Selasa, 19 Januari 2010

Sudah Tak Punya Uang, Penyakitan Pula


Tragisnya hidup si miskin, sudah tak punya uang penyakitan lagi. Kesadaran untuk hidup sehat juga minim. Studi menyebutkan, orang miskin lebih banyak merokok dibanding orang kaya atau orang dari golongan menengah ke atas.

Peneliti menemukan status sosial ternyata sangat berhubungan erat dengan risiko kesehatan. Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan Thomas Lampert dari Robert Koch Institute (RKI), Berlin diketahui bahwa kebiasaan merokok, aktivitas fisik yang jarang dan obesitas justru lebih banyak dialami oleh orang dari status sosial rendah.

Selama 18 tahun, peneliti berhasil mewawancarai 8.318 partisipan melalui rekaman Telephone Health Survey. Tiap-tiap partisipan ditanya mengenai berat badan, tinggi badan, aktivitas fisik dan hobinya merokok.

Sementara itu, status sosial para responden diketahui dari tingkat pendidikan, pekerjaan dan pendapatan rumah tangga. Analisis juga sudah memperhitungkan faktor usia dan jenis kelamin.

Dari semua faktor tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa pria dari golongan status sosial rendah cenderung lebih banyak menjadi perokok, jarang olahraga dan obesitas. Hal yang sama juga terlihat pada responden wanita.

"Pengetahuan yang kurang dan lingkungan yang gampang terpengaruh membuat orang miskin jauh lebih banyak menjadi orang tidak sehat dibanding orang kaya. Padahal orang miskin atau mereka dari golongan ekonomi rendah seharusnya bisa lebih mengantisipasi biaya yang muncul jika terkena penyakit kronis akibat gaya hidup mereka yang tidak sehat. Dibutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk berobat, harusnya pola pikir mereka diubah," kata Lampert seperti dikutip dari Health24, Selasa (19/1/2010).

Berbeda dengan orang kaya atau orang berstatus sosial tinggi, selain mereka punya tingkat kesadaran akan kesehatan yang lebih tinggi, mereka juga merasa mampu membayar biaya kesehatan saat terkena penyakit.

Tidak ada komentar: