Jumat, 26 Juni 2009

Konsep Sistem Automasi Perpustakaan (SAP)





Definisi/Pengertian SAP


Cakupan SAP
Unsur-Unsur SAP
Konsep SAP
Metode Pengembangan SAP
Efek Penggunaan SAP

Perkembangan ilmu pengetahuan dan TI merupakan wujud nyata dr kebutuhan masyarakat utk memperoleh info dgn mudah dan cepat
Perubahan ini membawa juga dampak yg besar thd pengelolaan perpustakaan sbg penyedia layanan jasa infor dgn tingkat kebutuhan pengguna yg beragam hrs dpt memberikan layanan yg maksimal sesuai dgn kebutuhan info yg diinginkan oleh pengguna
Perkembangan suatu perpustakaan yg pesat dan dinamis, sistem manualnya dirasakan tdk lagi memadai utk penanganan beban kerja, khususnya kegiatan rutin yg bersifat klerikal/manual

Penggunaan TI khususnya komputer di perpustakaan sudah dimuali sejak thn 1960-an di bbrp perpustakaan di Amerika Utara dan Inggris
Pd awalnya, komputer digunakan di perpustakaan hanya terbatas utk kegiatan pengatalogan dan sirkulasi saja
Penggunaan komputer di perpustakaan semakin meningkat, karena menguntungkan perpustakaan juga penggunanya
Pengaplikasian TI di perpustakaan dewasa ini, umumnya mencakup akses terpasang (online access), penggunaan pangakalan data (bibliographic database), penelusuran literatur terpasang (online literature searching), penggunaan PC utk keperluan pekerjaan kantor

Penerapan teknologi komputer di perpustakaan dikenal sebagai sistem automasi perpustakaan (Hariyadi, 1992:252). Di Indonesia saat ini perpustakaan pada umumnya telah memanfaatkan komputer untuk sistem kerumahtanggaannya

Automasi adalah pengorganisasian mesin utk mengerjakan tugas2 rutin, sehingga hanya dibutuhkan sedikit campur tangan manusia (Harrod, 1990:47)
Defenisi lain menurut Concise Oxford Dictionary (1982:59), bahwa automasi adalah penggunaan peralatan yg dioperasikan secara automasi, utk menghemat tenaga fisik dan mental manusia
Dalam kamus ilmu perpustakaan Elsevier (Clason, 1976), automasi dinyatakan sbg proses atau kegiatan yg dihasilkan oleh mesin

Menurut Sulistyo-Basuki (1994:96), pengertian automasi adalah mencakup konsep proses atau hasil membuat mesin swatindak dan atau swakendali dgn menghilangkan campur tangan manusia dlm proses tsb
Salim (1991:1067), automasi perpustakaan adalah suatu sistem atau metode yg menggunakan peralatan utk menggantikan tenaga manusia dlm pekerjaan rutin.

Corbin (1995:3) Suatu perpustakaan meliputi sejumlah bagian terpisah tetapi saling berinteraksi dan saling berhubungan yg disebut sistem, satuan aktivitas yg diorganisir, tugas, atau pelayanan thdp info, material perpustakaan, atau materi lainnya utk mencapai suatu hasil akhir atau tujuan yg ditetapkan

Dari bbrp pengertian di atas dapat simpulkan secara sederhana, bahwa sistem automasi adalah suatu cara atau sistem yg digunakan utk menggantikan pekerjaan2 rutin yg bersifat manual dgn menggunakan bantuan mesin (komputer).

cakupan SAP
Menurut Corbin, suatu perpustakaan yang besar memiliki sistem yang meliputi:
Pengadaan (acquisition)
Pengatalogan (cataloging)
Sirkulasi (circulation), dan
Referensi (reference)

Sistem dan Sub Sistem Automasi Perpustakaan












Sebuah SAP dgn mengabaikan segi ukuran atau jenis spt, perpustakaan umum, khusus, atau sekolah, akan terdiri dari sejumlah unsur2 yg saling berinteraksi dan saling berhubungan, termasuk:
Tujuan sistem,
Proses dan alur kerja,
Sistem sumberdaya,
Manajemen dan kepemimpinan, dan
Lingkungan.

Ada dua kecenderungan yg harus diperhatikan di dalam kegiatan automasi perpustakaan, berdasarkan hasil penelitian yg dilakukan oleh Kilgour (1990:218):
pertama; kecenderungan penggunaan komputer untuk kepentingan pemakai.
kedua; kecenderungan penggunaan komputer untuk melaksanakan pekerjaan rutin di perpustakaan






Penerapan teknologi komputer di perpustakaan dikenal sebagai sistem automasi perpustakaan (Hariyadi, 1992:252). Di Indonesia saat ini perpustakaan pada umumnya telah memanfaatkan komputer untuk sistem kerumahtanggaannya

Untuk menerapkan sistem automasi perpustakaan, ada bbrp hal yang harus dipertimbangkan, al:

Memiliki suatu maksud dan tujuan,
Adanya data untuk masukan (input) berupa informasi atau objek fisik lainnya,
Melakukan proses operasi spesifik dalam melakukan masukan,
Menghasilkan keluaran (output) data,
Memerlukan suatu lingkungan yang pasti,
Memerlukan dana, software, data, SDM dan sumber2 lainnya utk pengoperasian komputer

Menurut Hariyadi bahwa penerapan sistem akuisisi, pengolahan, dan sirkulasi yang terautomasi pd awalnya dimaksudkan utk meningkatkan produktivitas dan efektivitas kegiatan kerumahtanggaan perpustakaan dan berorientasi kpd kepentingan pustakawan

Cochrane (1995:31) mengemukakan bahwa tujuan automasi perpustakaan adalah:
Memudahkan integrasi berbagai kegiatan perpustakaan
Memudahkan kerjasama dan pembentukan jaringan perpustakaan
Membantu menghindari duplikasi kegiatan di perpustakaan
Menghindari pekerjaan yg bersifat mengulang dan membosankan
Memperluas jasa perpustakaan
Memberi peluang utk memasarkan jasa perpustakaan, dan
Meningkatkan efisiensi

Corbin (1985:9-14) membagi metode automasi perpustakaan atas 4 (empat), yaitu:
Membeli sistem jadi (turnkey systems),
Mengadaptasi sistem dr perpustakaan lain (adapted systems),
Mengembangkan atau membangun sistem lokal (locally developed systems), dan
Memanfaatkan sistem secara bersama (shared systems

Keempat metode atau cara tsb tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan, jadi perpustakaan harus dpt menggunakan hal itu sbg bahan pertimbangan, utk memilih dan menentukan metode mana yg sesuai dengan kondisinya.

Allan (1986:46) mengungkapkan SAP dari segi penerapannya, dibagi atas 3 (tiga) macam yaitu:
Sistem automasi per bagian,
Sistem automasi semi terintegrasi, dan
Sistem terintegrasi secara penuh (fully integrated library systems).

Ketika merancang, diinstall, dioperasikan, dan diatur, suatu sistem automasi perpustakaan dapat menawarkan banyak manfaat kepada suatu perpustakaan, tetapi bbrp sistem akan mempunyai bbrp pembatasan, terutama sekali yg berkaitan dgn operasional, kepegawaian, pelayanan, tanggung-jawab, dan biaya.

Tidak ada komentar: