Kamis, 04 Juni 2009

KOLEKSI ELEKTRONIK DAN WEBSITE PERPUSTAKAAN NASIONAL

Format koleksi elektronik yang dimiliki Perpustakaan Nasional tentu terdiri
dari berbagai jenis media yang berupa, CD room, pita magnetik, video, slide, film,
disket dan lainnya. Adapun kelebihan dari masing-masing koleksi ini, ialah dapat
disimpan dan didokumentasikan dalam bentuk file yang ditempatkan pada suatu
server. Atau dapat pula disimpan dan disusun berdasarkan format aslinya, walau
sedikit memakan tempat, dan perlu kehatian-hatian dalam mengoperasikan,
menyimpan dan merawat berbagai jenis koleksi elektronik ini, karena benda-benda
tersebut peka terhadap gesekan, debu, cairan seperti minyak ataupun zat kimia
lainnya.
Masalahnya saat ini jenis koleksi tersebut masih dalam media offline dan
Perpustakaan Nasional masih menerapkan sistem pelayanan tertutup, sehingga
Telah diterbitkan oleh Bulletin “Mimbar Pustaka Jatim no 01/Th.I/Januari-Maret 2007, Badan
Perpustakaan Prop. Jatim [p.5-8]

optimalisasi pemanfaatan informasi yang tersedia menjadi suatu tantangan bagi
pustakawannya. Mengingat pengguna perpustakaan tidak hanya tergantung pada satu
perpustakaan saja, untuk itu para pustakawannya harus mampu menepis kesan/
anggapan masyarakat kepada perpustakaan bahwa, mereka merasa kesulitan
memanfaatankan informasi dari jarak jauh, mengingat sedemikian penting dokumen-
dokumen yang dimiliki, dimana membuat pengguna harus mengikuti segala kemauan
perpustakaan. Sementara pengguna yang datang ke perpustakaan atau hanya
berkomunikasi melalui telpon, browsing melalui telpon, berharap mendapatkan apa
yang diinginkannya melebihi yang diharapkan dan, sudah barang tentu pada waktu
yang tepat dan dengan cara yang mudah dan cepat.
Penciptaan website Perpustakaan nasional (www.pnri.go.id ) memang
merupakan bagian solusi dalam memberikan pelayanan cepat. Pengguna dapat
memanfaatkan fasilitas yang ada pada halaman web “beranda” yang memuat
“Pilihan data”, guna mencari informasi mulai dari berita sampai masalah
perundangan. Untuk mempermudah pencarian dan pembacaan, tampilan “Pilihan
data” tersebut telah pula diurut berdasarkan abjad sesuai kriteria jenis koleksinya.
Pengguna internet (netter) ketika membuka web Perpustakaan Nasional akan
mempunyai banyak pilihan, informasi apa yang diinginkan. Dalam kondisi semacam
itu, akan merangsang para netter untuk selalu memanfaatkan fasilitas layanan
tersebut, khususnya untuk layanan koleksi digital buku, makalah, majalah &
manuskrip, peraturan serta perundangan. Tentu keragaman informasi yang disajikan
dalam website Perpustakaan Nasional akan menambah khasanah pengembangan dan
keingintahuan masyarakat Indonesia dalam memperoleh hal-hal yang terkait
langsung tentang Indonesia masa lalu dan perkembangannya sampai saat ini,
masyarakat dapat mengetahui mengenai budaya dan tokoh-tokoh dari berbagai
propinsi, sumber daya alam yang tersedia dan sedang dikembangkan, batas wilayah
masing-masing daerah, propinsi ataupun negara, dan dapat pula memperoleh
wawasan tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara yang dituangkan dalam
peraturan dan undang-undang dimana pada akhirnya akan menimbulkan kecintaan
kepada bangsa dan negara. Sehubungan dengan itu, secara tidak langsung
Perpustakaan Nasional telah melakukan proses pembelajaran secara mandiri atau
otodidak. Perpustakaan Nasional telah memberikan tawaran konsep pembelajaran
yang berbeda, yaitu tidak harus selalu bertatap muka melalui jenjang pendidikan
formal. Tantangan utama yang masih perlu dihadapi Pepustakaan Nasional adalah
Telah diterbitkan oleh Bulletin “Mimbar Pustaka Jatim no 01/Th.I/Januari-Maret 2007, Badan
Perpustakaan Prop. Jatim [p.5-8]

justru dari peran pustakawannya, dalam mengambil kebijakan pada proses penyiapan
materi yang sekarang masih berbentuk dokumen tercetak dan media offline dapat
segera dipublikasi melalui jaringan intranet dan internet, sehingga ketika masyarakat
yang gemar membaca menjelajah koleksi digital di website Perpustakaan Nasional,
tidak selalu ada tampilan “mohon maaf data tidak diketemukan”.

Tidak ada komentar: