
5. Enterprise Service
6. Divisi Regional I – Sumatera
7. Divisi Regional II – Jakarta
8. Divisi Regional III – Jawa Barat
9. Divisi Regional IV – Jawa Tengah dan Yogyakarta
10. Divisi Regional V- Jawa Timur
11. Divisi Regional VI - Kalimantan
12. Divisi Regional VII – Kawasan Timur Indonesia
13. Maintenance Service Centre
14. Training Centre
15. Carrier Development Support Centre
16. Management Consulting Centre
17. Construction Centre
18. I/ S Centre
19. R and D Centre
20. Community Development Centre (CDC)

Adapun yayasan yang dimiliki PT. TELKOM yaitu :
1. Dana Pensiun (Dapentel)
2. Yayasan Pendidikan PT. TELKOM Indonesia, Tbk.
3. Yayasan Kesehatan
4. Yayasan Sandhykara Putra TELKOM (YSPT)
Adapun anak perusahaan yang dimiliki PT. TELKOM yaitu:
Kepemilikan > 50%
1. PT. Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) : Telekomunikasi (Seluler GSM) (baru)
2. PT. Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra) : Telekomunikasi (KSO-VI Kalimantan)
3. PT. Infomedia Nusantara (Infomedia) : Layanan Informasi (baru)
4. PT. AriWest International (AriaWest) : Telekomunikasi Telepon Tetap (KSO-III Jawa Barat dan Banten)
5. PT. Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo) : Telekomunikasi Telepon Tetap (KSO-I Sumatera)
6. PT. Multimedia Nusantara (Metra) : Multimedia, pay special TV
7. PT. Napsindo Primatel International (Napsindo) : Network Access Point
8. PT. Indonusa Telemedia (Indonusa) : TV Cable (baru)
9. PT. Graha Sarana Duta (GSD) : Properti, Konstruksi dan Jasa (baru)

Kepemilikan 20% - 50%
1. PT. Patra Komunikasi Indonesia (Patrakom) : Layanan VSAT
2. PT. Cita Sari Makmur (CSM) : VSAT dan layanan Telekomunikasi lainnya
3. PT. Pasifik Satelit Nusantara (PSN) : Transponder Satelit dan Komunikasi

Kepemilikan < 20%
1. PT. Mandara Seluler Indonesia (MSI) : Layanan NMT – Seluler dan CDMA
2. PT. Batam Bintan Telekomunikasi (Babintel) Telepon Tetap di Batam dan Pulau Bintan
3. PT. Pembangunan Telekomunikasi Indonesia (Bangtelindo) : Pengelolaan Jaringan dan Peralatan Telekomunikasi
Divisi Multimedia dan Divisi Pembangunan ditetapkan 31 Dsember 1996 berdasarkan keputusan direksi PT. TELKOM Indonesia, Tbk. Seiring dengan diberlakukannya pasar bebas maka PT. TELKOM Indonesia, Tbk membentuk kerja sama dengan para investor dan operator kelas dunia yang disebut dengan Pola Kerja Sama Operasi (KSO).
Tujuan dibentuknya KSO adalah :
1. Mempercepat pembangunan Telekomunikasi untuk kurun waktu IV, karena pendanaan disediakan oleh mitra KSO.
2. Memperoleh ahli teknologi kelas dunia yang bergabung dalam mitra KSO.
3. Meningkatkan kemampuan berkompetensi dalam era pasar bebas.

2.2 VISI DAN MISI PT. TELKOM
2.2.1 Visi PT. TELKOM
Adapun Visi PT. TELKOM yaitu:
1. “ To become a leading InfoCom player in the region”, maksudya adalah:
PT. TELKOM Indonesia, Tbk berusaha untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.
2. To be dominant infoCom player in the region and having strong brand equit artinya menjadi penyedia layanan infocom yang paling dominant di Sumatera dan menjadi atau penyampai brand di bidang jasa Telekomunikasi.

2.2.2 Misi TELKOM
PT. TELKOM Indonesia, Tbk mempunyai misi memberikan layanan “ One Stop InfoCom” dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif. PT. TELKOM Indonesia, Tbk akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.
Dari misi diatas maka dapat dinyatakan bahwa :
1. PT. TELKOM Indonesia, Tbk berupaya memberikan pelayanan One Stop InfoCom yang berkualitas tinggi dengan menetapkan system management modern yang dominan pada kepuasan para pelanggan dengan harga yang kompetitif.
2. TELKOM Indonesia, Tbk memberikan layanan yang terbaik dengan mengoptimalkan SDM yang unggul melalui manajemen modern (TQM) dan melakukan setiap kegiatan dengan teknologi yang bersifat komputerisasi.
3. Melakukan kerjasama dengan Share Holder (pemegang saham) yang saling menguntungkan secara Win-win solution melalui Business partner yang sinergi.
Logo PT. TELKOM Indonesia, Tbk

Gambar 1. Logo PT.TELKOM Indonesia, Tbk
Penjelasan Mengenai Logo PT. TELKOM Indonesia, Tbk
1. Bentuk bulatan dari logo melambangkan : keutuhan wawasan nusantara, ruang gerak TELKOM secara nasional dan internasional
2. TELKOM yang mantap, modern, luwes dan sederhana.
3. Warna biru tua dan biru muda bergradasi melambangkan tekhnologi Telekomunikasi ingin atau canggih yang terus berkembang dalam suasana masa depan yang gemilang.
4. Garis-garis tebal dan tipis yang mengesankan gerak pertemuan yang beraturan menggambarkan sifat komunikasi dan kerja sama yang selaras secara berkesinambungan dan dinamis.
5. Tulisan INDONESIA dengan huruf future Bold Italic, menggambarkan kedudukan perusahaan; TELKOM sebagai pandu bendera Telekomunikasi Indonesia (Indonesia Telecomunication Flag Carrier)
Kredo PT. TELKOM Indonesia, Tbk

Gambar 2. Kredo
Penjelasan Mengenai Kredo PT. TELKOM Indonesia, Tbk
1. Kami selalu fokus pada pelanggan
2. Kami selalu memberikan pelayanan yang prima dan mutu produk yang tinggi serta harga yang komperatif
3. Kami selalu melaksanakan segala sesuatu melalui cara-cara yang terbaik (Best Practices)
4. Kami selalu menghargai karyawan yang proaktif dan inovatif, dalam peningkatan produktivitas dan kontrobusi kerja.
5. Kami selalu berusaha menjadi yang terbaik.

Adapun nama maskot PT. TELKOM Indonesia adalah maskot Be bee yang berasal dari filosofi yang dinilai dari sifat dan perilaku. Adapun filosofi maskot Be bee adalah:
Lebah tergolong makhluk sosial yang senang bekerja sama, pekerja keras mempunyai kesisteman berupa pembagian peran operasional dan fungsional menghasilkan yang terbaik berupa madu yang bermanfaat bagi berbagai pihak. Di habitatnya lebih mempunyai dengung sebagai tanda keberadaannya dan loyal terhadap kelompok berupa perlindungan bagi koloninya, maka akan menyerang bersama bila diganggu. Lebah memiliki potensi diri yang baik berupa tubuh yang sehat, ligat dan kuat sehingga bias bergerak cepat, gesit dan efektif dalam menghadapi tantangan alam. Lebah berpandangan jauh ke depan dengan merancang bangun sarang yang kuat dan efisien, berproduksi, berkembang biak dan menyiapkan persediaan makanan bagi kelangsungan hidup koloninya. Lebah berwarna biru merupakan penggambara insane PT. TELKOM Indonesia, Tbk.
Maskot PT. TELKOM Indonesia, Tbk

Gambar 3. Maskot Be Bee
2.3 Struktur Organisasi PT. TELKOM KANDATEL Medan
Untuk kelancaran dan keberhasilan suatu perusahaan, maka perlu dibentuk struktur organisasi dengan tujuan agar dapat terlaksananya tugas dengan lancar dan baik. Struktur organisasi juga merupakan gambaran susunan perwujudan oleh tetap hubungan-hubungan, fungsi-fungsi, bagian-bagian dan posisi-posisi maupun yang memisahkan kedudukan dan wewenang dan tanggung jawab bagi tiap-tiap karyawan dalam organisasi.
Adapun bentuk organisasi PT. TELKOM KANDATEL Medan berbentuk garis dan staff yakni terdapatnya garis komando dan garis koordinasi yang berbentuk matriks. Dan terdapat juga garis putus-putus yang menunjukkan garis koordinasi yang berarti diberikannya wewenang untuk mengadakan perubahan-perubahan terhadap kebijakan yang ada pada bagian-bagian/ perangkat organisasi.
Adapun struktur organisasi PT. TELKOM KANDATEL Medan adalah:

























2.4 PENGERTIAN KOMUNIKASI DAN PRESTASI
2.4.1 Pengertian Komunikasi
Dalam pengertian yang umum, komunikasi adalah penyampaian warta yang mengandung bermacam-macam keterangan dari seseorang kepada orang lain. Di dalam komunikasi itu sekaligus tercakup penyalinan secara cermat gagasan-gagasan dari seseorang kepada orang lain sehingga akan tercapai pengertian yang ditetapkan atau menimbulkan tindakan-tindakan yang diharapkan.
Komunikasi merupakan masalah yang sangat penting di dalam kehidupan masyarakat primitif, yang sedang berkembang maupun masyarakat yang modern. Oleh karena itu, banyak ahli-ahli sosiologi dari ilmu-ilmu sosial lainnya yang telah menyumbangkan pemikirannya mengenai gejala komunikasi tersebut. Maka lahirlah sejumlah besar tentang rumusan komunikasi yang terkadang berbeda, akan tetapi hampir sama maksud dan tujuannya. Di bawah ini dikemukakan beberapa pengertian tentang komunikasi, yaitu :
1. Menurut Purwanto (2003: 3) Komunikasi merupakan suatu proses pertukaran informasi antara individu melalui sistem yang biasa (lazim) baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal maupun perilaku ataupun tindakan-tindakan.
2. Menurut Daft (2003: 1) Komunikasi sebagai suatu proses dimana informasi dipertukarkan dan dimengerti oleh dua orang atau lebih, biasanya dengan maksud untuk memotivasi atau mempengaruhi perilaku.
3. Menurut Daft (2003: 1) Komunikasi sebagai suatu proses dimana informasi dipertukarkan dan dimengerti oleh dua orang atau lebih, biasanya dengan maksud untuk memotivasi atau mempengaruhi perilaku.
4. Menurut Sunarto (2007: 242) Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari satu orang ke orang lain.
Dari pengertian-pengertian ini dapat disimpulkan bahwa pengertian komunikasi itu adalah sebagai berikut : Komunikasi merupakan pertukaran ataupun penyampaian informasi, ide ataupun gagasan antara dua orang atau lebih dengan maksud memberikan saling pengertian.
Menurut Machfoedz, dkk (2007: 2) Komunikasi yang baik mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
1. Manusia
Komunikasi, apapun bentuknya, senantiasa melibatkan manusia sebagai pelaku, baik sebagai pengirim atau penerima pesan. Selama komunikasi berlangsung terjadi pertukaran pesan di antara kedua pihak yang saling mempengaruhi.
2. Pesan
Pertukaran pesan, baik verbal maupun nonverbal, terjadi selama komunikasi berlangsung. Ucapan, suara, gerak, isyarat, ekspresi wajah, dan sentuhan fisik merupakan alat untuk menyampaikan pesan.
3. Saluran
Pesan disampaikan melalui indera verbal dan nonverbal. Sebagai pelaku komunikasi manusia mempunyai berbagai saluran. Pesan melalui suara, pesan melalui penglihatan, rasa, penciuman, sentuhan dan sebagainya. Komunikasi merupakan pengalaman yang diperoleh dari berbagai saluran tersebut.
4. Gangguan
Suara berisik dapat merupakan gangguan dalam pengiriman dan penerimaan pesan komunikasi. Lebih dari itu, ketidaknyamanan yang bersifat fisik, seperti udara pengap, lingkungan yang padat, ruangan yang panas, bau tak sedap atau faktor pribadi seperti prasangka, ketidaksesuaian perasaan dan sebagainya juga merupakan wujud gangguan dalam bentuk lain.
5. Konteks
Komunikasi selalu berhubungan dengan perilaku. Konteks komunikasi dan perilaku sangat erat meskipun demikian pengaruhnya sangat halus sehingga tidak terasa. Konteks komunikasi dan perilaku dapat diperhatikan pada perubahan sikap seseorang pada saat mengubah gaya bicara, sikap tubuh, atau cara berpakaian agar lebih sesuai dengan lingkungan.
6. Umpan balik
Komunikasi selalu terjadi di antara dua pihak, pengirim dan penerima pesan. Setiap kali komunikasi terjadi, kedua belah pihak saling bertukar pesan atau informasi. Isyarat verbal atau nonverbal yang terjadi dalam komunikasi disebut umpan balik. Dari umpan balik dapat diketahui cara lawan tim kerja bisnis berkomunikasi, contoh : menangkap pesan yang disampaikan.
7. Pengalaman komunikan berpengaruh terhadap kedua pihak yang saling berinteraksi. Pengaruh komunikasi dapat bersifat emosional, fisik, kognitif atau kombinasi dari ketiganya.

Secara garis besarnya, komunikasi dapat dibedakan atas 2 (dua) macam :
a. Komunikasi Internal
Sebagian besar kegiatan kantor dalam suatu perusahaan terdiri dari hubungan-hubungan di dalam lingkungan sendiri maupun pihak luar. Komunikasi atasan dengan bawahan, komunikasi antara bawahan dengan atasan dan komunikasi yang setingkat. Hubungan atau komunikasi di dalam lingkungan sendiri dapat disebut tata hubungan kantor ke dalam, yang dapat dibedakan dalam dua macam.
a. Komunikasi Vertikal, yaitu proses penyampaian suatu warta dari pihak pimpinan kepada karyawan atau pihak bawahan kepada pimpinan (vertikal ke atas)
b. Komunikasi Horizonal, yaitu hubungan diantara para pejabat atau satuan pada tingkat jenjang organisasi yang kurang lebih sederajat.
2. Komunikasi Eksternal
Komunikasi antara pimpinan perusahaan dengan khalayak di luar perusahaan. Pada instansi-instansi pemerintah seperti departemen, direktorat dan pada perusahaan besar yang ruang lingkupnya luas. Kegiatan komunikasi lebih banyak dilakukan oleh kepala hubungan masyarakat. Komunikasi eksternal terdiri dari 2 (dua) jalur secara timbal balik, yakni komunikasi dari perusahaan kepada masyarakat dan kepada perusahaan.
Pada umumnya bentuk-bentuk komunikasi yang terdapat pada perusahaan adalah :
a. Komunikasi Verbal
Berarti komunikasi melalui penggunaan kata-kata baik secara tertulis maupun lisan. Komunikasi lisan menunjukkan komunikasi dengan mengadakan suatu pembicaraan, sedangkan komunikasi tertulis menunjukkan adanya bukti tertulis. Komunikasi verbal sangat penting dalam suatu perusahaan maupun karir seseorang. Tanpa adanya komunikasi, perusahaan tidak dapat berfungsi dengan baik. Komunikasi verbal dapat digolongkan dalam dua bentuk, yaitu:
- Komunikasi satu arah
- Komunikasi dua arah
b. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi berarti penyampaian informasi dengan menggunakan isyarat-isyarat atau tanpa penggunaan kata-kata. Komunikasi ini dapat ditunjukkan dengan bahasa tubuh, ekspresi wajah serta gerakan tangan dan mata menunjukkan intensitas emosi. Komunikasi nonverbal penting artinya terutama dalam menyampaikan perasaan dan emosi serta untuk mendeteksi kecurangan atau kejujuran. Dengan memperhatikan isyarat nonverbal, seseorang dapat mendeteksi kecurangan atau menegaskan kejujuran si pengirim pesan.



2.4.2 Pengertian Prestasi
Menurut Gie (2007: 171) Prestasi adalah suatu asas dasar tentang pencapaian keberhasilan antara suatu usaha dengan hasilnya. Hal ini dapat dilihat dari dua (2) segi yaitu:
1. Segi usaha, suatu usaha dapat dikatakan berhasil jika hasil usaha sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan dilakukan secara maksimal. Pengertian usaha dapat dikembalikan pada 5 (lima) unsur yang sering disebut sumber-sumber kerja, yakni:
a. Pikiran
b. Tenaga
c. Waktu
d. Ruang
e. Benda, termasuk uang
Usaha yang mencapai tujuan yang diharapkan adalah sebuah prestasi kerja karena menunjukkan prestasi terbaik dilihat dari sudut usaha, yaitu paling sedikit mengeluarkan 5 (lima) sumber kerja untuk mencapai hasil tertentu yang diharapkan.
2. Segi hasil, suatu kegiatan dapat disebut berprestasi jika dengan sesuatu usaha tertentu memberikan hasil yang sebanyak-banyaknya sesuai dengan apa yang diharapkan, baik mengenai mutunya ataupun jumlah satuan hasil. Hasil terbanyak dan sesuai dengan apa yang diharapakan adalah yang berprestasi karena menunjukkan perbandingan yang terbaik ditinjau dari sudut hasil, yaitu memberikan hasil yang paling besar mengenai jumlah mutunya.
Prestasi kerja adalah keberhasilan suatu kerja dengan hasil yang dicapai oleh kerja itu. Dengan tidak mengabaikan faktor-faktor lainnya yang ikut mempengaruhi suatu pekerjaan, maka keberhasilan terbaik antar usaha dan hasilnya dalam kerja itu terutama ditentukan oleh keselarasan dan keseriusan dalam melakukan aktivitas yang bersangkutan. Jadi, prestasi kerja pada umumnya merupakan perwujudan dari cara-cara kerja yang memungkinkan tercapainya usaha dan hasil yang diharapkan.
Dilhat dari segi usaha yang meliputi unsur ini maka Gie (2007: 174) merumuskan cara meraih prestasi bekerja yang tanpa sedikitpun mengurangi hasil yang hendak dicapai atau yang merupakan :
Komunikasi yang tepat adalah proses pengiriman pesan sedemikian rupa sehingga pesan yang diterima memiliki makna sedekat mungkin dengan maksud si pengirim atau dengan kata lain orang yang menerimanya paham.

2.5 Tujuan Komunikasi
Komunikasi sangat penting dalam rangka meningkatkan kelancaran kegiatan kantor. Tujuan komunikasi dapat dilihat dalam berbagai hal sebagai berikut:
1. Menimbulkan rasa kesetiakawanan dan loyalitas antara:
a. Para bawahan dengan atasan/ pimpinan
b. Bawahan dengan bawahan
c. Atasan dengan atasan
d. Pegawai dengan kantor/ instansi yang bersangkutan
2. Meningkatkan kegairahan bekerja para pegawai
3. Meningkatkan moral dan disiplin para pegawai
4. Semua jajaran pimpinan dapat mengetahui keadaan bidang yang menjadi tugasnya.
5. Semua pegawai dapat mengetahui kebijakan, peraturan-peraturan, ketentuan-ketentuan, yang telah ditetapkan oleh pimpinan.
6. Semua informasi, keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh para pegawai dan dapat dengan cepat diperoleh.
7. Meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap semua pegawai.
8. Menimbulkan adanya saling pengertian diantara pegawai dan saling menghargai dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.
9. Meningkatkan kerjasama diantara para pegawai
10. Semuanya itu akhirnya akan meningkatkan semangat korps dikalangan pegawai
11. Komunikasi pekerjaan kantor, baik formal maupun informal, tidak saja hanya merupakan pemisah yang melindungi anggota organisasi dari ganguan-gangguan yang timbul akibat berita-berita yang berhubungan dengan pekerjaan yang datangnya dari luar
12. Merupakan salah satu alat utama bagi anggota organisasi untuk bekerja sama
13. Komunikasi memberikan pengertian sebagian dari satu tujuan. Arus informasi dari jabatan bawahan, perintah dalam memungkinkan pimpinanan tertinggi untuk mengetahui apakah komunikasi telah dilaksanakan.
Adapun tujuan diadakannya komunikasi pada PT. TELKOM KANDATEL Medan adalah agar terwujudnya perubahan sikap, pendapat, perilaku, dan sosial sari para karyawan sehingga dapat meningkatkan prestasi kerja. Dengan demikian, maka kinerja pada PT. TELKOM KANDATEL Medan akan lebih meningkat dan tujuan perusahaan akan tercapai.

2.6 Faktor-faktor yang Menghambat Proses Komunikasi
Ada beberapa faktor yang dapat menghambat proses komunikasi yaitu sebagai berikut :
1. Mendengar
Kita mendengar apa yang kita dengarkan. Misalnya seseorang berkata, “Pekerjaan anda cukup baik hari ini” dengan maksud untuk menyindir atau mengatakan tidak.
2. Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui.
3. Menilai sumber
Orang yang kurang dikenal dan kurang dihargai menjadi pengirim pesan yang tidak dipercaya sehingga penerima tidak memberikan reaksi menerima atau menolak.
4. Persepsi berbeda
Komunikasi tidak berjalan bila persepsi pengirim pesan dengan penerima, tidak dipercaya sehingga penerima tidak memberikan reaksi menerima atau menolak.
5. Kata yang berarti lain bagi orang yang berbeda
Mengatakan kepada atasan “saya datang sebentar lagi”. Akan membingungkan, kecuali jika ia mengetahui bahwa sebentar lagi itu setengah jam.
6. Sinyal nonverbal yang tidak konsisten
Nada suara, ekspresi wajah, dan gerakan tubuh bisa merusak
komunikasi.
7. Pengaruh emosi
8. Gangguan
Hambatan lain yang terjadi adalah jika pimpinan perusahaan tidak berada di tempat. Para karyawan tidak dapat memberitahukan permasalahan kepada pimpinan dan ini dapat membuat proses komunikasi menjadi terhambat. Tetapi selama para pimpinan selalu berada di tempat, maka para karyawan dapat segera memberitahukan permasalahan yang terjadi sehingga masalah tersebut dapat segera ditangani.

2.7 Sistem Komunikasi yang Diterapkan Pada PT. TELKOM KANDATEL Medan
Komunikasi merupakan suatu proses yang mendasari terjalinnya hubungan antar manusia, bahkan dalam keadaan peradaban yang primitif sekalipun. Dalam masyarakat yang tingkat peradabannya lebih kompleks, masalah komunikasi dan kegunaannya turut berkembang. Perkembangan tekhnologi dalam hal ini adalah mengirimkan, memproses, menyimpan dan menerima informasi mengharuskan pesan-pesan disampaikan secara sederhana, jelas dan tepat sehingga makna yang sebenarnya dapat terwujud.
Menurut Purwanto (2003: 26) pola komunikasi yang menjadi masalah dalam kegiatan organisasi dan perusahaan yaitu dan saluran komunikasi informal.
1. Saluran Komunikasi Informal
Dalam struktur organisasi akan nampak berbagai posisi atau kedudukan masing-masing sesuai dengan batas tanggung jawab dan wewenangnya. Proses penyampaian informasi dapat berbentuk komunikasi dari atas ke bawah, dari bawah ke atas, komunikasi horizontal dan komunikasi diagonal. Komunikasi dari bawah ke atas.
Dalam struktur organisasi, komunikasi dari bawah ke atas berarti alur informasi berasal dari bawah menuju ke atas. Untuk keberhasilan komunikasi dari bawah ke atas, para manajer harus memiliki rasa percaya kepada para bawahannya.
Contohnya dalam sebuah perusahaan setiap karyawan dapat menyampaikan laporan unit kerja atau laporan perkembangan hasil kerja kepada pimpinan. Setiap karyawan dapat menyampaikan gagasan atau usulan-usulan untuk menetapkan peningkatan kesejahteraan (Quality of Life) dengan memberikan kepuasan kepada karyawan. Misalnya pada hari besar keagamaan setiap bawahan dapat meminta bonus berupa THR.
a. Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal atau sering disebut dengan istilah komunikasi lateral adalah komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar atau sederajat dalam suatu organisasi. Tujuan komunikasi horizontal antara lain untuk melakukan persuasi, mempengaruhi, dan memberi informasi kepada bagian atau departemen yang memiliki kedudukan sejajar.
Pada PT. TELKOM Kendatel Medan, komunikasi horizontal dicontohkan seperti ketika terjadi komunikasi antara Mgr Business Performance, Mggr Access NW Maintenance, Mgr Access Operation, Mgr Costumer Care, Mgr Fixed Phone Sales, Mgr Sales Data & VAS, Mgr General Support yang saling berkoordinasi untuk mencapai penjualan yang lebih baik. Misalnya Mgr Access Operation menginformasikan bahwa adanya gangguan sarana dan prasarana PT. TELKOM yang diterima dari masyarakat kepada Mgr Costumer Care, kemudian Mgr Access Operation berkoordinasi dengan Mgr Costumer Care untuk menetapkan sistem reparasi yang akan diperiksa dan diperbaiki.
Komunikasi horizontal terjadi dalam rapat komisi, interaksi pribadi selama waktu istirahat, obrolan di telepon, memo dan catatan.

b. Komunikasi Diagonal
Komunikasi diagonal yaitu kommunikasi anatra pimpinan bagian dengan staff dari bagian lain atau antara kepala seksi dengan karyawan dari seksi lain yang ada hubungan dengan fungsional. Komunikasi diagonal melibatkan komunikasi antara dua tingkat organisasi yang berbeda.
Sementara itu pada PT. TELKOM KANDATEL Medan, komunikasi diagonal terjadi antara Mgr Access Operation dengan Asman (asisten Mgr) Content & VAS Sales. Dalam hal ini Mgr Access Operation memberikan informasi mengenai sasaran pemasaran perusahaan sehingga Asman Content & VAS dapat memperkenalkan, menawarkan, dan memasarkan produk dari PT. TELKOM dengan baik karena sudah mengetahui sasarannya tersebut dari bagian Mgr Access Operation.
Interaksi antara pimpinan satu bagian dengan bagian lain berkomunikasi dengan bawahan dari bagian atau bagian lain merupakan salah satu contoh dar berkomunikasi diagonal. Komunikasi diagonal merupakan komunikasi silang antara atasan kepada bawahan yang tidak sektoral atau tidak terkait.

2.8 Peranan Komunikasi dalam Usaha Meningkatkan Prestasi Kerja Karyawan pada PT. TELKOM KANDATEL Medan
Suatu pekerjaan dapat dikatakan berprestasi apabila pekerjaan itu dilakukan dengan pengorbanan dan tujuan tertentu. Dapat memberikan hasil yang semaksimal mungkin di bidang mutu maupun jumlah satuan hasil jadi hasil yang maksimal dalam setiap pekerjaan tergantung pada prestasi kerja tersebut. Keberhasilan dalam pelaksanaan komunikasi akan menciptakan prestasi dan efektifitas kerja. Hal ini memungkinkan karena pesan-pesan ataupun tugas-tugas yang dilaksanakan maupun yang telah dapat dimengerti dan diterima oleh pimpinan.
Seperti yang telah dijelaskan, komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu perusahaan/ organisasi. Apabila tidak ada komunikasi yang baik, maka akan terjadi keterlambatan dan kesimpangsiuran dalam melaksanakan pekerjaan. Seorang pemimpin harus berupaya menciptakan iklim yang kondusif bagi terciptanya komunikasi 2 (dua) arah dengan memberikan pertanggung jawaban kepada pimpinan. Dengan terciptanya keharmonisan dan keserasian dalam berkomunikasi, akan menjamin terciptanya prestasi kerja.
Suatu organisasi yang baik akan menyampaikan suatu informasi akan mempergunakan segala macam saluran komunikasi. Secara garis besarnya, saluran komunikasi dalam suatu perusahaan dapat dibedakan atas 2 (dua) macam,
Yaitu :
1. Komunikasi ke Dalam
Sebagian besar kegiatan dari kantor/tata usaha dalam organisasi terdiri dari hubungan-hubungan di dalam lingkungan sendiri maupun dengan pihak luar. Komunikasi ke dalam yaitu komunikasi yang terjadi di dalam perusahaan.
Contohnya komunikasi yang diterapkan pada PT. TELKOM KANDATEL Medan sangat efektif sehingga para karyawan merasa terlindungi oleh atasanya sehingga akan mewujudkan prestasi kerja yang diharapkan. Apabila ada masalah yang tidak terpecahkan, bawahan dapat langsung bertanya kepada pimpinan dan pimpinan akan memberikan arahan secara langsung.
PT. TELKOM KANDATEL Medan mempunyai struktur organisasi garis dan berdasarkan fungsi, dimana jenjang, wewenang, dan bertanggung jawab mengalir dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas. Dengan adanya komunikasi yang baik pada PT. TELKOM KANDATEL Medan, maka prestasi kerja perusahaan tersebut dapat berjalan dengan lancar. Karena prestasi kerja itu tidak hanya berupa kegiatan hasil, tapi juga meliputi mutu dan kualitas kerja para karyawan.

Komunikasi yang terjadi di dalam perusahaan, misalnya :
- Komunikasi antara pimpinan dengan karyawan dan sebaliknya
- Komunikasi antara pimpinan yang satu dengan pimpinan bagian lain
- Komunikasi antara para karyawan
2. Komunikasi ke Luar
Selain komunikasi yang berlangsung di dalam, PT. TELKOM KANDATEL Medan juga menjalin komunikasi ke luar perusahaan. Komunikasi ke luar yaitu komunikasi yang terjadi dengan pihak luar perusahaan. Komunikasi ke luar antara lain dilakukan dengan para konsumen, lembaga pendidikan, instansi-instansi pemerintah yang bertugas mengendalikan ekonomi swasta, departemen, direktorat dan perusahaan-perusahaan besar yang ruang lingkupnya luas.
Kegiatan komunikasi ke luar lebih banyak dilakukan oleh Asisten Manajer (Asman) TAS sebagi Kepala Hubungan Masyarakat yang di bawah Mgr Access Operation. Komunikasi ini bertujuan untuk menjalin hubungan yang baik antara pihak perusahaan dengan pihak luar.
Apabila ada masalah yang tidak terpecahkan, bawahan dapat langsung menayakan kepada atasan dan atasan akan memberikan penjelasan atau bimbingan sehingga karyawan akan mendapat arahan secara langsung. Atasan dalam organisasi selain memberikan perintah-perintah juga harus mengusahakan karyawannya bekerja sama dengan sebaik-baiknya. Demikian juga untuk memecahkan persoalan-persoalan di dalam organisasi.
Apabila karyawan tidak berkomunikasi dengan baik kepada atasan maka bawahan tidak dapat bekerja dengan sungguh-sungguh karena kurangnya komunikasi dari atasan. Untuk itu perlu terdapat komunikasi yang baik dan harmonis antara atasan dengan atasan, dan antara atasan dengan bawahan.






















BAB III
ANALISIS DAN EVALUASI

Analisis dapat diartikan sebagai uraian terhadap sejumlah data atau fakta yang didapatkan dengan cara penelitian. Dimana dari uraian tersebut dapat diketahui keadaan sebenarnya dan membandingkan uraian tersebut apakah sesuai dengan teori yang telah didapatkan selama ini atau tidak.
Sedangkan evaluasi dapat diartikan sebagai suatu penelitian terhadap data atau fakta berdasarkan analisa terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang telah dilakukan dengan baik demi tercapainya tujuan perusahaan. Analisa dan evaluasi yang dimaksudkan untuk membandingkan uraian teoritis dengan hasil tinjauan langsung pada PT. TELKOM KANDATEL MEDAN.
Berdasarkan pada bab-bab terdahulu, dan peranan komunikasi yang terdapat pada PT. TELKOM KANDATEL MEDAN, maka bab ini penulis akan mengadakan analisa dan evaluasi tentang pengaruh komunikasi dalam meningkatkan efisiensi kerja serta bentuk dan pelaksanaannya.

3. 1 Pelaksanaan Komunikasi pada PT. TELKOM KANDATEL MEDAN
Sistem komunikasi ditinjau secara teoritis ada 2 (dua) yaitu, sistem komunikasi 1 (satu) arah dan sistem komunikasi 2 (dua) arah : Sistem komunikasi satu arah merupakan komunikasi yang kurang efektif, sebab atasan sebagai pimpinan hanya memberi kesempatan kepada bawahan untuk menerima perintah tanpa memberikan kesempatan kepada bawahan untuk bertanya kepada atasan. Sedangkan sistem komunikasi dua arah merupakan sistem komunikasi timbal balik dan dinilai sangat efektif.
Pada PT. TELKOM KANDATEL MEDAN pelaksanaan komunikasi yang dilakukan cukup baik. Hal ini dapat terlihat dengan penyampaian informasi dari atasan kepada bawahan hingga paling rendah. Bawahaan dapat langsung bertanya kepada atasan apabila mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah.
Pelaksanaan komunikasi pada PT. TELKOM KANDATEL MEDAN ada dua cara yaitu :
1. Komunikasi secara lisan (oral communicatoin)
Cara lisan dilaksanakan dengan tatap muka (face to face) yang berupa pemberitahuan lisan, melalui rapat kerja, pertemuan-pertemuan dengan kelompok kecil, program pelatihan, pidato formal, serta pembicaraan-pembicaraan melalui telepon dan radi. Sesuai yang dikemukakan oleh para ahli maka proses komunikasi melalui telepon lebih efektif jika dibandingkan melalui surat-menyurat karena dinilai cepat dan praktis.
Komunikasi secara face to face mempunyai banyak keuntungan karena dapat menilai tingkat dari penerimaan atas pengertian terhadap orang yang diajak bicara, sebab dapat langsung menanyakan, dapat menilai dari jawabannya, dapat mengetahui secara jelas pengertiannya, dan dapat diketahui secara jelas apa yang dibicarakan itu. Komunikasi lisan ini menghubungkan antara diri kita sendiri dengan orang lain dalam suatu keadaan tertentu.
Faktor-faktor yang tidak menguntungkan dalam kondisi lisan ini adalah pengamatan dari kata-kata yang diucapkan kadang-kadang kurang teliti dibandingkan dengan pengamatan kata-kata yang tertulis. Disamping itu, ruang lingkup dari komunikasi secara lisan itu terbatas dalam situasi dan waktu tertentu. Apabila komunikasi itu begitu lama dan tidak bisa tercatat secara jelas, maka terkadang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, terutama yang menyangkut dasar-dasar peraturan tertentu, hukum tertentu, kebijaksanaan tertentu dari organisasi tersebut. Akibatnya kadang-kadang dapat menimbulkan salah pengertian dan sulit untuk membuktikan atau mengecek kebenarannya apabila kemudian hari terjadi hal-hal yang tertentangan dengan ucapannya itu.

2. Komunikasi secara Tertulis (written communication)
Cara tertulis dilaksanakan dengan perintah dan penjelasan tertulis dari atasan dan surat menyurat. Untuk hal-hal khusus atau yang timbul sewaktu-waktu dapat diberikan petunjuk-petunjuk dengan surat ederan. Bagi atasan surat edaran ini adalah merupakan alat yang penting untuk menyampaikan suatu pesan atau berita kepada semua orang di dalam lingkungan PT. TELKOM KANDATEL MEDAN.
Pimpinan perusahaan menyampaikan perintah ke bawahan atau bagian lain dengan menggunakan memorandum, sms, telepon ataupun email. Korespondesi angka General Manager, antar Manager dengan General Manager dan sebaliknya berbentuk memorandum.
Bahan-bahan yang bersifat tertulis mempunyai keuntungan, bahwa apa yang telah dilakukan itu didokumentasikan secara teliti dibandingkan komunikasi yang bersifat lisan. Pada umumnya individu-individu akan lebih mengerti secara jelas apa yang tertulis daripada bila hanya mendengar. Oleh karena itu, maka segala kegiatan yang dilakukan secara tertulis dengan melalui mencetak-cetak dan sebagainya dianggap bahan yang tidak akan hilang.
Hal yang tidak menguntungkan dari komunikasi yang bersifat tertulis adalah pemeliharaan atau penyimpangan yang bersifat up to date dan usaha untuk secara cepat mendapatkan kembali dokumen itu bila diperlukan dikemudian hari. Masalah lain dari komunikasi dengan dokumen tertulis dapat menjadi suatu sumber perselisihan karena sistem formalitas dan legalitas ( prosedur pengaturan)
Pelaksanaan komunikasi pada PT. TELKOM KANDATEL Medan adalah sistem komunikasi dua arah dengan melalui cara lisan dan tertulis dibantu oleh alat komunikasi, seperti :
a. Surat
Surat merupakan pemuat berita yang ditulis dalam selembar kertas atau lebih untuk disampaikan kepada orang-orang yang bekerjasama dalam kantor, badan-badan atau instansi pemerintah dan swasta yang mempunyai kepentingan dengan PT. TELKOM KANDATEL III Medan. Surat dapat langsung di kirim ke alamat PT. TELKOM KANDATEL Medan yaitu JL. H.M Yamin No 13 Medan – Provinsi Sumatera Utara – Indonesia.
b. Telepon
Telepon merupakan media komunikasi yang dipergunakan untuk komunikasi intern kantor tanpa perlu beratap muka. Keuntungannya adalah penghematan waktu penyampaian informasi kepada orang yang ditinjau. Telepon yang dapat dihubungi yaitu 6261 4530001

c. Faxmile
Faxmile adalah pengiriman berita, copy ( salinan surat jarak jauh ). Pesawat faxmile merupakan kombinasi dari pesawat telepon dan komputer. No Fax PT TELKOM KANDATEL MEDAN yaitu 6261 4530002.
d. Pertemuan
Pertemuan mengandung pihak-pihak atau orang-orang untuk melaksanakan suatu pembicaraan. Dalam pertemuan ini diharapkan agar para pesertanya mampu memberikan masukan-masukan terhadap masalah yang dibicarakan. Bentuk pertemuan yang dilaksanaan pada PT. TELKOM KANDATEL MEDAN adalah rapat dari pimpinan untuk mengambil suatu keputusan dengan mengumpulkan pendapat dari semua anggota yang hadir. Rapat yang dilakukan pada PT. TELKOM KANDATEL MEDAN ini adalah bersifat periodik dan ada juga yang bersifat mendadak apabila sangat diperlukan.
e. Papan Tulis
Papan tulis digunakan untuk informasi yang menyajikan data statistik aktifitas kantor, daftar atau jadwal kegiatan pimpinan dan pengumuman.
f. Internet
Internet merupakan alat komunikasi yang menyampaikan informasi secara tepat dan akurat serta ruang lingkupnya dari seluruh dunia. Website: www.telkom.co.id
g. Intranet
Intranet adalah merupakan jaringan privat dengan sistem dan hierarki yang sama dengan internet, namun tidak terhubung dengan jaringan internet dan hanya dipergunakan secara internal.
3. 2 Pengaruh komunikasi dalam meningkatkan efisiensi kerja karyawan
Pengaruh komunikasi dalam meningkatkan efisiensi kerja pada PT. TELKOM KANDATEL MEDAN adalah karyawan dapat bekerja dan melaksanakan tugasnya dengan sungguh-sungguh, sehingga mereka dapat melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan job description yang diterapkan pada PT. TELKOM KANDATEL MEDAN. Para karyawan juga dapat mengetahui batasan-batasan tugas, tanggung jawab dan wewenang dari masing-masing jabatan.
Dengan adanya pembagian tugas yang berjalan secara teratur maka kesalah pahaman yang terjadi antara karyawan dapat dihindari. Disamping itu dalam melaksanakan kegiatan komunikasinya perusahaan ini sudah menggunakan alat-alat komunikasi yang modern, seperti fax, internet dan fasilitas email website dan telepon.
Kesimpulannya adalah bahwa kerjasama yang erat antara pimpinan dengan para karyawan maupun diantara para karyawan itu sendiri sangat diperlukan. Hubungan yang baik dari atasan kepada bawahan maupun dari bawahan kepada atasan dapat menciptakan komunikasi yang efektif, sehingga efisiensi kerja dapat tercapai dan berjalan dengna baik guna mewujudkan tujuan dan program organisasi yang diharapkan dan direncanakan seperti semula.

3. 3 Bentuk Komunikasi Pada PT. TELKOM KANDATEL MEDAN
Bentuk komunikasi pada PT. TELKOM KANDATEL MEDAN memperlihatkan adanya komunikasi 4 (empat) jalur yaitu: komunikasi dari atas kebawah (top-down/downward communication), komunikasi horizontal dan komunikasi diagonal.
Komunikasi dari atas kebawah (top-down/downward commnication) dapa berbentuk perintah, instruksi, dan prosedur yang harus dijalankan oleh para bawahan.
Seorang pimpinan menggunakan jalur komunikasi dari atas ke bawah dengan tujuan mengarahkan, mengkoordinasi, dan mengendalikan berbagai kegiatan yang ada di level bawah.
Contohnya pada PT. TELKOM KANDATEL MEDAN seorang General Manager memberikan perintah kepada Manager Performasi yang merupakan bawahannya untuk membuat laporan akhir tahun performasi PT. KANDATEL MEDAN. Bawahan dalam hal ini Manager Performance harus mengerjakan perintah pimpinannya untuk membuat laporan keuangan tersebut.











BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Struktur organisasi yang digunakan pada PT. TELKOM KANDATEL MEDAN adalah berbentuk struktur organisasi garis. Struktur ini dianggap paling sederhana dan mudah dalam pelaksanaannya, dimana administratur membawahi beberapa bagian dalam perusahaan.
2. Di dalam organisasi PT TELKOM KANDATEL MEDAN, sumber wewenang berasal dari General Manager yang selanjutnya didelegasikan kepada 7 (tujuh) Manager terkait yaitu Manager Business Performance, Manager acces NW Mail tence, Manager Acces Operation, Manager Costemer Care, Manager Fixed phone Sales, Manager Sales Data & VAS dan Manager General Support.
3. Tujuan diadakannya komunikasi pada PT. TELKOM KANDATEL Medan adalah agar terwujud perubahan sikap, pendapat, perilaku, dan sosial para karyawan sehingga dapat meningkatkan efisiensi kerja.
4. Bentuk komunikasi pada PT. TELKOM KANDATEL Medan memperlihatkan adanya komunikasi 4 (empat) jalur yaitu; komunikasi dari atas ke bawah (top-down communication), komunikasi dari bawah ke atas (downward communication), komunikasi horizontal dan komunikasi diagonal.
5. Dengan komunikasi yang diterapkan maka tercapai keberhasilan karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan job description, sehingga prestasi meningkat. Dengan komunikasi yang dijalankan, penyampaian pesan-pesan ataupun tugas-tugas yang dilaksanakan dapat dimengerti dan diterima oleh karyawan, dengan demikian prestasi meningkat.
6. Peran komunikasi dalam usaha meningkatkan prestasi kerja sangat penting pada PT. TELKOM KANDATEL Medan.

4.2 Saran
Sistem komunikasi yang dilakukan pada PT. TELKOM KANDATEL Medan sudah berjalan dengan baik. Dapat dilihat pada aktifitas kerja pada karyawan yang semakin meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa sistem komunikasi yang dilakukan pada PT. TELKOM KANDATEL Medan cukup berperan dalam usaha menigkatkan efisiensi kerja karyawan. Oleh karena itu komunikasi yang dilakukan pada PT. TELKOM KANDATEL Medan sebaiknya dipertahankan utuk masa yang akan datang.







DAFTAR PUSTAKA

Daft, Richard L.2006. Manajemen,Edisi Keenam Jakarta: Salemba Empat
Fisher, B Aubrey. 1978. Teori-Teori Komunikasi. Remaja Risdakarya.
Ginting, Paham. 2005. Teknik Penelitian Sosial. Medan: USU Press.
Guffey, Mary Ellen, dkk. 2006. Komunikasi Bisnis: Proses dan Produk. Jakarta; Salemba Empat.

Machfoedz, Mas’ud, dkk. 2004. Komunikasi Bisnis Modern Untuk Mahasiswa dan Profesi. Yogyakarta : BPFE.

Nurdin, 2004. Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo.
Purwanto, Djoko 2003. Komunikasi Bisnis FEU Sebelas Maret. Surakarta: Erlangga.
Siagian, Sondang P. 2004. Manajemen Internasional Jakarta: Bumi Aksara.
Sunarto. 2007. Manajemen 2. Yogyakarta: Amus Grumbulgade.
The Liang Gie. 2007. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty
Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Gramedia

Tidak ada komentar: