Rabu, 02 Juni 2010

Endus-endus, Anjing Mampu Deteksi Kanker Prostat


Paris, Ketajaman indra penciuman anjing sudah tidak perlu diragukan. Kelebihan itu kini dimanfaatkan untuk tujuan kesehatan, sebab ternyata anjing juga mampu mendeteksi kanker prostat melalui sampel urine penderita.

Beberapa penelitian sebelumnya juga menyimpulkan bahwa anjing bisa mendeteksi sejumlah penyakit
, antara lain diabetes. Namun pada kanker, temuan ini menjadi sangat penting sebab banyak kasus kanker terlambat terdeteksi sehingga sulit diobati.

Deteksi dini untuk kanker prostat hingga kini masih sulit untuk dilakukan. Metode yang ada yakni Prostate Specific Antigent (PSA) dinilai kurang akurat, karena tidak bisa membedakan antara kanker jinak dengan kanker yang berbahaya.

Metode lain yang tengah dikembangkan adalah melalui sampel urine. Namun kesulitannya adalah beberapa molekul selain kanker juga menimbulkan bau yang khas, dan belum ada alat yang dapat membedakannya dengan bau dari sel kanker.

Dikutip dari HealthDay, Rabu (2/6/2010), masalah itu kini menemukan titik terang ketika peneliti dari Prancis berhasil melakukan eksperimen dengan anjing. Binatang yang dikenal cerdas itu ternyata mampu membedakan bau yang dimaksud.

"Anjing mampu mengenali bau molekul yang dihasilkan oleh sel kanker. Hanya saja, kita belum tahu apa sebenarnya molekul itu dan anjing tidak bisa memberi tahu," ujar Jean Nicolas Cornu, peneliti dari Hospital Tenon, Prancis.

Dalam uji coba tersebut peneliti melatih seekor anjing Belgian Malinois, jenis yang juga dipakai untuk melacak bom dan obat terlarang. Anjing tersebut dibiasakan untuk mencium sampel urine penderita kanker prostat, lalu
membandingkannya dengan beberapa sampel urine manusia sehat.

Di akhir pelatihan, peneliti memberikan sampel urine secara acak utnuk dikenali oleh anjing tersebut. Hasilnya menggembirakan, anjing bisa menebak dengan benar keberadaan sel kanker pada 63 dari 66 sampel yang diberikan.

Seorang pakar urologi, Dr. Anthony Y. Smith optimistis dengan temuan ini. Jika hasil tersebut valid, menurutnya di masa mendatang biopsi (pengambilan sampel jaringan) tidak diperlukan lagi untuk mendeteksi kanker prostat.

Langkah berikutnya adalah memastikan molekul apa yang sebenarnya dicium oleh anjing pada sampel urin penderita kanker prostat. Peneliti juga mengembangkan alat berupa 'hidung elektrik' dengan kemampuan mirip anjing.

Tapi untuk mempekerjakan anjing di rumah sakit, tampaknya tidak terlalu menarik karena biayanya cukup besar. Menurut Cornu, biaya yang dibutuhkan untuk melatih seekor anjing setara dengan honor 2 orang ilmuwan.

Tidak ada komentar: