Selasa, 29 Juni 2010

Orang Indonesia Nggak Doyan Minum Susu


Upaya perbaikan gizi di Indonesia terkendala oleh rendahnya konsumsi susu, yang angkanya bahkan berada di bawah Vietnam. Selain itu, produksi susu dalam negeri belum mampu mencukupi kebutuhan susu nasional.

Berdasarkan data Tetra Pak Indonesia tahun 2010, konsumsi susu di Indonesia hanya 11,9 liter/kapita/tahun. Sebagai pembanding, konsumsi susu di India mencapai 42,8 liter, Malaysia dan Filipina 22,1 liter, Thailand 31,7 liter, sementara Vietnam 12,1 liter.

Jenis susu yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia adalah susu bubuk, yakni 43,3 persen. Jenis susu yang lain adalah susu cair UHT (ultra high temperature) sebesar 4,6 persen, susu steril 2,7 persen, dan susu pasterurisasi 1,2 persen.

Kenapa konsumsi minum susu orang Indonesia sangat rendah?

Bukan rahasia lagi, kalau kesadaran masyarakat akan pentingnya susu memang sangat rendah. Masyarakat lupa minum susu bermanfaat untuk jangka panjang agar kebutuhan vitamin D, nutrisi, dan kalsium terpenuhi.

Dalam jumpa pers di Hotel Melia Jakarta, Selasa, (29/6/2010), Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Prof Dr Ir Zaenal Bachruddin, M.Sc juga mengungkap rendahnya konsumsi susu di Indonesia karena daya beli masyarakat yang menurun.

Pendapat yang sama juga disampaikan Ketua Umum Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi), Anita Hutagalung yang turut hadir di acara tersebut. Anita mengimbau pemerintah, apabila ada program untuk menggratiskan susu maka kelompok menengah ke bawah harus diprioritaskan.

Sementara itu, produksi susu dalam negeri baru mampu memberikan kontribusi sebesar 636,8 ribu ton atau 26,5 persen dari kebutuhan nasional. Selebihnya yakni 73,5 persen masih harus di-impor dari luar negeri.

Kepemilikan sapi perah saat ini yaitu 3-4 ekor/KK (kepala keluarga) dinilai tidak ekonomis karena rataan produksi baru mencapai 8-10 liter/hari. Menurut Zaenal, seharusnya kepemilikan sapi perah ditingkatkan menjadi 8-10 ekor/KK.(up/ir)

Tidak ada komentar: