Rabu, 02 Juni 2010

Kenapa Ngemil di Malam Hari Bikin Gigi Cepat Rusak?


Apa bedanya ngemil (makan camilan) di siang hari dan malam hari? Ternyata ngemil di malam hari atau tengah malam lebih berisiko terhadap kesehatan
gigi. Kenapa bisa begitu?

Peneliti di Denmark dalam jurnal Eating Behaviours menyebutkan berkurangnya air liur di malam hari adalah penyebabnya.

Perubahan aliran air liur yang cenderung menjadi kering saat malam hari inilah yang menjadi penyebab gigi rusak. Padahal, air liur cukup penting untuk menghilangkan sisa-sisa makanan dari mulut.

"Makan di malam hari, saat mulut kering dan makanan tetap berada di dalam mulut, menekan dampak dari makanan manis dan asam, serta minuman yang dikonsumsi," ujar Profesor Damien Walmsley, penasihat ilmiah untuk British Dental Association, seperti dikutip dari BBC, Rabu (2/6/2010).

Tim penelitian di Copenhagen University bekerja sama dengan rekan-rekan dari Amerika Serikat memeriksa 2.217 catatan medis orang Denmark yang sudah terdaftar dalam penelitian medis.

Sebanyak 173 orang atau sekitar 8 persen dari jumlah partisipan bisa digolongkan sebagai 'pemakan malam', yang berarti mereka mengonsumi seperempat atau bahkan lebih dari kebutuhan kalori harian, setelah makan malam atau ketika terbangun di tengah malam sedikitnya dua kali seminggu.

Peneliti mengamati apa yang terjadi dengan para 'pemakan malam' ini selama enam tahun berikutnya. Hasilnya sangat mengejutkan, 'pemakan malam' lebih mungkin mengalami kehilangan atau kerusakan gigi, bahkan setelah memperhitungkan faktor-faktor lain seperti usia, merokok dan konsumsi karbohidrat atau gula.

Prof Walmsley menyarankan bahwa untuk mengurangi kerusakan, penting untuk menyikat gigi setidaknya dua kali sehari dengan pasta gigi ber-flouride, dan salah satunya sebelum tidur.

Dan bila memungkinkan, hanya mengonsumsi air putih setidaknya satu jam sebelum menyikat gigi terakhir.

Dr Jennifer Lundgren dari Copenhagen University menuturkan, meskipun dokter gigi tidak bisa menghentikan kebiasaan pasiennya yang suka makan di malam hari, tapi dokter harus mampu membuat pasien sadar dengan risiko yang akan terjadi.

Praktisi kesehatan harus menyadari implikasi kesehatan mulut dari kebiasaan makan di malam hari, meningkatkan skrining dan upaya pendidikan kesehatan mulut, serta membuat rujukan pengobatan yang diperlukan.

Tidak ada komentar: