Kamis, 01 Juli 2010

Rahasia Sehat Bondan 'Maknyus'


'Pokoe maknyus', siapa yang tak kenal dengan pemilik ungkapan itu. Di usianya yang sudah 60 tahun, Bondan Winarno sering terlihat melahap makan-makanan enak di acara kuliner.

Padahal orang seusianya biasanya sudah mikir-mikir untuk menyantap makanan berlemak karena takut mempengaruhi kesehatan
. Tapi Bondan tak begitu, dia bisa menyantap aneka makanan tanpa khawatir akan sakit atau gemuk. Apa rahasianya?

'Know what you eat, ketahuilah apa yang kamu makan," ujar Bondan ketika berbincang dengan detikHealth di acara Makan Siang Bareng Bondan di Padang Express, Jalan Gajah Mada, Jakarta, Kamis (1/7/2010).

Penulis buku kuliner 'Jalan Sutra' ini memberikan gambaran sederhana tentang filosofinya itu. Mengetahui makanan yang dimakan menurutnya tahu berapa kalori dari makanan tersebut.

"Kalau hari ini saya makan telur saya tahu kolesterolnya 215 mg padahal kebutuhan kolesterol tubuh hanya 200 mg, maka saya tidak harus makan telur tiap hari. Kalau saya hari ini sudah makan jeroan maka saya baru akan berani makan jeroan lagi sebulan kemudian," kata Bondan yang sangat menjaga tubuhnya agar tidak ditonjoli lemak-lemak.

Tapi bagaiamana kalau setiap hari ada acara-acara yang mengharuskannya makan enak?

"Kalau lagi ada acara kuliner atau makan bareng, ya saya tetap makan seperti biasa. Tapi di rumah saya akan mengimbanginya dengan makanan rebusan dan tanpa gula serta olahraga setiap hari 2 jam," kata Bondan.

Bondan juga mengatakan ketika di rumah dirinya hanya makan masakan yang direbus, tidak ada makanan yang digoreng, tidak pakai gula dan tidak makan nasi. "Sampai-sampai pembantu saya bilang, Bapak kalau di rumah makannya seperti orang prihatin," kata pria kelahiran Surabaya 29 April 1950 ini.

Tidak makan nasi adalah resolusi Bondan di tahun 2010. "Ini adalah janji saya karena saya prihatin melihat orang-orang di banyak tempat tidak bisa makan nasi, padahal Indonesia banyak nasi," ujarnya.

Bondan kemudian mengganti nasi dengan kalori yang berasal dari singkong dan ubi. Sedangkan olahraga yang dilakukan tiap hari adalah mengayuh sepeda statik 1 jam di pagi hari dan berenang selama 1 jam di sore hari.

Diakui Bondan, dengan menerapkan pola makan dan olahraga seperti itu, dirinya tidak pernah sakit yang terkait dengan makanan.

"Hanya saja memang saya agak rentan soal asam urat. Jadi kalau ada emping saya cukup makan satu," ungkap Bondan yang masih produktif menulis ini.

Jadi menurut Bondan, dengan mengendalikan apa yang dimakan dan tetap berolahraga orang-orang yang seumuran dia tidak perlu takut makan enak termasuk fast food.

"Saya juga tidak anti fast food, hanya saja saya menghindarinya," kata Bondan yang setelah malang melintang di dunia jurnalis kini punya kedai kopi 'Kopitiam Oey'.

Tidak ada komentar: