Selasa, 08 Juni 2010

Beda Bangsa, Beda Cara Dietnya Lho..


JAKARTA--Diet tak berarti Anda hanya memperhatikan asupan makanan berlemak dan mengonsumsi nasi, roti atau pasta sesukanya. Sebab, asupan karbohidrat berlebih justru bisa menjadi pintu gerbang masuknya ragam penyakit seperti diabetes.

Pakar Nutrisi PT. Nutrifood, Susana, menuturkan masyarakat Indonesia umumnya menjalankan diet yang berkiblat pada diet masyarakat barat yakni minimalisir konsumsi makanan berlemak tinggi tapi melupakan
pasokan karbohidrat ke dalam tubuh.

“Diet masyarakat barat umumnya fokus pada pengurangan makanan berlemak. Itu karena mereka banyak mengonsumsi daging dan sedikit karbohidrat. Sementara masyarakat asia, ketika berdiet haruslah fokus pada pengurangan makanan berkarbohidrat tinggi, lantaran menjadikan nasi sebagai makanan utama, “ tukasnya di sela acara peluncuran buku “Sure You Can DO Diet” oleh PT. Nutrifood Indonesia di Jakarta, Kamis (27/5).

Selain itu, lanjutnya, acuan indeks massa tubuh masyarakat barat dan asia juga berbeda. Di barat, IMT yang tergolong gemuk adalah lebih dari 2.9 sedangkan IMT orang asia lebih dari 2.5. Karena itu, pola diet yang mengacu pada masyarakat barat tidak sesuai dengan karakter masyarakat Asia terutama Indonesia.

“Sebabnya, diet harus disesuaikan dengan kultur yang dianut individu,” ujar Susana.

Sebelumnya, studi terbaru menunjukkan, konsumsi makanan rendah karbohidrat setelah olahraga aerobik meningkatkan sensitivitas insulin. Peningkatan sensitivitas insulin akan membantu tubuh menyerap gula (glukosa) dari peredaran darah dan menyimpannya di otot dan jaringan lain sehingga bisa dipakai sebagai energi.

Sebaliknya resistensi insulin bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2 atau penyakit jantung.

Hasil riset lainnya juga menunjukan variasi konsumsi buah dan sayuran seperti wortel, jeruk, ubi jalar dan pepaya pada diet mutlak diperlukan. Pasalnya, tidak semua buah dan sayuran favorit terbaik bagi kesehatan.

Kalangan medis berkeyakinan, ketika selera diperluas maka individu telah menghargai keberadaan variasi buah dan sayuran yang lain. Variasi itu lebih baik ketimbang mengkonsumsi buah yang sama.

“Diet hanya memiliki sumbangsih 50 persen dan sisanya jalani olahraga dan gaya hidup sehat tentunya,” pungkasnya.

Panduan Diet

PT Nutrifood Indonesia melalui merek dagang WRP sebagai produk diet sehat untuk wanita, meluncurkan buku Sure-You-Can-Do Diet sebagai panduan bagi konsumennya untuk melaksanakan diet yang positif dan menyenangkan.

Buku ini merupakan bagian dari usaha untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk melaksanakan diet yang tidak memberatkan.

WRP Brand Manager PT Nutrifood Indonesia Elisa Halim mengatakan diet sebagai bagian dari gaya hdiup seharusnya tidak memberatkan melainkan harus menyenangkan. “Masyarakat harus mendapat panduan untuk melakukan diet yang benar untuk tampil cantik, karena banyak mitos-mitos yang beredar di masyarakat,” tukasnya.

Ia menuturkan buku diet ini memiliki kelebihan ketimbang buku diet lain seperti penggunaan bahasa yang mudah dimengerti, desain dan gambar-gambar menarik. Tak hanya itu, buku berisi lima bab ini juga memaparkan informasi mengenai nutrisi yang tepat, panduan olahraga yang lengkap dan mudah dilakukan, hingga bagaimana meraih postur tubuh sempurna dan ketinggalan day by day tips & tricks menarik.

“Keberadaan buku ini diharapkan dapat mengubah paradigma berpikir bahwa program penurunan berat badan itu susah diikuti, dan belum tentu berhasil,” ujar Elisa.

Rencananya, buku itu diproduksi sebanyak 10 ribu eksemplar dengan harga sekitar Rp92.000-98.000. Buku itu dipasarkan melalui Jakarta, Lampung, Medan, Bandung, dan Surabaya. Anda tertarik?

Tidak ada komentar: