Minggu, 30 Mei 2010

Tips Sehat Alami Mengatasi Sakit Kepala


Ugh … sakit kepala lagi! Apakah Anda tidak khawatir terlalu sering mengkonsumsi obat warung jika mengalami keluhan sakit kepala? Selain menenggak obat, ada cara alami untuk mengatasinya. Simak tips berikut ini. jika Anda tiba-tiba mengalami gangguan kesehatan di kemudian hari bisa jadi itu disebabkan oleh obat sakit kepala yang sering Anda konsumsi. Padahal pemicu timbulnya sakit kepala bisa dari mana saja. Terlalu lama duduk di depan AC atau komputer, syaraf tegang, badan kecapean atau stres bisa saja membuat Anda sakit kepala. Untuk menghindari rusaknya jaringan kesehatan kita, ada baiknya kita mengurangi konsumsi obat-obat sakit kepala dan mencoba mengatasinya dengan cara alami.
Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan, diantaranya seperti di bawah ini.
1. Mungkin Anda terlalu tegang. Sakit kepala bisa disebabkan letak leher tidak benar yang menyebabkan pegal. Cobalah kompres dahi dan leher bagian belakang Anda dengan kain hangat. Bisa juga Anda kompreskan kain tersebut ke bagian kepala yang terasa sakit. Rasa hangat yang dihantarkan oleh kompres bisa membantu mengendurkan ketegangan.
2. Kebiasaan minum teh ada baiknya. Namun kandungan kafein yang dibawa oleh teh dan kopi bisa menjadi memicu munculnya sakit kepala. Ada baiknya Anda mengurangi jumlah teh dan kopi yang Anda konsumsi setiap harinya.
3. Coba lakukan pemijatan syaraf. Pijat telapak tangan Anda, khususnya di bagian tengah jari telunjuk dan ibu jari. Pijat secara perlahan dan cobalah untuk relaks.
4. Dehidrasi mendatangkan sakit kepala. Terkadang sakit kepa.la bisa menjadi tolak pengukur. Usahakan untuk menjaga kadar air dalam tubuh Anda dengan mengkonsumsi air putih. Setiap harinya tubuh kita setidaknya memerlukan 8 gelas air putih. Sudahkah Anda menjalankannya dan mencegah tubuh Anda mengalami dehidrasi? Ketika sakit kepala telah menyerang, minumlah air putih hangat untuk mengurangi rasa sakit.
5. Jika Anda langganan sakit kepala, ada baiknya Anda meminum suplemen makanan. Usahakan suplemen tersebut mengandung kalsium dan magnesium. Jika kebutuhan kalsium dan magnesium dalam tubuh Anda tercukupi, dijamin ketegangan otot Anda akan berkurang.
6. Meditasi dapat membantu mengatasi ketegangan otot dan saraf sehingga rasa sakit kepala dapat dikendalikan. Untuk menguasai tehnik meditasi yang baik tentunya Anda harus banyak berlatih. Saat Anda mengisi waktu istirahat, usahakan Anda juga mengistirahatkan pikiran.
7. Posisi duduk saat Anda melakukan pekerjaan atau sedang asyik di depan komputer bisa saja menjadi penyebab sakit kepala. Perbaiki posisi duduk Anda. Usahakan jangan menempatkan punggung terlalu rendah. Hal ini dapat menyebabkan sakit pada bagian lain seperti otot leher dan bahu yang menegang dan membantu prosesnya terjadi sakit kepala.
8. Gunakan aroma terapi untuk relaksasi Anda. Setelah menyelesaikan semua pekerjaan, ada baiknya Anda berendam di air hangat dengan menggunakan aroma chamomile atau lavender. Meletakkan aroma terapi di kamar tidur Anda juga bisa mengurangi ketegangan setelah menghadapi semua kesibukan.
Jangan anggap sepele sakit kepala. Jika tak bisa diatasi lagi, Anda harus berhati-hati. Untuk memastikannya, konsultasikan penyakit sakit kepala Anda kepada dokter.

Berjalan Kaki, Langkah Sehat Halau Diabetes dan Sakit Jantung


Apakah Anda termasuk orang yang malas berolahraga? Jika iya, maka berjalan kaki merupakan alternatif pengganti olahraga yang manfaatnya tak kalah efektif. Sebuah studi mengungkap, berjalan kaki membuat metabolisme tubuh berjalan optimal.

Seperti diketahui, metabolisme tubuh yang tidak berjalan normal berkaitan erat dengan sejumlah faktor pemicu resiko penyakit jantung dan diabetes seperti kelebihan berat badan, tekanan darah tinggi, minimnya kadar kolesterol baik.

Peneliti dari Pennington Biomedical Research Center, Peter T. Katzmarzyk menyatakan, keberadaan sejumlah faktor pemicu menjadikan individu kian rentan ketimbang seseorang yang tidak memiliki faktor pemicu.

"Banyak individu yang memiliki kelebihan berat badan mengalami masalah dengan metabolisme tubuhnya, tetapi bagi individu dengan berat normal juga mengalami masalah yang sama," tegasnya seperti dikutip dari Healthday, akhir pekan lalu.

Sebelumnya, di tahun 2005-2006, Katzmakzyk bersama koleganya mencatat rekaman keseharian 1446 orang dewasa berusia rata-rata 47.5 tahun. Partisipan dengan catatan akselerometer (alat yang mengukur seberapa jauh seseorang berjalan) terbagi menjadi tiga kelompok.

Kelompok pertama, individu yang berjalan kurang dari 5.000 langkah per hari, kedua, individu yang berjalan rata-rata antara 5.000 hingga 9.000 langkah perhari dan ketiga, individu yang berjalan rata-rata lebih dari 10.000 langkah perhari.

Usai mendata setiap partisipan, peneliti lalu melihat beberapa faktor pengiring seperti kelamin dan usia. Dari temuan peneliti diketahui, lebih dari 56 persen yang memiliki jumlah langkah sedikit bermasalah dengan metabolisme tubuhnya. Namun, 13 persen dari individu yang rajin berjalan kaki juga mengalami masalah yang sama. Secara keseluruhan, sepertiga partisipan memiliki masalah dengan metabolisme tubuhnya.

Sementara itu, pada kelompok kedua, peneliti mencatat Lebih dari 40 persen partisipan kelompok kedua memiliki kemungkinan terhindar dari gangguan metabolisme. Sedangkan pada kelompok ketiga, sebanyak 72 persen partisipan kemungkinan terhindar dari gangguan metabolisme tubuh.

Peneliti juga mencatat setiap 1.000 langkah tambahan berdampak pada penurunan 8-13 persen lemak di pinggang, penurunan kolesterol jahat dan meningkatnya kolesterol baik. "Terdapat semacam tren disana (hasil riset). Hasil riset bukanlah sekedar angka ajaib, Sesuatu lebih baik ketimbang tidak sama sekali, dab sesuatu yang lebih tentu jauh lebih baik," tukasnya.

Secara terpisah, Peneliti dari University of Tennessee, David R. Bassett Jr mengatakan studi baru memperlihatkan hasil yang signifikan karena lebih ketat dibandingkan penelitian sebelumnya ketika menggali hubungan antara berjalan kaki dan gangguan metabolisme tubuh.

"Berapapun catatan langkah seseorang itu sangat penting bagi kesehatan mereka. Peneliti mengukur catatan berjalan yang dilakukan, bukan pada seberapa cepat anda berjalan. Namun, berjalan santai baik untuk kesehatan Anda," pungkasnya.

Republika OnLine » Gaya Hidup » Info Sehat Mau Turunkan Tekanan Darah? Kurangi Minuman Manis Dong..ah.


Mengurangi minuman manis diperkirakan dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Sejumlah peneliti di Amerika Serikat menemukan bahwa orang-orang yang mengalami kelebihan berat badan dengan tekanan darah tinggi yang meminum satu minuman dengan sedikit gula per hari dapat menurunkan tekanan darah secara berarti selama 18 bulan. Bagi sebagian besar penduduk Amerika hal itu berarti mengurangi asupan minuman ringan setengahnya.

"Kami menemukan bahwa jika anda menurunkan konsumsi minuman bergula, hal itu mungkin membantu anda menurunkan tekanan darah," kata Dr Liwei Chen dari Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Negeri Louisiana, yang penemuannya dimuat dalam jurnal "Circulation". "Jika anda mengurangi konsumsi sebesar dua 'serving', mungkin anda akan menurunkan tekanan darah anda lebih banyak," kata Chen seperti dikutip Reuters.

Penelitian itu menambah tekanan bagi perusahaan makanan dan minuman di AS yang sudah meningkat saat peraturan kesehatan dikeluarkan yang menggeser fokus negara itu pada cara-cara mencegah penyakit serta pengobatannya. Menurut Asosiasi Jantung Amerika, terlalu banyak gula tidak hanya menyebabkan orang menjadi lebih gemuk, tetapi juga dapat mengakibatkan diabetes, penyakit jantung dan stroke.

Sejumlah negara bagian, termasuk New York dan California, mengenakan pajak pada minuman ringan bergula untuk membiayai ongkos pengobatan penyakit yang berkaitan dengan obesitas. Laporan dari "US Institute of Medicine" pada Februari menyebutkan bahwa tekanan darah tinggi sebagai "penyakit yang diabaikan" di AS. Penyakit itu menyebabkan satu dari enam kematian dan menambah biaya kesehatan sebesar 73 miliar dolar per tahun.

Penelitian Chen khusus mengamati dampak asupan gula pada tekanan darah. Tim itu menggunakan data 810 orang dewasa berusia 25 hingga 79 tahun dengan batasan tekanan darah tinggi 120/80 hingga 139/89 -- dan tahap I hipertensi -- 140/90 hingga 159/99. Pada awal penelitian, orang-orang itu meminum 10,5 ounce (310 ml), atau satu "serving" minuman bergula per hari. Minuman itu termasuk minuman yang diberi gula atau sirup jagung dengan kandungan fruktosa tinggi seperti minuman ringan, minuman buah, dan limun.

Setelah 18 bulan, konsumsi rata-rata turun setengahnya, dan baik tekanan darah sistolik -- "angka atas" pada bacaan tekanan darah saat jantung berdetak -- dan tekanan darah diastolik -- "angka bawah" pada bacaan tekanan darah -- turun secara mencolok. Mereka mengatakan mengurangi satu minuman ringan per hari menghasilkan penurunan 1,8 milimeter tetes merkuri pada tekanan darah sistolik dan menurunkan tekanan darah diastolik 1,1 milimeter merkuri. "Penurunan berat badan menjadi bagian dari alasan itu tetapi tidak secara keseluruhan," kata Chen.

Ia menambahkan, bahkan setelah mengendalikan berat badan, perbaikan tekanan darah tetap signifikan.
Ia mengatakan, kaum dewasa Amerika meminum rata-rata 2,3 "serving" (28 ounce/828 ml) minuman bergula per hari. Asosiasi minuman Amerika mengatakan minuman bergula tidak menyebabkan risiko kesehatan secara khusus, dan bukan faktor risiko bagi obesitas atau penyakit jantung.

Obat Herbal Kurang Cespleng, Benarkah?


Mendengar kata herbal, apa yang terlintas di benak Anda? Kendati masyarakat telah turun-temurun memanfaatkannya dalam pengobatan, herbal tetap saja lebih inferior ketimbang obat konvensional. Betulkah ia kurang cespleng?

Menjawab pertanyaan tersebut, ahli herbal, Dr dr Amarullah H Siregar FBIHom DIHom DNMed menyodorkan sejumlah argumentasi ilmiah. Belajar naturopati di Inggris dan Amerika, ia mendapati banyak sekali daun, akar, ataupun benalu tumbuhan yang berkhasiat obat. "Di lain sisi, seperti yang diumumkan WHO pada awal 2006 lalu, 1035 obat yang telah disetujui Badan Pengawasan Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat sepanjang tahun 1989 sampai 2000, tiga perempatnya ternyata tak memiliki makna mengobati."

Di Indonesia, obat dari bahan alami mayoritas masih masuk dalam kelas jamu dan obat herbal terstandar. Baru lima saja yang telah berada di golongan fitofarmaka terbukti memiliki khasiat serupa obat konvensional. "Padahal, hampir semua obat bisa disubstitusi dengan bahan alami," komentar dokter yang mendalami naturopati ini.

Sebut saja, antibiotik. Sesuai namanya, antibiotik berarti antibiota. "Saat dikonsumsi, bakteri baik yang hidup di saluran pencernaan juga ikut terbunuh," ungkap Amarullah dalam Media Discussion Sehat dengan Herbal yang digelar Deltomed, Rabu (19/5) lalu, di Jakarta.

Ini berarti penggunaan antibiotik malah memunculkan masalah kesehatan yang baru. Orang yang mendapatkan antibiotik jangka panjang otomatis membutuhkan suplemen yang dapat menyuburkan kembali populasi bakteri sahabat saluran cerna. "Kalau ditunggu, ia baru bisa mencapai jumlah yang cukup setelah 48 sampai 54 hari kemudian," kata Amarullah yang juga konsultan homeopathic medicine.

Lalu, sekarang, mari simak bagaimana meniran menjalankan perannya sebagai antibiotik alami. Amarullah menuturkan, meniran pintar mengenali sumber masalah. "Hanya bakteri jahat saja yang ditumpasnya."

Namun, sebetulnya, bukan bahan aktif meniran yang berperang secara langsung. Meniran justru mendorong tubuh untuk bisa menyembuhkan diri sendiri. "Meniran mengaktifkan produksi kelenjar timus di paru-paru dan meningkatkan pasokan sel limfosit T yang berkaitan dengan ketangguhan imunitas hingga mampu mematikan bakteri jahat di tubuh," urai dokter naturopati jebolan Clayton College of Natural Health, Birmingham, Amerika Serikat.

Begitu keluhan hilang, konsumsi meniran bisa dihentikan. Tidak seperti antibiotik konvensional yang memang harus diminum sampai habis sesuai jumlah dan dosis yang diresepkan. "Obat herbal andaikan tak dibutuhkan tubuh akan langsung keluar melalui urine, tidak akan menumpuk di dalam tubuh," urai dokter yang memiliki klinik di Ragunan, Jakarta Selatan, ini.

Lebih lanjut, Amarullah mengajak masyarakat agar mengubah paradigmanya. Berobat bukan cuma menghilangkan gejala yang dikeluhkan. "Carilah kesembuhan dengan melacak akar penyakitnya." Amarullah mencontohkan kasus darah tinggi. Tak bijak jika penyakit ini cuma diredakan atau distabilkan dengan obat. "Akar penyakitnya ada di ginjal dan organ itulah yang mesti dikembalikan vitalitasnya."

Persoalannya, spesialis jantung dan kardiovaskular bukan dokter ginjal. Pasien harus ke dokter lain untuk mendapatkan pengobatan. "Sementara itu, dalam naturopati, ilmu kedokteran ini memperlakukan tubuh manusia sebagai satu kesatuan hingga tidak luput merevitalisasi ginjal pasien darah tinggi," kata Amarullah yang dipercaya menyusun kurikulum mata kuliah naturopati di Indonesia.

Obat herbal, lanjut Amarullah, tersedia juga untuk kondisi akut. Contohnya, obat batuk, pilek, serta radang tenggorokan pada anak. "Sudah tersedia dalam bentuk sirup dengan isi ekstrak jahe, cengkeh, lengkuas, kapulaga, dan kunyit yang berefek antiradang lalu dipermanis dengan madu atau gula aren."

Seiring dengan meredanya batuk, pilek, serta radang tenggorokan, Amarullah mengimbau agar sistem imunitas diperkuat. Untuk itu, antibodi harus digenjot. "Bisa dengan mengonsumsi meniran." Untuk pencegahan serangan batuk pilek berulang, Amarullah memberikan tips sederhana.
Minum saja bandrek. "Bisa juga dengan mencampur setengah serbuk bandrek dengan jahe plus lengkuas ketika terasa suara mulai parau dan bindeng."

Gawat, Perokok Pasif Bisa Juga Mengalami Ketergantungan


JAKARTA--Ketergantungan tak hanya identik dengan penyalahgunaan obat-obatan terlarang atau narkoba. Kalangan medis berkeyakinan, ketergantungan rokok lebih berat ketimbang narkoba.

Menurut Pengajar Departemen Kardiologi dan Vaskuler, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. H. Aulia Sani, SpJK(K), untuk melepaskan diri dari ketergantungan kokain atau morfin memerlukan perjuangan keras sampai harus direhabilitasi. Namun, lepas dari rokok 5 hingga 10 kali lipat lebih sulit dari narkoba.

"Ketika seseorang merokok, nikotin akan terserap dalam darah dan diteruskan ke otak. Kemudian,reseptor alpha 4-Beta 2 yang menerima nikotin dalam otak akan memicu pelepasan hormon dopamin yang memberi rasa aman," ungkapnya, saat berbicara dalam acara "Break Free" Semangat Bebaskan Diri Dari Jeratan Adiksi Nikotin, di Jakarta, Rabu, (26/5).

Ketika kadar hormon berkurang, maka orang akan kembali merokok. "Inilah yang membuat seseorang ketagihan rokok dan rasa ketagihan itu sulit dihilangkan lantaran faktor dopamin," tegasnya.

Efek ketagihan ini, lanjut Aulia menjelaskan, mengakibatkan efek psikoaktif 5-10 kali lebih banyak ketimbang kokain dan morfin dan jauh lebih mudah memperoleh rokok jauh dibanding narkoba.

Yang tak kalah berbahaya, ketagihan tidak hanya menimpa perokok aktif. Perokok pasif juga bisa mengalami hal yang sama. Hanya saja, tingkat ketagihan tidak separah efek ketagihan perokok aktif.

"Perokok pasif juga bisa mengalami ketergantungan, dan efek pada perokok pasif ini jauh lebih berbahaya karena menghirup pembakaran zat lain," tukas pakar kejiwaan, Triwibowo T Ginting.

Menurutnya, kadar nikotin yang dihirup perokok pasif tercampur pula dengan pembakaran zat lain. Akibatnya, nikotin yang masuk ke dalam reseptor alpha 4 beta-2 mempengaruhi keingan mengirup kembali asap rokok. "Sekali lagi, itu tidak berbahaya ketimbang perokok aktif. Namun, sebaiknya menjauhi asap rokok," tukasnya.

Seandainya, individu sudah ketagihan. Sebaiknya yang bersangkutan mengikuti program menghilangkan ketergantungan nikotin. Program yang dimaksud tentu jauh lebih ringan ketimbang perokok pasif. Penangan yang diberikan lebih kepada pemberian informasi tentang bahaya rokok, motivasi dan solusi menghadapi ruangan berasap rokok.

Butuh Pendamping

Dalam kesempatan yang sama, Triwibowo T Ginting juga memaparkan saat ini terdapat 70 persen perokok ingin berhenti, tetapi hanya 5-10 persen yang dapat berhenti tanpa bantuan orang lain.

Ia menyebut, perokok selalu memiliki banyak alasan untuk mempertahankan kebiasaan merokoknya sekalipun ingin berhenti."Motivasi kuat dari perokok itu sendiri untuk berani berhenti dan motivasi dukungan juga diperlukan dari lingkungan sekitar perokok tersebut," tukasnya.

Tribowo menuturkan, untuk menumbuhkan motivasi berhenti merokok dapar dilakukan dengan cara menceritakan dampak-dampak negatif merokok baik dari segi kesehatan maupun dampak ekonomi dan sosial. "Cerita itu harus diulangi secara terus menerus sehingga perokok ragu untuk merokok," singkatnya.

Namun, kata dia, hal utama yang harus dipenuhi adalah kepercayaan kepada perokok ketika berniat untuk berhenti. Sayangnya, sebagian masyarakat cenderung acuh dan tidak menghargai perokok untuk berhenti. Padahal melalui kepercayaan ini dapat menumbuhkan sikap percaya diri perokok untuk mulai berhenti.

Usai memberikan kepercayaan kepada perokok, ia menyarankan kepada setiap anggota keluarga atau lingkungannya untuk menghabiskan waktu bersama guna menghilangkan keinginan merokok.

"Habiskan waktu dengan kegiatan positif seperti menonton film bersama, atau berolahraga. Keluarga juga dapat membantu seperti mengalihkan keinginan melalui permen atau buah-buahan," sarannya.

Setelah itu, kata Triwibowo, yakinkan para perokok bahwa mereka sanggup mengubah gaya hidup jauh lebih sehat.

Gigi Kotor Bisa Sebabkan Gangguan Jantung?


REPUBLIKA.CO.ID, PARIS--Anda jarang membersihkan gigi. Waspadalah, ternyata gigi yang kotor meningkatkan risiko gangguan jantung. Fakta ini terungkap dari penelitian yang dilakukan oleh University College London, Skotlandia. Mereka yang menggosok giginya dua kali sehari, lebih kecil risikonya terkena gangguan jantung.

Penelitian ini dijalankan dengan melibatkan 11 ribu responden di Skotlandia. Mereka ditelusuri silsilahnya, rekam mediknya, juga gaya hidupnya. Sebanyak 7 dari 10 responden mengaku menggosok gigi dua kali sehari. Sedangkan 6 dari 10 responden menyatakan rutin periksa ke dokter gigi tiap enam bulan sekali.

Mereka yang jarang menggosok gigi, memiliki 70 persen lebih tinggi risiko terserang penyakit jantung. Faktor tersebut tidak berubah ketika unsur lain yang mendorong gangguan jantung seperti merokok, konsumsi alkohol, obesitas, dan sebagainya, ikut dihitung.

Namun British Medical Jurnal melaporkan bahwa penelitian tersebut secara keseluruhan kaitan antara kebersihan gigi dan serangan jantung masih rendah. Saat ini diperlukan penelitian lanjutan untuk memastikan hubungan tersebut. Apakah gigi yang kotor benar-benar menjadi penyebab gangguan jantung, ataukah hanya sekadar indikator risiko?

5 Cara Cegah Komplikasi Ginjal Bagi Penderita Diabetes


Penderita diabetes paling mudah mengalami komplikasi berbagai penyakit termasuk ginjal. Penderita yang tidak bisa mengontrol diabetesnya bisa membuat ginjalnya rusak secara perlahan tanpa disadari.

"Penyakit ginjal diabetes pada awalnya tidak memberikan gejala dan sering tidak tersadari oleh pasien. Deteksi dini hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan urin, yaitu ditemukannya protein berlebih dalam urin," ujar dr Aida Lydia, SpPD-KGH dari RS Pondok Indah, seperti dikutip dari Health First, Sabtu (29/5/2010).

Ketika penderita diabetes sudah terkena ginjal, awalnya memang tidak menimbulkan gejala. Tapi jika terus terjadi maka akan timbul keluhan mual, tidak nafsu makan, lemas dan pucat akibat anemia.

Jika kondisi ini terus berlanjut, maka bisa menyebabkan pembengkakan pada tungkai, sesak napas bahkan bisa mengakibatkan kejang atau gangguan kesadaran pada orang tersebut.

"Seiring berjalannya waktu, kerusakan ginjal yang semakin berlanjut bisa mengakibatkan penurunan fungsi ginjal. Selain itu diabetes yang tak terkontrol juga akan menyebabkan gangguan pada berbagai sistem tubuh seperti persarafan berkemih, kondisi ini dapat mengakibatkan infeksi berulang ada saluran kemih," ungkap konsultan ginjal dan hipertensi ini.

Salah satu akibat yang cukup serius adalah terjadinya gagal ginjal yang mengharuskan seseorang melakukan cuci darah (dyalisis) atau transplantasi ginjal.

Walaupun komplikasi ini bisa terjadi kapan saja, tapi kondisi ini bisa dicegah dengan menerapkan diabetes terkontrol, cara yang bisa dilakukan adalah:

1. Memantau diabetes dengan mengontrol kadar gula darah.
2. Melakukan diet dengan baik dan mengonsumsi obat untuk diabetes, baik dalam bentuk oral ataupun suntik insulin.
3. Mengontrol tekanan darah serta kadar lemak dalam darah (kolesterol) dengan baik.
4. Menghindari obat, jamu atau suplemen tertentu yang dapat mempengaruhi atau memperberat fungsi dari ginjal.
5. Menjalankan pola hidup sehat dengan tidak merokok serta berolahraga secara teratur.


Namun jika fungsi dari ginjal sudah mulai menurun, sebaiknya mengurangi asupan protein. Tapi diharapkan kecukupan terhadap protein essensial bagi tubuh tetap harus terpenuhi dengan baik.

Penyakit Diabetes di Indonesia Bakal Meledak di 2030


Yogyakarta, Perubahan gaya hidup masyarakat mengakibatkan pola makan berubah tapi kurang olahraga. Jangan heran jika 20 tahun lagi atau 2030 Indonesia akan mengalami ledakan penderita Diabetes Miletus (DM).

Saat ini Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar itu masuk 5 besar negara dengan penderita DM yang terbanyak. Negera urutan pertama penderita DM adalah India, kedua China, ketiga Amerika Serikat (AS) dan keempat Indonesia. Oleh karena harus ada upaya mulai sekarang agar jumlah penderita semakin bertambah.

Hal itu diungkapkan dr Agus Widiyatmoko, SpPD, MSc, Bagian Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dalam seminar Diabetes dan Kebutaan yang
diselenggarakan Asri Medical Center (AMC) di gedung AMC di Jalan HOS Cokroaminoto, Yogyakarta, Sabtu (29/5/2010).

"Bila tidak dicegah jumlahnya akan meningkat 3 kali lipat dari sekarang. Sedang negara-negara lain jumlahnya hanya meningkat 2 kali lipat karena sudah mulai melakukan pencegahan," kata Agus.

Peningkatan itu diprediksi akibat penduduk Indonesia yang semakin makmur dan perubahan gaya hidup. Perubahan itu mengakibatkan pula berubahnya pola makan penduduk. "Itu salah satu penyebabnya. Banyak mengonsumsi makan tapi
kurang aktifitas olahraga," katanya.

Agus mengatakan penderita DM itu ibaratnya kontrak sakit seumur hidup. Dengan demikian upaya yang bisa dilakukan adalah mampu mengontrolnya dan hidup sehat dengan DM. Selain itu DM juga bisa menimbulkan komplikasi penyakit lainnya seperti saraf, ginjal hingga kebutaan.

"Karena itu bila ada penderita DM harus dihentikan agar jangan sampai komplikasi misalnya terjadi kebutaan seperti kasus penyanyi keroncong Mus Mulyadi," katanya

Cara yang dilakukan lanjut Agus, adalah melakukan edukasi kepada masyarakat agar jangan salah persepsi terhadap DM terutama berkaitan dengan obat untuk penderita.

Selanjutnya melakukan diet atau mengatur pola makan, baik jumlah makanan yang harus dimakan setiap hari, jenis makanan yang dimakan dan waktu makan.

"Makan 3 kali sehari itu perlu karena tubuh perlu kalori tapi harus diatur. Ini yang kadang-kadang susah dilakukan dengan tepat oleh semua penderita," katanya.

Dia mengatakan olahraga rutin dua atau tiga kali sehari juga mampu mencegah. Olahraga mampu menurunkan kadar gula darah sekitar 10-15 persen. Olahraga yang disarankan adalah bukan olahraga dengan intensitas tinggi untuk membakar kalori, tapi efek yang ditimbulkan setelah olahraga.

"Idealnya 30 menit hingga 45 menit pada pagi hari sudah cukup atau dengan senam DB yang khusus diadakan bagi penderita," pungkasnya.

Kenapa Tubuh Lemas Setelah BAB?


Setelah buang air besar (BAB) beberapa orang kadang merasa lemas seperti habis melakukan pekerjaan berat. Apa penyebab tubuh lemas setelah BAB?

Seperti dikutip dari Madsci.org, Sabtu (29/5/2010) saat orang buang air besar, maka akan melibatkan pergerakan dari organ usus.

Rasa lemas yang timbul terjadi akibat saraf vagus yang memasok aliran darah ke leher, dada dan usus ini distimulasi atau dirangsang.

Ketika saraf vagus ini dirangsang, maka saraf akan memperlambat kerja dari jantung. Stimulasi ini terkadang juga menyebabkan seseorang merasa mual, keringat dingin dan juga tubuh berkeringat.

Jika kondisi lemas ini sangat parah, maka bisa menyebabkan pingsan (hilang kesadaran) yang disebut dengan vasovagal syncope atau defecate syncope.

Karena itu beberapa orang akan merasakan lemas setelah buang air besar akibat adanya stimulasi dari saraf vagus ini. Hal ini juga bisa terjadi selama atau setelah buang air kecil yang disebut dengan micturition syncope.

Umumnya tubuh yang lemas adalah suatu gejala yang disebabkan tidak tercukupinya pasokan oksigen dan nutrisi lainnya ke otak. Hal ini biasanya disebabkan oleh penurunan sementara aliran darah.

Penurunan aliran darah ke otak ini biasanya akan terjadi setiap kali tubuh tidak bisa dengan cepat mengkompensasi penurunan tekanan darahnya. Jika kondisi ini tidak segera ditangani, bisa saja orang tersebut mengalami pingsan (hilang kesadaran).

Seseorang yang lemas bisa terjadi saat buang air kecil, buang air besar (teutama jika terlalu mengejan), batuk yang sangat keras atau berdiri di suatu tempat untuk jangka waktu yang lama. Selain itu tubuh lemas juga bisa berhubungan dengan rasa takut, sakit parah atau tekanan emosional lainnya.

Namun, ada juga beberapa obat tertentu yang bisa menyebabkan seseorang lemas akibat penurunan tekanan darah. Obat-obat tersebut biasanya digunakan untuk menghilangkan kegelisahan, tekanan darah tinggi, alergi atau hidung tersumbat.

Tes untuk Mengukur Kekuatan Memori Otak


Sering lupa meletakkan barang, lupa kata apa yang ingin diucapkan hingga lupa membayar tagihan. Eits, hati-hati mungkin Anda memiliki masalah dengan kemampuan memori di otak. Mari tes memori otak Anda!

Uji memori ini dapat membantu memberikan gambaran yang lebih baik mengenai masalah memori yang dialami. Tes ini hanyalah sebuah tes sederhana mengenai memori.

Seperti dikutip dari Howstuffworks, Sabtu (29/5/2010), cobalah untuk menjawab pertanyaan berikut:

1. Mengingat tiga kata ini apel, televisi dan domba.
2. Mengingat nama dan alamat ini: Jane Jl. Pegangsaan 5 Jakarta Pusat.
3. Apakah mengalami kesulitan dalam mengingat segala hal yang telah dilakukan selama beberapa minggu terakhir?
4. Apakah sangat sulit untuk mengingat daftar yang harus dilakukan?
5. Apakah mengalami penurunan kemampuan menghitung di kepala?
6. Apakah pernah mengalami lupa membayar tagihan?
7. Apakah kesulitan mengingat nama?
8. Apakah mengalami kesulitan mengenali seseorang yang seharusnya Anda kenali?
9. Apakah mengalami kesulitan menemukan kata yang tepat untuk diucapkan?
10. Apakah mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugas sederhana, seperti penggunaan microwave atau kompor gas?
11. Apakah mudah lupa ini mengganggu kinerja di tempat kerja?
12. Apakah mudah lupa ini mengganggu kerjaan di rumah?
13. Apakah mudah lupa ini mengganggu kerjaan di dalam kegiatan sosial?
14. Sebutkan tiga nama gubernur di provinsi Anda? (menyebutkan 3 maksimal dapat 3 poin, sebut 1 dapat 1 poin)
15. Sebutkan lima presiden terakhir? (menyebutkan 5 maksimal dapat 5 poin, sebut 1 dapat 1 poin)
16. Apa menu makan malam selama dua hari yang lalu? (maksimal 6 poin, sebut 1 dapat 1 poin)
17. Apa dua film yang terakhir Anda tonton? (maksimal 2 poin, sebut 1 dapat 1 poin)
18. Tuliskan kembali tiga kata yang ada di awal tes? (maksimal 3 poin, sebut 1 dapat 1 poin)
19. Tuliskan nama dan alamat yang ada di awal tes? (maksimal 2 poin, jika hanya nama atau alamat yang disebut dapat 1 poin)

Berilah nilai 1 poin setiap jawaban 'tidak' dan tidak mendapat poin jika jawabannya 'Ya'. Untuk pertanyaan no 3-13 (maksimal nilainya 11 poin).

Sedangkan untuk setiap pertanyaan yang tidak bisa dijawab dengan benar atau ragu-ragu berilah nilai 1 poin. Untuk pertanyaan no 14-19 (maksimal nilainya 21 poin).

Hasil tes:
Jika nilai 28-32: memori yang dimiliki masih baik dan di atas rata-rata.
Jika nilai 22-27: memori tidak terlalu buruk, tapi memori bisa ditingkatkan dengan beberapa latihan.
Jika nilai 15-21: memori agak lemah, usahakan untuk melakukan latihan dalam membantu meningkatkan memori.
Jika nilai 0-14: memori lemah, sebaiknya mempertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan ke ahlinya.

Berbagai faktor bisa menyebabkan masalah pada memori, seperti stres, depresi, kekurangan vitamin dan adanya masalah pada peredaran darah.

Jika penyebab ini bisa ditemukan, maka masalah memori dapat teratasi dan mendapatkan hasil yang lebih baik.

Uups, Jangan Salah Loncat di Kolam Renang


Berenang memang olahraga yang menyenangkan. Saking ingin cepat-cepat menceburkan diri di air, banyak orang langsung meloncat ke kolam renang dengan melemparkan badannya. Posisi seperti ini bisa berbahaya karena bisa memicu cedera tulang punggung.

Tekanan di permukaan kolam sudah cukup untuk menyebabkan cedera. Jika menceburkan diri dengan badan terlebih dahulu cedera saraf tulang punggung akan mengincar.

Sebaiknya jika ingin loncat ke kolam renang pastikan kaki menyentuh air lebih dahulu terutama jika airnya dangkal atau kedalamannya tidak diketahui.

Anjuran itu disampaikan para peneliti dari University of Michigan yang juga mencatat bahwa kecelakaan di kolam renang telah menyebabkan 6.000 anak di Amerika masuk rumah sakit tiap tahunnya. Sekitar 20 persen di antaranya berakhir dengan cedera saraf tulang punggung.

Dikutip dari Healthday, Minggu (30/5/2010), sebuah video pesan layanan masyarakat tentang hal itu akan ditayangkan di seluruh bioskop di Michigan musim panas ini. Josh Weber (32 tahun), warga Michigan yang mengalami cedera saraf tulang punggung memberi kesaksian dalan video tersebut.

"Bayangkan diri Anda tak akan pernah bisa berdiri dari kursi. Bayangkan diri Anda tidak bisa bangun pagi dan tidak bisa beranjak dari tempat tidur. Hidup Anda bisa berubah hanya dalam sekejap mata. Buka mata anda dan pahamilah bahwa hidup kita begitu rapuh," pesan Weber yang merupakan salah korban salah lompat di kolam renang dalam kesaksiannya itu.

Tidak semua cedera disebabkan karena membentur dasar kolam. Menurut pakar bedah syaraf University of Michigan, Dr. Shawn Hervey Jumper, tekanan di permukaan kolam sudah cukup untuk menyebabkan cedera.

"Tim bedah syaraf kami menemukan betapa mudahnya cedera semacam itu terjadi. Kami bisa mengobatinya dengan teknologi paling canggih, tetapi hal terbaik yang bisa dilakukan adalah mencegahnya agar tidak terjadi," kata Karin Muraszko, kepala pusat bedah syaraf di Unversity of Michigan.

Cedera syaraf tulang punggung atau spinal cord injury (SCI) biasanya dipicu oleh trauma, misalnya kecelakaan lalu lintas maupun penganiayaan. Bisa juga dipicu oleh penyakit, misalnya tumor atau serangan oleh virus.

Seseorang yang mengalami cedera syaraf tulang punggung umumnya mengalami kelumpuhan, dan kehilangan sebagian kemampuan saraf untuk menerima rangsang. Tingkat keparahannya tergantung bentuk cedera yang dialami.

Bakteri Diare Menyebar Lewat Udara


Bakteri penyebab diare menyebar lebih mudah dari yang diketahui sebelumnya. Tidak hanya lewat kotoran manusia, bakteri tersebut ternyata bisa menyebar lewat udara.

Dikutip dari HealthDay, Minggu (30/5/2010), fakta ini terungkap dalam sebuah penelitian di University of Leeds. Ulasannya juga dimuat di The New York Times.

Bakteri Clostridium difficile (C. difficile) adalah pemicu diare, salah satu infeksi paling mematikan yang terjadi di saluran pencernaan. Selama ini, kontak langsung dengan kotoran penderita diketahui sebagai satu-satunya cara penularan.

Kontak langsung saja sudah cukup mudah menularkan bakteri tersebut, sehingga pasien diare selalu diisolasi saat dirawat oleh rumah sakit. Tempat isolasi pun harus selalu dipastikan bersih dan steril.

Namun ternyata dalam pengamatan terhadap 50 pasien, penularan bakteri tersebut mejadi lebih mudah lagi ketika infeksinya semakin aktif. C. difficile bisa hidup di udara, dan hinggap di tempat-tempat yang bisa disentuh tangan manusia.

Hal ini menjadi tantangan bagi tempat-tempat layanan kesehatan, untuk lebih cermat menangani pasien diare. Kontrol terhadap infeksi nosokomal (infeksi yang terjadi di rumah sakit) harus diperketat.

Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit AS (CDC) mengimbau rumah sakit untuk sesegera mungkin mengisolasi pasien diare. Selain itu kebersihan ruang isolasi juga lebih diprioritaskan.

Meskipun begitu, Dr. L. Clifford McDonald dari CDC juga mengimbau agar hasil penelitian ini tidak disikapi berlebihan. Selain karena isolasi pasien diare sudah menjadi standar dari dulu, kontaminasi paling tinggi tetap terjadi melalui kontak langsung dengan kotoran.

Mengapa Popeye Makan Bayam?


Siapapun pasti mengenal Popeye, tokoh kartun yang dibambarkan sebagai pelaut perkasa. Ia mendadak punya kekuatan super setiap kali menyantap sekaleng bayam. Sedemikian besarkah manfaat bayam?

Sebagai sebuah karya fiksi, tentunya sah-sah saja bila dalam kartun tersebut efek makan bayam sedikit didramatisir. Popeye yang dalam kondisi normal memiliki postur kecil dan kerempeng, dalam sekejap mampu melawan Brutus, musuh utamanya yang berbadan jauh lebih besar setelah makan bayam.

Tokoh kartun Popeye diciptakan oleh Elzie Crisler Segar, dan diperkenalkan dalam bentuk komik strip pada awal 1929. Dengan cepat, sosok yang juga digambarkan selalu mengulum pipa tembakau ini sukses meraih popularitas pada era 1930-an.

Di masa itu, kartun Popeye merupakan bagian dari kampanye makan sayur di kalangan anak-anak. Meski mengandung banyak nutrisi, sayuran ini kurang disukai anak-anak karena rasanya yang dinilai tidak enak.

Dikutip dari BBC, Minggu (30/5/2010), bayam sangat kaya akan kandungan berbagai vitamin dari A hingga K. Selain itu juga mengandung banyak mineral, antara lain potasium, phosphor, magnesium dan zat besi.

Bayam juga mengandung nutrisi lain seperti berbagai asam amino esensial dan serat. Serat yang terkandung dalam bayam dapat mencegah sembelit, ambeien serta sindrom iritasi usus.

Meskipun belum banyak uji klinis, bayam dipercaya bisa mengatasi beberapa masalah kesehatan seperti:

1. membersihkan darah sehabis bersalin
2. memperkuat akar rambut
3. mencegah tekanan darah rendah
4. mencegah kurang darah (anemia)
5. mencegah gagal ginjal

Sebagian orang bahkan meyakini bahwa bayam juga berkhasiat untuk:

1. mencegah menurunnya penglihatan
2. mencegah katarak
3. mencegah kanker.

Kampanye melalui kartun bisa dikatakan berhasil, sebab konsumsi bayam di AS tercatat meningkat hingga 33 persen ketika popularitas kartun Popeye sang pelaut begitu meledak. Meski demikian, ada rumor menarik di balik kampanye terselubung ini.

Rumor tersebut terkait dengan pemilihan bayam sebagai senjata rahasia Popeye. Ada banyak sayuran atau buah-buahan lain yang juga kaya akan kandungan nutrisi, tetapi sang kreator memilih bayam sebagai 'bahan bakar' bagi si pelaut perkasa ini.

Diduga alasannya terkait kesalahan sejarah soal jumlah kandungan zat besi dalam bayam. Pada tahun 1870, seorang ilmuwan bernama Dr. E. von Wolf salah meletakkan tanda koma saat menuliskan kandungan zat besi pada bayam. Kesalahan ini menyebabkan anggapan berlebihan tentang manfaat bayam.

Tidak ada yang menyadari kesalahan ini hingga 70 tahun kemudian, ketika Popeye terlanjur dikenal sebagai pemakan bayam. Pada masa itu barulah terungkap bahwa kandungan zat besi dalam sayuran tersebut hanya 1/10 dari yang dituliskan oleh Dr. Wolf.

Namun rumor ini dibantah oleh Dr. Mike Sutton, ilmuwan yang berusaha melacak kesalahan terkait kandungan zat besi dalam makanan kegemaran Popeye. Dalam kesimpulan yang dipublikasikan di Internet Journal of Ciminology tahun 2009, ia menyebut tidak cukup bukti tentang adanya kesalahan tersebut.

Dr. Sutton justru menyebut, bayam dipilih bukan karena mengandung zat besi melainkan karena kaya akan vitamin A. Apapun itu, banyak mengkonsumsi bayam dan sayuran lain tetap akan memberikan manfaat bagi kesehatan. Selamat makan bayam.

Tips Agar Perut Tidak Buncit Usai Stop Merokok


Pada beberapa orang terutama pria, berat badan cenderung meningkat ketika berhenti merokok sehingga perutnya tampak membuncit. Bisakah dicegah?

Menurut dokter spesialis penyakit dalam Edward C. Rosenow, dikutip dari MayoClinic, Minggu (30/5/2010), hal ini wajar bila terjadi. Meski begitu, bukan tidak mungkin untuk dihindari.

Menurutnya, nikotin yang terkandung dalam asap rokok mempunyai efek menekan nafsu makan. Metabolisme makanan terganggu, sehingga tubuh tidak cepat merasa lapar.

Saat berhenti merokok, seseorang akan mendapatkan kembali nafsu makannya. Selain itu, kemampuan untuk mengecap dan membaui rasa meningkat sehingga aktivitas makan akan memberikan sensasi yang lebih menyenangkan.

Selain itu, beberapa orang menggantikan kebiasaan merokok dengan ngemil. Tujuannya agar jari dan mulut tetap punya kegiatan, seperti yang dialami ketika masih punya kebiasaan merokok.

Kondisi ini menyebabkan konsumsi makanan cenderung meningkat, sementara jumlah kalori yang dibakar belum tentu ada penyesuaian. Inilah yang kemudian menyebabkan berat badan meningkat.

Hal ini dapat diantisipasi, kuncinya hanya mengatur diet dan olahraga yang cukup. Beberapa tips yang bisa diikuti antara lain sebagai berikut:

1. Terus bergerak, baik dengan berolahraga maupun mengerjakan pekerjaan sehari-hari. Latihan ringan selama 30 menit setiap hari sudah cukup untuk membakar kelebihan kalori, sekaligus mengalihkan perhatian dari hasrat untuk makan.
2. Bijak memilih makanan. Rencanakan menu makan yang sehat, termasuk memberikan porsi lebih banyak untuk buah dan sayuran. Batasi gula dan alkohol.
3. Sibukkan mulut dengan mengunyah makanan sehat yang rendah kalori. Ganti cemilan dengan buah-buahan yang dipotong kecil-kecil.
4. Jaga pola makan seperti sebelum berhenti merokok.

Bagaimanapun, manfaat yang diperoleh ketika berhenti merokok jauh lebih menguntungkan dibanding dampak dari adanya sedikit peningkatan berat badan. Kerusakan jantung dan paru-paru tidak bisa pulih, sedangkan perut buncit masih ada harapan untuk dikecilkan lagi.

4 Kondisi Tubuh yang Memicu Rambut Rontok


Sebagian besar penyebab rambut rontok adalah imbas dari perilaku orang tersebut seperti sering mewarnai rambut, pengeritingan dan meluruskan rambut berulang-ulang atau salah menggunakan shampoo.

Namun pertumbuhan rambut juga dipengaruhi oleh kesehatan
orang tersebut. Karena beberapa penyakit dan obat-obatan tertentu bisa menyebabkan rambut menjadi rontok, kusam atau rapuh.

Seperti dikutip Dailymail, Senin (31/5/2010), terdapat beberapa kondisi tubuh yang bisa menyebabkan rambut rontok, yaitu:

Anemia

Anemia biasanya disebabkan karena tubuh kekurangan zat besi, padahal zat besi sangat dibutuhkan untuk memproduksi sel darah merah. Akibat dari kondisi ini menyebabkan produksi sel darah merah berkurang, sehingga asupan oksigen ke kulit kepala juga menurun. Hal ini mengakibatkan folikel rambut kekurangan nutrisi yang pada akhirnya menyebabkan rambut rontok dan terlihat lebih tipis.

Gejala lain yang mengikuti kondisi ini adalah kulit terlihat pucat, lesu dan kelelahan. Hal ini bisa diatasi dengan mengonsumsi vitamin C serta mengurangi asupan kafein dan alkohol, sehingga dapat meningkatkan asupan zat besi yang membantu penyerapan nutrisi untuk pertumbuhan rambut.

Gangguan makan

Jika seseorang mengalami gangguan makan, seperti menurunkan berat badan secara tiba-tiba atau membatasi ketat asupan kalori untuk menjaga berat badan agar tetap rendah, bisa membuat rambut menjadi tipis dan terlihat kusam.

Karena itu konsumsilah protein yang cukup, makanan yang mengandung vitamin B kompleks, seng dan asam lemak essensial. Usahakan untuk mengonsumsi protein saat sarapan, karena saat itu adalah tingkat terendah dari protein pada folikel rambut.

Gangguan tiroid

Gejala pertama dari gangguan tiroid adalah rambut yang mudah rontok. Hormon tiroid yang terlalu banyak atau terlalu sedikit dalam tubuh bisa mempengaruhi metabolisme dan siklus pertumbuhan rambut. Untuk mengatasinya usahakan mengonsumsi protein yang cukup serta melakukan pijat kepala setiap paginya.

Stres

Hormon yang dikeluarkan oleh tubuh selama stres akan mempengaruhi penyerapan vitamin B yang dibutuhkan oleh rambut. Stres emosional juga bisa menyebabkan alopesia (kebotakan) yang mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel rambut, sehingga mengakibatkan rambut rontok.

Untuk mengatasinya, cobalah menghindari kondisi stres dengan berusaha menemukan cara untuk menghibur diri sendiri. Sedangkan untuk alopesia bisa diatasi dengan cara pemberian steroid atau terapi sinar UV.

Rabu, 26 Mei 2010

Banyak Tahi Lalat Memperlambat Penuaan Merry Wahyuningsih - d


Orang yang punya banyak tahi lalat mungkin sedikit merasa tidak nyaman karena tahi lalat merusak kemulusan kulitnya. Tapi sebenarnya punya banyak tahi lalat adalah keberuntungan, karena tahi lalat dapat memperlambat usia dan membuat orang awet muda.

Hal ini berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan ilmuwan di Inggris, yang menunjukkan bahwa tahi lalat berhubungan dengan usia. Orang yang punya banyak tahi lalat kecil kemungkinan mengalami penyakit yang berhubungan dengan usia, seperti penyakit jantung dan osteoporosis.

Pada sebuah penelitian yang dilakukan selama 10 tahun terhadap 1.800 orang kembar, peneliti dari University of London's King's College menemukan bahwa orang dengan lebih dari 100 tahi lalat akan memiliki usia biologis 6 sampai 7 tahun lebih muda ketimbang orang dengan kurang dari 25 tahi lalat.

Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Cancer Epidemiology Biomarkers & Prevention.

Peneliti memperkirakan usia dengan menggunakan panjang telomere. Telomere adalah kumpulan DNA yang ditemukan di ujung kromosom dalam semua sel dan membantu melindungi, replikasi, dan menstabilkan ujung kromosom.

Peneliti mengatakan bahwa telomere seperti ujung plastik pada tali sepatu. Telomere ini mencegah kromosom berakhir dari jumbai dan menempel satu sama lain.

Tahi lalat biasanya muncul pada masa kanak-kanak dan menghilang ketika menginjak setengah baya. Tahi lalat dapat bervariasi secara signifikan dalam jumlah maupun ukuran. Ilmuwan tidak mengetahui alasan mengapa ada perbedaan ini, bahkan juga fungsi tahi lalat itu sendiri.

"Hasil penelitian ini sangat menarik karena menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa orang dengan tahi lalat memiliki sedikit risiko peningkatan melanoma, dan di sisi lain mendapatkan manfaat dari tingkat penunda penuaan," ujar pemimpin penelitian Dr Veronique Bataille, seperti dilansir dari CBC, Rabu (26/5/2010).

Dr Bataille juga menuturkan bahwa tahi lalat memiliki sedikit kerentanan terhadap penyakit yang berhubungan dengan usia, seperti penyakit jantung dan osteoporosis. Tapi masih diperlukan studi lebih lanjut untuk mengkonfirmasikan temuan tersebut.

Temuan ini menunjukkan orang dengan tahi lalat lebih banyak mungkin memiliki penundaan usia alias awet muda, karena orang yang banyak tahi lalat memiliki telomere yang lebih panjang dan muncul untuk dapat memperlambat jalannya usia.

Sebaliknya, orang dengan telomere lebih pendek memiliki tahi lalat lebih sedikit dan tampaknya jalannya usia akan lebih cepat, yang mungkin mempercepat penuaan.

"Kami sekarang berencana melihat lebih rinci pada gen yang mempengaruhi jumlah tahi lalat dan melihat apakah tahi lalat itu juga memperlambat proses penuaan pada umumnya. Kami akan memeriksa tingkat penuaan di kulit, otot, dan tulang dalam kelompok-kelompok orang berbeda sesuai dengan jumlah tahi lalat yang dimilikinya," ujar Tim Spector, coordinator penulis penelitian.

Penyebab Kuku Mudah Patah


Beberapa orang terkadang memiliki masalah kuku yang mudah patah atau rapuh yang tentu saja bisa mengganggu penampilan. Apa yang menyebabkan kuku seseorang mudah patah?

Kuku tangan dan kuku kaki terdiri dari lapisan protein, sementara ketebalan dan kekuatan dari kuku merupakan suatu hal yang diwariskan.

Pada orang yang memiliki masalah kuku rapuh atau mudah patah, maka terjadi pemisahan atau pemecahan lapisan protein di dalam kuku tersebut.

Beberapa gejala yang bisa diamati jika seseorang memiliki gangguan ini yaitu mengelupasnya kuku bagian atas, kuku menjadi mudah patah serta ketidakmampuan kuku untuk tumbuh.

Seperti dikutip dari UIMC.discoveryhospital, Rabu (26/5/2010) penyebab utama dari kerapuhan kuku ini adalah kekeringan yang ekstrem pada kuku, sedangkan beberapa individu lain kecenderungan memiliki genetik untuk kuku rapuh.

Seiring bertambahnya usia, kuku seseorang akan menjadi kering dan rapuh. Sedangkan penyebab kekeringan kuku lainnya adalah udara kering, kelembaban yang rendah, mandi air hangat atau mandi shower yang terlalu lama juga bisa membuat kuku kering.

Penyebab kuku mudah patah lainnya adalah dipengaruhi oleh penyakit atau kondisi tertentu dan juga faktor lainnya.

Penyakit dan kondisi yang menyebabkan kuku rapuh meliputi:

1. Hipotiroid, sebuah kondisi yang disebabkan oleh rendahnya kadar hormon tiroid di dalam tubuh.
2. Fenomena Raynaud, suatu gangguan yang mempengaruhi pembuluh darah arteri di lengan dan kaki.
3. Penyakit kulit, seperti psoriasis, alopesia areata.
4. Gangguan endokrin, sepert sindrom Sjorgen-Larsson yang menyebabkan kulit seseorang menjadi kering.
5. Malnutrisi atau gizi buruk.
6. Infeksi baik yang disebabkan oleh jamur atau bakteri.
7. Ada kemungkinan masalah pada sistem kekebalan tubuh yang membuat kuku menjadi mudah patah, atau juga memiliki kadar kalsium, seng dan besi yang rendah.


Faktor lainnya yang dapat meningkatkan risiko kuku mudah patah, meliputi:

1. Sering mencuci tangan, terutama jika menggunakan air hangat.
2. Terlalu lama terpapar udara dingin atau cuaca yang kering, sehingga menyebabkan kekeringan kuku.
3. Terbakar sinar matahari atau keadaan kulit yang kasar.
4. Terlalu sering atau kelebihan terpapar bahan kimia, seperti zat penghapus cat kuku.
5. Cedera yang berulang-ulang pada ujung kuku.
6. Kaki atau tangan yang sering berkeringat atau tidak mengeringkan dengan benar kuku yang basah.
7. Pemaparan berulang dari detergen yang menggunakan bahan kimia keras.


Karena itu untuk mencegah agar kuku tidak mudah patah dan bisa memiliki kuku yang kuat, ada beberapa perawatan yang bisa dilakukan untuk melindungi sekaligus mengatasi kuku mudah patah, yaitu:


1. Mulailah untuk memotong kuku secara teratur dan merata sehingga memberi kesempatan bagi kuku untuk tumbuh kuat dan sehat.
2. Jangan pernah melakukan kebiasaan menggigit kuku.
3. Perubahan pola makan untuk membantu meningkatkan kesehatan kuku, misalnya dengan konsumsi air yang cukup, mengonsumsi kalsium, vitamin A, C, protein, asam folat, vitamin B12 dan seng yang penting untuk kuku.
4. Usahakan untuk menggunakan pelembab tangan yang tidak mengandung alkohol, karena alkohol bisa menyebabkan kuku kering.
5. Menghindari penggunaan kuku untuk menggali atau sebagai pengikis karena bisa melemahkan enamel kuku.
6. Mencuci tangan setelah menyentuh sesuatu atau kuku yang infeksi, serta menggunakan kaos kaki dari bahan katun dan menggantinya setiap hari.
7. Menggunakan sarung tangan saat melakukan pekerjaan rumah yang menggunakan produk pembersih dan mengandung bahan kimia.
8. Mengoleskan penguat kuku setiap minggunya, tapi usahakan untuk tidak terlalu sering menggunakan kuku buatan atau pewarna kuku.

Lepas dari Rokok Lebih Susah Ketimbang Narkoba


Orang yang kecanduan narkoba tentu akan susah untuk bisa terlepas dari jeratan benda haram tersebut. Tapi ternyata lepas dari jeratan nikotin rokok lebih susah ketimbang lepas dari narkoba.

Hal ini disampaikan oleh Dr. H. Aulia Sani, SpJP(K) FJCC FIHA, pengajar Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler FKUI, dalam acara konferensi pers menyambut Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Jakarta, Rabu (26/5/2010).

"Untuk lepas dari kokain dan morfin saja harus dengan perjuangan keras sampai harus direhabilitasi, tapi ternyata lepas dari rokok 5 hingga 10 kali lebih susah ketimbang narkoba," ungkap dokter yang pernah menjadi Direktur Utama Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta.

Hal ini karena kandungan nikotin dalam rokok lebih mudah lepas dan menempel lebih lama di reseptor otak, sehingga sangat sulit untuk dapat lepas dari 'barang setan' ini.

Ketika seseorang merokok, nikotin akan terserap dalam darah dan diteruskan ke otak. Kemudian reseptor alpha 4 - beta 2 yang menerima nikotin dalam otak akan memicu pelepasan hormon dopamin yang memberi rasa nyaman.

Bila kadar hormon berkurang, maka orang akan kembali merokok dan terus merokok. Inilah yang menyebabkan seseorang kecanduan untuk merokok, dan kesulitan untuk lepas karena adanya faktor hormon dopamin.

Dr Aulia juga menuturkan bahwa nikotin 5 sampai 10 kali lebih kuat menimbulkan efek psikoaktif pada manusia ketimbang kokain dan morfin. Terlebih lagi lebih mudah mendapatkan rokok ketimbang narkoba, khususnya di Indonesia.

Maraknya informasi yang menerangkan bahaya merokok menyebabkan tingginya kesadaran masyarakat untuk berhenti merokok. Namun, orang dihadapkan dengan kuatnya adiksi nikotin yang menyebabkannya gagal untuk berhenti.

Menurut data Badan Kesehatan
Dunia (WHO), 70 persen perokok ingin berhenti merokok, tetapi hanya 5 hingga 10 persen saja yang dapat melakukannya tanpa bantuan dari orang lain.

"Dari tahun ke tahun terjadi peningkatan jumlah pasien yang menjalani terapi berhenti merokok. Sayangnya, dalam proses pengobatan banyak yang mogok di tengah jalan karena turunnya motivasi untuk terus melanjutkan terapi," ujar dokter yang lahir di Bagan Siapi-api 64 tahun silam.

Oleh karena itu, selain dukungan dari lingkungannya, saat ini telah tersedia terapi farmakologi yang dikhususkan untuk membantu perokok untuk berhasil menghentikan kebiasaan merokok.

Bernyanyi Bisa Kurangi Sakit Iritasi Usus


Bernyanyi mungkin menjadi kegemaran banyak orang karena menimbulkan rasa nyaman. Tak hanya itu, bernyanyi bersama paduan suara dianjurkan dokter bagi penderita sindrom iritasi usus atau irritable bowel syndrome (IBS).

Bernyanyi aktif seminggu sekali bisa mengurangi stres yang berarti meringankan penyakit IBS. Asal tahu saja, sindrom IBS adalah gangguan pencernaan yang dapat dipengaruhi oleh faktor psikologis tertentu, seperti stres.

Hal ini disampaikan oleh tim peneliti dari Swedia yang meneliti kaitan antara bernyanyi dalam kelompok paduan suara dan sindrom iritasi usus.

"Manfaat relaksasi yang umumnya terkait dengan kelompok paduan suara sebenarnya mungkin memiliki dampak positif pada gejala gangguan sindrom iritasi usus, setidaknya dalam jangka pendek," ujar Christina Grape, penulis studi dari Stockholm University, seperti dilansir dari Health24, Rabu (26/5/2010).

Pada studi yang dilakukan tahun 2006 ini, partisipan yang merupakan pasien IBS dibagi menjadi dua kelompok, satu ditugaskan untuk bergabung dengan kelompok paduan suara dan lainnya mengikuti kelompok diskusi. Kedua kelompok bertemu tiga sampai empat kali sebulan selama setahun.

Peneliti memilih dua kelompok kegiatan ini untuk melihat apakah partisipan dalam paduan suara, yang sering dianggap sebagai kegiatan santai komunitas, juga dapat memiliki potensi terapi untuk pasien IBS.

Air liur partisipan diambil sebagai sampel sebelum mengikuti kelompok studi, kemudian setelah 6 bulan, 9 bulan dan 1 tahun setelah mengikuti kelompok studi.

Hal ini dilakukan untuk mengukur kadar hormon testosteron yang terkait dengan tingkat stres. Dengan demikian dapat diketahui berapa banyak orang yang mengalami stres dan kaitannya dengan penyakit IBS.

Peneliti menemukan bahwa pada kelompok studi paduan suara yang aktif bernyanyi seminggu sekali, terdapat pengurangan stres sejak enam bulan pertama. Yang berarti ini juga dapat meringankan penyakit IBS.

Penemuan ini dilaporkan dalam edisi terbaru Journal of Psychotherapy and Psychosomatics.

Dokter Aktif Tertua, Masih Berkarya di Usia 100 Tahun

Georgia, AS, Tubuhnya sudah tidak bugar lagi, penglihatan dan pendengarannya sudah berkurang dan ada penyakit
radang sendi minor di badannya. Tapi itu bukan halangan buat Dr Walter Watson yang tercatat sebagai dokter aktif tertua di usia 100 tahun dengan masih aktif berkarya.

Selama 63 tahun berkarir sebagai dokter kandungan, dari tangannya Dr Walter Watson telah membantu kelahiran 18.000 bayi dari berbagai generasi.

Setiap hari Dr Walter Watson yang mendapat julukan 'Papa Doc' masih memeriksa 5 pasien dan menerima pasien baru. Hanya saja untuk proses kelahiran sudah tidak ditanganinya lagi secara langsung, Papa Doc hanya akan mengawasi di meja persalinan atau operasi.

Dikutip dari Telegraph, Rabu (26/5/2010), Dr Watson yang pada 25 Februari 2010 genap berusia satu abad mulai berkarya sejak era Perang Dunia II. Pada masa tersebut ia ditugaskan di Korea hingga tahun 1947.

Salah satu pasien yang pernah ditanganinya adalah Sabra Allen, seorang pensiunan pegawai rumah sakit yang kini berusia 77 tahun. Menurut Allen, Dr Watson telah berjasa membantu kelahiran 5 anak dan 12 cucunya.

Profesi dokter kandungan yang dijalankan Dr Watson memang telah melintasi beberapa generasi. Ia pernah membantu kelahiran seorang bayi, yang kini menjadi koleganya di rumah sakit yakni Dr Michael McDonough.

"Etos kerja Dr Watson tidak tertandingi oleh siapapun," kata Dr McDonough yang usianya sebaya dengan cucu Dr Watson.

Saat ini Dr Watson tercatat sebagai dokter tertua di dunia yang masih aktif berkarya. Rekor sebelumnya dipegang oleh Dr Leila Denmark yang juga berasal dari Georgia, yang berusia 102 tahun ketika pensiun pada tahun 2002.

Meski mengalami arthritis minor serta gangguan pada penglihatan dan pendengaran, Dr Watson belum berencana untuk pensiun. Ia memang sudah tidak membantu persalinan lagi, namun masih aktif di ruang perawatan dan di kamar operasi.

"Saya baru berhenti membantu persalinan sejak penglihatan saya makin memburuk," ungkap Dr Watson.

"Saya mencintai obat-obatan, dan senang menjalin hubungan dengan orang-orang. Dan itulah alasan saya untuk bangun pagi setiap hari," tambahnya.

Dr Watson yang tinggal di Augusta, Georgia AS ini mengaku bangun pagi pada pukul 6.45, kemudian sarapan dan berangkat ke rumah sakit pada pukul 8.30.

Atas dedikasi Dr Watson, namanya kini digunakan oleh pusat kewanitaan di University Hospital, Georgia. Sebuah patung perunggu yang menggambarkan Dr Watson tengah menggendong bayi juga dipajang di tempat tersebut.

Selasa, 25 Mei 2010

Memiliki Hidung Besar? Selamat, Anda Lebih Tahan Polusi dan Penyakit

JAKARTA--Jika Anda memiliki hidung yang ukurannya lebih besar dari rata-rata, tak usah minder. Justru Anda seharusnya merasa beruntung. Menurut sebuah studi, individu yang memiliki hidung besar cenderung cerdas dan identik dengan darah biru. Riset terbaru juga mengungkap, hidung mancung dan besar memiliki perlindungan ganda terhadap penyakit.

Hasil riset juga mengungkap kendati secara fisik pemilik hidung besar kerap diejek atau dilecehkan, pemilik hidung itu cenderung kuat menghadapi fllu atau virus flu. Peneliti menyimpulkan, semakin besar hidung, semakin besar pula filter udara yang menyaring debu dan bakteri saat memasuki tubuh.

Peneliti menjelaskan hidung yang besar juga meminimalisir terhirupnya polusi udara hingga 7 persen. Hidung itu juga bertindak sebagai filter untuk menjauhkan kuman dari mulut dan mengurangi efek dari demam.

Sebelumnya, peneliti membuat semacam dua replika hidung. Ukuran pertama 2.3 kali lebih besar dari replika hidung kedua. Kedua hidung diletakkan pada kepala buatan dan dua set bibir yang juga dalam berbagai ukuran. Bibir menutupi ujung tabung dan menarik di udara yang mengandung berbagai partikel.

Hasilnya, hidung berukuran besar hanya menghirup partikel 6,5 persen. Prosentase ini lebih sedikit ketimbang repilka hidung berukuran kecil. Hasil mengejutkan juga diperoleh peneliti dimana bibir berukuran besar mampu mengurangi masuknya partikel hingga 3,2 persen.

Dr Renee Anthony, Pemimpin riset mengatakan hidung yang besar memberikan perlindungan yang lebih baik untuk mulut. "Hidung besar juga menurunkan resiko terinfeksi dan Hal itu berlaku juga untuk polusi," tukasnya seperti dikutip dari dailymail, Senin (17/5).

Riset yang digagas University of Iowa, Amerika Serikat segera dipublikasikan dalam jurnal Annals Of Occupational Hygiene.

Jadi, beruntunglah selebritis macam Sarah Jessica Parker, Barbara Streisand dan Barry Manilow. Untuk tokoh asal Indonesia, sosok Akbar Tanjung mungkin termasuk beruntung orang-orang beruntung dengan berkah ukuran hidung tergolong besar dari ukuran rata-rata.

Stres Bikin Gemuk, Benarkah?


Tingginya aktivitas masyarakat modern kerap kali memunculkan tekanan pada individu. Efeknya tidak lagi membuat level kesehatan menurun. Lebih dari itu, ancaman kegemukan dan obesitas turut muncul sebagai dampak negatif.

Studi terbaru menyebutkan, tingginya level stres seseorang membuat individu itu mengalami kegemukan dan obesitas. Sebelumnya, salah seorang peneliti, Dr Alon Chen mengadakan riset dengan memberikan biskuit kepada sejumlah individu ketika menghadapi tekanan di rumah dan kantor.

Sebelum itu, Chen menguji cobakan pada tikus. ia menunjuk produksi protein yang diketahui disebut Ucn3 pada waktu stres. Protein itu diproduksi di otak, dan memiliki efek ke seluruh rubuh termasuk mempengaruhi kerja jantung, otot, hati dan pankreas. Protein U3cn juga mempengaruhi nafsu makan dan cara tubuh menggunakan insulin, suatu hormon penting dalam pengolahan gula menjadi energi. Namun, apabila sistem terus-menerus diaktifkan oleh tekanan, resiko menjadi gemuk dan sakit semakin besar.

"Stres yang baik ketika anda menghadapi peristiwa seperti misal bertemu singa," tukas Chen seperti dikutip Dailymail, Senin (10/5).

Ia menjelaskan, metabolisme individu terganggu ketika seseorang mengkonsumsi banyak gula dan glukosa yang menuju otot untuk membantu anda melarikan diri dari kejaran singa. Namun, stres perlu direspon tubuh dengan ketat.

Pada riset sebelumnya, peneliti di Inggris mencatat hampir dua pertiga individu di Inggris membawa gen penyuka makanan cepat saji yang menyebabkan mereka mengidamkan makanan berlemak dan manis. Menurut peneliti, mereka dengan cacat genetik mampu mengkonsumsi makanan berjumlah 100 kalori. Selama seminggu, total kalori yang dikonsumsi berjumlah 2.100 kalori lebih.

Sementara itu, peneliti di Universitas Dundee, menjelaskan mengapa beberapa orang merasa sulit untuk menolak makanan cepat saji dan mengapa beberapa diet selalu berbuah kegagalan.

Masyarakat Inggris merupakan pecandu junk food terparah di dunia, bahka mengalahkan masyarakat AS dalam urusan konsumsi makanan kaya lemak dan gula. Hasil riset mencatat rata-rata orang dewasa di Inggris, hanya mengkonsumsi tiga porsi buah dan sayuran dalam sehari berbanding dengan kemungkinan mengkonsumsi 22.000 makanan siap saji seperti, sandwich dan makanan ringan.

Lima Langkah Mudah Kurangi Stres di Tempat Kerja

Rutinitas kerja sehari-hari di kantor dapat menimbulkan stres. Tapi ada sejumlah langkah sederhana yang dapat membuat waktu Anda di tempat kerja tidak identik dengan stres.

Anda dapat mulai melakukan berbagai langkah ini yang dimulai sebelum Anda berangkat kerja, hingga kembali ke rumah.

1. Pagi-pagi, sisihkan waktu lima hingga 30 menit untuk menenangkan diri atau bermeditasi. Anda bisa berbaring atau duduk, lantas pandanglah situasi di luar jendela, dengarkan suara alam atau berjalan-jalan santai di sekitar rumah.

2. Sebelum naik kendaraan, aturlah agar Anda menghirup dan menghela nafas dengan rileks. Bila mengemudikan mobil, posisikan badan dengan nyaman. Matikan radio di mobil dan kemudikan mobil sedikit di bawah kecepatan maksimal di jalan raya. Ketika tiba di tempat kerja, mulailah menyiapkan tubuh dan pikiran untuk melakukan berbagai pekerjaan pada hari itu.

3. Sewaktu bekerja, upayakan agar sikap tubuh tetap rileks dan hindari ketegangan. Bila waktu rehat makan siang tiba, cari suasana lain dan lakukan kegiatan yang bermanfaat. Misalnya, tinggalkan meja kerja dan berjalan-jalan di luar kantor. Anda juga bisa membuat janji makan siang atau rehat bersama teman-teman dekat dan hindari topik terkait pekerjaan.

4. Setelah jam kerja berakhir, evaluasi aktivitas Anda. Puji diri sendiri atas apa yang telah dicapai dan cobalah membuat daftar kegiatan Anda esok. Nikmati perjalanan keluar kantor tanpa merasa perlu terburu-buru, dan siapkan mental Anda untuk menghadapi situasi dan suasana baru di rumah.

5. Setiba di rumah, mengganti baju kerja dengan busana rumah akan membantu mempermudah pergantian suasana dan peran baru Anda sebagai anggota keluarga. Sapalah anggota keluarga atau orang-orang yang tinggal bersama Anda, dan kembali sisihkan waktu lima hingga sepuluh menit untuk menenangkan diri sebelum kembali beraktivitas di rumah.

Rahasia Panjang Umur Itu Ternyata Sederhana


LONDON--Apakah Anda ingin memiliki umur yang panjang dengan tubuh sehat? Ada baiknya Anda menyimak hasil penelitian yang baru dilakukan. Peneliti mengungkap, memiliki hubungan dekat dengan keluarga dan teman-teman bisa jadi jalan untuk hidup sehat dan panjang umur.

Sebuah studi yang dilakukan para orang-orang yang berusia 100 tahun keatas mengungkap, membangun hubungan yang erat antara teman dan keluarga berkaitan dengan faktor kunci usia mereka.

Para peneliti memberikan pertanyaan pada partisipan mengenai rahasia mempertahankan kekuatan mereka. Sebagian besar jawaban tersebut adalah bersosialisasi, berpikiran terbuka dan optimis.

Hanya dua dari partisipan tersebut yang merokok, meskipun sebanyak 28 partisipan adalah bekas perokok. Sebagian besar pernah mengonsumsi alkohol dengan jumlah secukupnya.

Sebagian besar partisipan masih beraktivitas fisik, sekitar 60 persen mengaku berjalan atau berolahraga bentuk lain secara teratur.

Salah seorang Peneliti, Robyn Richmond mengatakan, faktor genetik hanya berperan sekitar 20-30 persen dari kemungkinan seseorang hidup hingga usia 100 tahun. Artinya, kepribadian dan gaya hidup adalah faktor utama.

"Kontak sosial dengan keluarga dan teman sangat penting. Partisipan yang usia mencapai 100 tahun lebih memiliki hubungan sosial yang kuat dengan mengunjungi keluarga, teman dan tetangga secara
teratur," ujarnya.

Jika para lansia yang tidak memiliki anak, lanjut Richmond, maka mereka memiliki hubungan kuat dengan teman-temannya atau jika mereka tingggal di panti jompo maka mereka melakukan hal menarik dengan penghuni lain.

Richmond yang berasal dari New South Wales University di Sidney yang memimpin penelitian itu mengatakan rendahnya ketegangan saraf adalah ciri kepribadian partisipan yang panjang umur tersebut.

"Mereka tidak cenderung terganggu oleh emosi negatif, sehingga mereka tidak berseteru dengan orang lain, tidak marah atau merasa bersalah, tidak tegang atau depresi," kata Richmond.

Dia menambahkan, orang yang berusia 100 tahun lebih itu terbuka akan perubahan. Mereka telah melalui berbagai cobaan dan penderitaan. Namun, mereka cenderung bersikap periang. "Mereka juga teliti, yang artinya mereka mengikuti pesan dokter untuk menjaga gaya hidup sehat," ujarnya.

"Artinya, jika Anda memiliki genetik yang buruk namun hidup sehat dan tetap positif, Anda masih memiliki kemungkinan untuk berusia panjang," pungkasnya.

Bom Kemo, Revolusi Baru Obat Kanker


Sebuah revolusi di dunia pengobatan penyakit kanker mungkin akan terjadi. Para peneliti dari Erasmus Medisch Centrum di Rotterdam Belanda berhasil melakukan kemoterapi yang ditargetkan langsung pada tumor kanker.

Dengan metode ini pasien kanker tidak begitu merasakan efek ketimbang perawatan kemoterapi biasa. Hasil awal penelitian tersebut dipresentasikan hari Kamis dalam sebuah kongres di Rotterdam.

Obat baru kanker ini boleh dikatakan sebagai bom kemo. Materi-materi yang digunakan sebagai obat itu terdapat di bola-bola lemak yang ditempatkan di aliran darah dengan cara memanaskan tumor itu, sampai pada akhirnya bola-bola itu memecahkan diri.

Sebenarnya penelitian bom kemo semacam ini sudah sejak lama dilakukan secara internasional untuk terapi kanker. Namun sampai saat ini selalu saja ada masalah yang tidak dapat diatasi. Misalnya bola-bola lemak itu terlalu sedikit, atau bergerak terlalu lamban.

Bersama-sama peneliti dari Jerman dan Amerika Serikat para ilmuwan di Rotterdam mengembangkan metode baru ini. Dengan memanaskan tumor sampai 42 derajat Celsius bola-bola lemak itu akan memecahkan diri dengan tepat.

Ragam Manfaat Jahe sebagai Pereda Nyeri


Jangan remehkan manfaat rempah-rempah yang satu ini. Konsumsi jahe diyakini dapat meringankan rasa sakit pada otot karena olahraga berlebihan, demikian diungkap peneliti.

Jahe secukupnya setiap hari dapat mengurangi rasa sakit dari olahraga bahkan berkebun dan pekerjaan rumah yang melelahkan.

Selama ratusan tahun, akar jahe telah lama digunakan sebagai pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai penyakit ringan seperti flu atau perut kembung.

Dan para ahli telah lama mengenalnya sebagai obat pereda nyeri. Namun, penelitian terbaru menunjukkan, jahe sangat bagus sebagai pereda sakit otot.

Pemimpin peneliti dari University of Georgia, Profesor Patrick O'Connor mengatakan, jahe sebahai sesuatu yang benar-benar dapat menghilangkan sakit otot yang dapat diterima oleh banyak orang yang mengalaminya.

Jahe juga dikenal sebagai obat anti-radang pada binatang percobaan, namun efeknya sebagai pereda nyeri otot pada manusia belum pernah diteliti dengan seksama.

Jahe juga dikenal mengandung zat kimia yang bekerja hampir sama dengan obat anti-radang non-steroid seperti ibuprofen dan aspirin.

Profesor O'Connor melakukan dua penelitian dengan masing-masing 34 dan 40 partisipan yang mengonsumsi kapsul berisi dua gram dengan kandungan berbeda selama 11 hari.. Satu kelompok diminta mengonsumsi kapsul berisi jahe yang sudah dipanaskan sementara kelompok lain diminta mengonsumsi kapsul kosong.

Pada hari ke-8, partisipan diuji untuk mengangkat beban untuk mengukur cedera otot sedang pada lengan termasuk fungsi, peradangan dan rasa nyeri sebelum berlatih dan tiga hari kemudian. Tingkat dari kandungan kimia dalam tubuh juga diukur sebelum dan setelah berlatih.

Penelitian membuktikan, asupan jahe setiap hari mengurangi nyeri akibat latihan olahraga sekitar 25 persen. Sementara itu, menghangatkan jahe tersebut sebelum dikonsumsi tidak memiliki efek signifikan.

Republika OnLine » Gaya Hidup » Info Sehat Takut Tua dan Kulit Berkerut? Coba Deh..Makan Cokelat Antioksidan


Pembuat cokelat terbesar di dunia mengatakan perusahaannya mungkin telah tampil dengan batangan cokelat yang dapat melawan kerut-merut dan memperlambat proses penuaan, sehingga membuatnya jadi kelompok makanan mutakhir untuk menyentuh nafsu makan bagi hidup yang lebih sehat. Mengkonsumsi 20 gram cokelat yang dibuat secara khusus dan dikemas dengan antioksidan, atau flavanol, setiap hari mungkin membantu mencegah kerut-merut dan membuat kulit lebih bersinar dengan mendorong kelenturannya dan meningkatkan hidrasi, demikian hasil studi yang dilakukan oleh Barry Callebaut.

Konsumen menjadi kian sadar mengenai nilai gizi dari apa yang mereka makan, dan pernyataan Barry Callebaut disampaikan saat perusahaan raksasa makanan seperti Nestle dan Danone juga memasuki kancah makanan sehat. Cokelat yang berwarna gelap sudah dikaitkan dengan manfaat tertentu kesehatan, seperti membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko stroke berkat tingginya kandungan antioksidannya.

Kelompok perusahaan Swiss tersebut telah mengembangkan cara memelihara flavanol yang terdapat pada biji cokelat selama proses pembuatan cokelat, sehingga memungkinkan mereka menghasilkan satu batang cokelat yang kaya akan flavanol, kata Kepala Pejabat Inovasi Barry Callebaut Hans Vriens dalam satu wawancara. "Cokelat dan kesehatan tampaknya tak bisa bersatu. Tapi itu adalah masalah yang sangat menarik: jika saya dapat makan sesuatu yang saya suka dan itu baik buat saya, itu luar biasa," kata Vrien sebagaimana dikutip wartawan kantor berita Inggris, Reuters.

"Cokelat barangkali berada di bagian paling bawah daftar ketika orang memikirkan makanan yang lebih sehat," tambahnya. Merokok, polusi, kafein dan kurang tidur membuat sumbangan bagi terciptanya radikal bebas yang dapat merusak sel kesehatan di dalam tubuh dan mempercepat proses penuaan. "Ada sangat banyak bukti yang memperlihatkan flavanol memperlambat kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas," kata pengulas Pasar Modal Kepler Jon Cox.

"Perusahaan pembuat makanan mengungkit kesehatan dan kesejahteraan ke dalam bermacam produk dan tentu saja ada pasar buat cokelat pada kesehatan dan kesejahteraan. Kami sudah melihat bagaimana ini telah bekerja pada produk susu, dengan produk seperti Antimel dari Danone dan Bencol dari Unilever," kata Cox.
Pasar cokelat fungsional, yang meliputi cokelat organik dan diet, menyaksikan pertumbuhan dua-poin, dengan mudah melewati pertumbuhan 1-2 persen yang saat ini terlihat di bagian lain pasar cokelat, kata Cox.

Namun beberapa ahli ragu mengenai dampak positif flavano pada kulit. "Ada sangat banyak bukti bahwa flavanol cokelat memiliki dampak positif pada aliran darah. Flavanol dapat mengurangi tekanan darah sehingga dapat memiliki dampak positif pada penyakit jantung dan pembuluh darah," kata Richard Hurrell, Profesor mengenai Gizi Manusia di Swiss Federal Institute of Technology.

"Dampak yang mungkin pada kulit dan penampilan kognitif kurang kuat. Ada bukti, tapi itu sangat kurang konsisten. Yang mungkin adalah dampak pada aliran darah adalah juga apa yang meningkatkan daya ingat atau kesehatan kulit pada beberapa studi," kata Hurrell.

Kenali 9 tanda stres


Di tengah kesibukan pekerjaan dan tekanan hidup sehari-hari, Anda mungkin merasa dapat mengendalikan stres. Namun, seringkali gejala stres yang ada tersembunyi dan tidak memperlihatkan tanda-tanda.

Stevan E. Hobfoll, PhD, ketua jurusan Ilmu Perilaku di Universitas Rush Medical Center mengatakan jika mengalami salah satu atau lebih dari beberapa tanda ini hampir setiap hari, kemungkinan besar Anda sedang stres.

1. Sakit kepala
Sakit kepala yang dialami secara tiba-tiba bisa memicu migrain yang terkait dengan stres. Todd Schwedt, MD, Direktur Pusat Kesehatan Universitas Washington menyarankan agar tetap mengatur waktu tidur dan jadwal makan untuk meminimalkan pemicunya.

2. Siklus bulanan yang menyakitkan
Ketergantungan pada obat-obatan penghilang rasa sakit saat menstruasi setiap bulan untuk menanggulangi kram sering diakibatkan stres. Studi Harvard menemukan wanita yang meminum obat penghilang rasa sakit lebih dari dua kali selama menstruasi kemungkinan sedang stres. Ketidakseimbangan hormon merupakan penyebab stres akibat menurunnya aktivitas sistem saraf simpatik.

3. Bagian mulut pegal
Rasa sakit di rahang dan gigi yang bergemerutuk yang biasanya terjadi selama tidur bisa diperparah oleh stres. Matthew Messina DDS, penasehat konsumen American Dental Association mengingatkan 70 persen orang yang mengalami gigi gemerutuk selama tidur mengalami stres. Sebaiknya segera konsultasikan pada dokter untuk menghentikannya.

4. Mimpi aneh
Mimpi yang dialami setiap malam biasanya bersifat positif sehingga membuat Anda merasa segar pagi harinya. Rosalind Cartwright, PhD, profesor psikologi di Rush University Medical Center mengungkap saat stres, kita akan lebih sering terbangun dan mengalami mimpi aneh. Kebiasaan tidur yang baik sekitar 7-8 jam serta menghindari kafein dan alkohol membantu tidur lebih nyenyak.

5. Pendarahan gusi
Menurut analisis ilmuwan Brasil, orang yang mengalami stres berisiko memiliki penyakit periodontal. Peningkatan hormon stres kortisol mengganggu kekebalan tubuh dan memungkinkan bakteri untuk menyerang gusi. Jika bekerja selama berjam-jam, sikatlah gigi lebih sering. "Untuk melindungi mulut, sebaiknya berolahraga dan tidur lebih banyak agar tingkat stres rendah," kata Preston Miller, DDS, mantan presiden American Academy of Periodonti.

6. Jerawat
Stress meningkatkan peradangan yang menimbulkan jerawat, ungkap Gil Yosipovitch, MD, profesor dermatologi klinis di Universitas Wake Forest. Untuk menghilangkan jerawat, gunakan losion asam salisilat untuk membantu pengelupasan kulit atau benzoil peroksida yang membunuh bakteri. Bila obat-obatan tersebut tidak manjur, hubungi dokter.

7. Ngemil kudapan manis
Hormon stres memicu wanita mengonsumsi makanan manis seperti cokelat. Akibatnya, mulut terasa lebih manis. Peneliti Universitas Pennsylvania menemukan, wanita pra-menopause lebih banyak mengonsumsi saat cokelat dan makanan manis saat stres dibandingkan wanita yang memasuki masa menopause.

8. Gatal-gatal kulit dan alergi
Sebuah studi baru-baru ini Jepang terhadap 2 ribu orang menemukan bahwa mereka yang gatal-gatal kronis dua kali lipat mungkin terkena stres daripada mereka yang tidak. Menurut ahli, perasaan cemas atau tegang memperburuk kondisi kulit seperti dermatitis, eksim, dan psoriasis. "Respon stres mengaktifkan serabut saraf dan menyebabkan sensasi gatal," kata Yosipovitch menjelaskan. Orang stres juga rentan mengalami reaksi alergi yang lebih parah dibandingkan orang normal.

9. Sakit perut
Stres bisa juga menyebabkan sakit perut, sakit punggung dan insomnia. Studi terhadap 1.653 orang menemukan orang dengan sedang stres memililki risiko tiga kali lebih tinggi mengalami sakit perut dibandingkan orang yang relaks.
(dat03/vvn)

Hilangkan mitos rematik


Bila anda sering mengalami nyeri dan kaku sendi serta kesulitan bergerak saat berpakaian, jangan panik! Bisa jadi itu hanya stress otot sementara akibat posisi tubuh yang salah saat bergerak dan itu bukan rematik.

Rematik atau Radang Sendi adalah penyakit yang menyerang sendi dan struktur jaringan penunjang di sekitar sendi. Seringkali terjadi pada wanita dan menyerang persendian di bagian tubuh seperti jari, lutut, pinggul, dan tulang punggung.

Persendian lainnya yang lebih jarang terserang termasuk pergelangan tangan dan kaki, siku serta bahu. Rematik biasanya disertai dengan pembengkakkan pada sendi.

Aktivitas yang berlebihan, obesitas, faktor usia dan genetik atau keturunan bisa menjadi penyebabnya. Trauma berulang yang dialami sendi dapat membuat tulang rawan menjadi aus (kartilago). Hal ini menyebabkan rasa sakit saat digerakkan.

Hilangkan anggapan mandi malam menjadi penyebab rematik karena itu hanya mitos yang tidak terbukti secara medis. Rematik juga tidak harus selalu dikaitkan dengan asam urat karena seseorang yang menderita rematik belum tentu menderita asam urat begitu pula sebaliknya.

Rematik bersifat degeneratif atau menahun dan tentu saja dapat menghambat aktivitas sehari-hari penderitanya. Pada tingkat tertentu berkonsultasilah dengan dokter. Agar tidak terjadi deformitas atau kecacatan sendi.

Tapi jangan khawatir! Meski rematik tak bisa disembuhkan secara total tetapi kita masih bisa mengontrol rasa sakit, mengurangi kerusakan sendi dan meningkatkan serta mempertahankan fungsi dan kualitas hidup. Menurut American College Rheumatology, perawatan rematik dapat meliputi terapi farmakologis (obat-obatan), operasi dan terapi non-farmakologis melalui senam rematik.

Untuk pencegahan dan terhindar dari gejala rematik, mulailah dengan merubah gaya hidup. Hal kecil seperti berhati-hati saat duduk bisa berdampak besar pada persendian. Batasi diri dalam beraktivitas, jangan terlalu berlebihan. Kurangi berat badan dan berolahragalah secara teratur. Olahraga yang menggerakkan sendi dan aman seperti berenang dan bersepeda.

Turunkan gula darah dengan kayu manis


Aroma wangi dari kulit kayu manis (cassiavera) membuat tanaman rempah ini menjadi primadona sebagai penyedap kue dan minuman. Beberapa tahun terakhir ini, para ilmuwan berhasil mengungkap khasiat lain dari kayu manis, yakni menurunkan kadar gula darah.
Kayu manis atau cinnamon memiliki kandungan berbagai senyawa kimia, yaitu minyak atsiri eugenol, safrole, juga kandungan sinamaldehyde, tanin, kalsium oksalat, damar, dan penyamak.

Menurut Dr dr Amarullah Siregar, kayu manis memiliki efek biomolekuler di pankreas. "Kayu manis mengandung senyawa kimia yang disebut PTP1B yang bekerja mengaktifkan senyawa di pankreas dengan cara mengaktifkan sel beta yang berfungsi menghasilkan insulin," ujarnya.

Selanjutnya insulin akan membuka pintu sel darah merah sehingga gula bisa masuk dan diubah menjadi energi. Penderita diabetes tipe sensitivitas tubuh terhadap insulin berkurang sehingga kadar gula darah tetap tinggi karena tidak bisa masuk ke dalam sel.

Senyawa PTP1B juga akan bekerja di sel alfa yang berfungsi membantu hati menghasilkan glikogen. "Sel ini mengubah gula menjadi glikogen atau cadangan energi," kata Amarullah, pakar pengobatan naturopati.

Ia menambahkan, berbeda dengan obat-obat diabetes langsung menurunkan gula darah, obat herbal seperti kayu manis bekerja dengan cara mengoptimalisasi fungsi organ tubuh yang masih baik. "Kenaikan kadar gula darah hanyalah simptom dari gangguan insulin. Sumbernya merupakan pankreas yang bermasalah. Karena itu, fungsi pankreas harus diperbaiki," katanya.

Labu siam penting bagi ibu hamil


Meskipun bentuknya tidak eksotis, labu siam banyak manfaatnya bagi kesehatan manusia. Sayuran yang murah harganya ini merupakan makanan sehat buat jantung, mampu menangkal kanker, dan sangat baik bagi wanita hamil.

Labu siam pertama kali ditemukan oleh Patrick Browne di Jamaika pada tahun 1756. Jenis tanaman ini banyak ditanam di kawasan Filipina, Malaysia, dan Indonesia. Di Meksiko, tanaman labu siam tidak hanya dimanfaatkan buahnya sebagai sayuran, umbinya juga sebagai bahan pangan sumber karbohidrat.

Labu siam bukanlah sayuran asing bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Labu siam dikenal dengan beberapa sebutan, seperti labu jipang (Jawa Tengah), manisah (Jawa Timur), serta waluh siam (Jawa Barat). Di dunia internasional, sayuran ini disebut chayote.

Dalam kehidupan sehari-hari, labu siam dikenal sebagai sayuran buah yang menyehatkan. Buahnya bisa dimasak sebagai lalapan, sayur lodeh, oseng-oseng, atau sayur asam. Pucuk batang dan daun mudanya biasa dibuat lalap atau sayuran lainnya.
Labu siam (Sechium edule Sw) merupakan tanaman yang termasuk dalam famili Cucurbitaceae. Tanaman ini termasuk tanaman merambat yang dapat tumbuh pada tanah dataran tinggi maupun dataran rendah, tanpa banyak memerlukan perawatan khusus.

Berdasarkan penampilan buahnya, labu siam terbagi menjadi dua varietas, yaitu varietas labu siam dan varietas labu anggur. Varietas labu siam memiliki ukuran buah besar, dapat dipanen pada stadium cukup tua untuk bahan sayuran, atau stadium amat muda (baby) sebagai bahan lalapan. Varietas labu anggur memiliki ukuran buah kecil, umumnya dipanen pada stadium amat muda (baby) untuk dijadikan bahan lalapan.

Komposisi gizi labu siam dapat dilihat pada tabel. Buah labu siam memiliki kadar serat yang cukup baik, yaitu 1,7 g per 100 g. Konsumsi serat dalam jumlah yang cukup sangat baik untuk mengatasi sembelit dan aman untuk lambung yang sensitif atau radang usus. Serat pangan dapat mengurangi resiko penyakit kanker yang disebabkan sistem pencernaan yang tidak sempurna.

Serat pangan mampu mengurangi waktu tinggal (transit time) makanan sejak dari rongga mulut hingga sisa makanan dikeluarkan dalam bentuk feses. Selama tinggal di saluran pencernaan, serat pangan akan mengikat zat-zat karsinogenik (penyebab kanker). Berkat singkatnya transit time sisa makanan di saluran pencernaan, waktu zat karsinogenik bermukim dalam tubuh juga makin pendek, sehingga peluang terjadinya kanker menjadi sangat kecil.

Kandungan asam folat pada buah labu siam juga cukup baik, yaitu 93 mkg per 100 g. Konsumsi 100 gram labu siam cukup untuk memenuhi 23,25 persen kebutuhan tubuh akan asam folat.

Asam folat sangat penting bagi ibu hamil karena dapat mengurangi resiko kelahiran bayi cacat. Konsumsi asam folat yang rendah pada ibu hamil berhubungan erat dengan berat bayi lahir rendah dan kejadian neural tube defects (gangguan otak). Defisiensi asam folat ditandai oleh gejala anemia, yaitu jumlah sel butir darah merah berkurang. Kebutuhan asam folat pada orang dewasa adalah 400 mkg per hari. Kebutuhan ini menjadi dua kali lipat pada ibu yang sedang hamil, dan bertambah 50 persen pada ibu yang sedang menyusui.

Buah labu siam juga kaya akan Kalium. Kalium berguna bagi tubuh untuk mengendalikan tekanan darah, terapi darah tinggi, serta membersihkan karbondioksida di dalam darah. Kalium juga bermanfaat untuk memicu kerja otot dan simpul saraf. Kalium yang tinggi juga akan memperlancar pengiriman oksigen ke otak dan membantu memperlancar keseimbangan cairan, sehingga tubuh menjadi lebih segar.

Selain itu, buah labu siam juga mengandung komponen vitamin yang cukup tinggi. Niasin merupakan bagian dari vitamin B kompleks yang disebut sebagai vitamin B3, berfungsi untuk menurunkan produksi VLDL (very low density lipoprotein) di dalam hati, sehingga produksi kolesterol LDL (low density lipoprotein) dan trigliserida dapat menurun.

Niasin berperan pada reaksi enzimatik di dalam tubuh untuk metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein, yaitu sebagai koenzim I dan koenzim II. Niasin sangat diperlukan agar suplai energi dalam jaringan tubuh berjalan normal. Kekurangan niasin yang parah setelah beberapa bulan akan mengakibatkan pellagra serta dermatitis, yaitu gangguan kulit yang khas dan simetris, terutama di bagian badan yang tidak tertutup seperti tangan, lengan, siku, kaki, kulit, dan leher.

Labu siam juga kaya akan vitamin B6. Vitamin B6 mempunyai peran penting dalam metabolisme protein. Vitamin B6 sangat esensial untuk proses transaminasi dan deaminasi serta dekarboksilasi asam amino. Kebutuhan per hari mencapai 0,02 mg untuk dewasa; 0,015 mg untuk bayi; 0,2-1,2 untuk anak-anak, dan 1,4-2 mg untuk remaja.

Kandungan selenium pada labu siam juga cukup baik. Selenium berperan penting untuk memperbaiki mood. Sebuah penelitian di Amerika Serikat (1996) membuktikan bahwa orang yang kadar selenium tubuhnya paling rendah menunjukkan mood yang paling buruk. Konsumsi selenium disarankan sekitar 55-70 mikrogram perhari.