Jumat, 07 Agustus 2009

Hipertensi yang Bercokol Seumur Hidup


Sekali seseorang terkena hipertensi kemungkinan besar akan mengalaminya seumur hidup. Namun penyakit ini dapat dikendalikan agar tidak menjadi parah.

Hipertensi adalah sebuah kata yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Hipertensi merupakan keadaan dimana tekanan darah, secara kronis, meningkat. Dalam sebuah survei di Amerika dinyatakan bahwa hampir 1 dari 3 orang dewasa mengalami hipertensi.

Hipertensi yang tidak dikendalikan dan terjadi secara terus menerus akan dapat mengakibatkan stroke, gagal jantung, serangan jantung, aneurisma, dan kerusakan ginjal.

Darah berjalan melalui sebuah saluran dalam tubuh yang disebut arteri atau pembuluh darah. Yang disebut dengan tekanan darah adalah kekuatan darah dalam menekan dinding pembuluh darah. Setiap kali jantung berdetak (sekitar 60-70 kali per menit dalam keadaan istirahat), akan memompa darah kita melewati pembuluh darah.

Tekanan terbesar terjadi ketika jantung memompa darah (dalam keadaan mengempis), dan ini disebut dengan tekanan sistolik. Ketika jantung beristirahat (dalam keadaan mengembang), terjadi tekanan darah berkurang. Hal ini disebut sebagai tekanan diastolik. Tekanan darah selalu digambarkan sebagai dua nilai tekanan tersebut. Tekanan darah normal orang dewasa adalah sekitar 120/80 mmHg. Sedangkan pada hipertensi, tekanan darah mencapai 140/90 mmHg bahkan lebih.

Penatalaksanaan hipertensi dilakukan dengan 2 cara yaitu,
Perubahan gaya hidup yaitu dengan:
1. Menurunkan kelebihan berat badan
2. Mengurangi asupan garam
3. Menciptakan keadaan yang rileks
4. Melakukan olah raga yang teratur
5. Hindari merokok dan minum alcohol

Terapi dengan obat, antara lain:
1. Diuretic. Obat golongan ini bekerja dengan mengeluarkan cairan tubuh melalui urin. Dengan begitu kerja jantung menjadi lebih ringan. Contoh diuretic adalah hidroklortiazid (HCT) dan furosemide.
2. Penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE). Obat golongan ini akan melebarkan pembuluh darah sehingga kerja jantung lebih mudah dan effisien. Contohnya adalah captopril, dan lisinopril.
3. Antagonis reseptor angiotensin II. Bekerja dengan cara yang sama dengan penghambat ACE. Contohnya, losartan dan irbesartan.
4, Beta bloker. Bekerja dengan cara mengurangi detak jantung sehingga tekanan darah menjadi turun. Contohnya propanolol.
5. Antagonis kalsium. Bekerja dengan cara mengurangi daya pompa jantung dengan menghambat kontraksi jantung. Contohnya Nifedipin.

Penatalaksanaan hipertensi yang berhasil merupakan gabungan dari kedua cara itu. Bahkan terapi dengan menggunakan obat dilakukan dengan mengkombinasikan beberapa golongan obat yang telah disebutkan diatas. Dalam pelaksanaan pengendalian terhadap hipertensi, terapi yang dijalankan, baik itu perubahan gaya hidup maupun dengan obat, harus dilakukan terus menerus seumur hidup. Oleh karenanya, biaya yang dikeluarkan, terutama untuk pembelian obat, menjadi sangat besar.

Pemilihan untuk menggunakan obat generik yang bermutu, merupakan pilihan yang rasional dalam meminimalkan pengeluaran. Indofarma menyadari hal ini sepenuhnya. Sehingga, Indofarma selalu berusaha menyediakan obat generik yang bermutu tinggi dengan harga terjangkau

Tidak ada komentar: