Jumat, 31 Juli 2009

Bayi Tidur Telentang Aman dari Kematian Mendadak


Jakarta, Risiko kematian mendadak atau Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) kerap terjadi pada bayi yang sedang tidur. Biasakan bayi tidur telentang untuk menghindari ancaman SIDS.

Menempatkan bayi dengan punggungnya ketika tidur terbukti bisa mengurangi risiko sindrom kematian mendadak pada bayi (SIDS). Padahal bayi hingga usia 6 bulan masih berisiko terkena SIDS.

Dr Carl Hunt dari Medical College of Ohio di Toledo mengatakan tidak ada risiko kesehatan yang akan datang jika menidurkan bayi dengan punggungnya (telentang) dan tidak ada harga yang harus dibayar agar bayi tidur dengan punggunggnya.

Seperti dikutip dari Health24, Jumat (30/7/2009), beberapa penelitian juga telah menunjukkan bahwa bayi yang tertidur dengan posisi terlentang (menggunakan punggungnya) bisa mengurangi risiko SIDS.

Tahun 1992 American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan bayi agar tidur dengan posisi miring atau terlentang untuk mengurangi risiko dan ternyata kedua strategi ini berhasil. Sehingga kematian bayi karena SIDS ini menurun sekitar 40 persen.

Beberapa orang tua memilih menidurkan bayinya di perut orang tua karena rasa takut bayinya akan tersumbat dan percaya bahwa bayi akan tidur lebih baik jika diperut ibunya.

Peneliti menganalisis informasi dari 3.733 bayi didapatkan para ibu meletakkan bayinya dalam posisi yang sama selama tidur, mayoritas dengan menggunakan punggung bayi, diikuti dengan posisi miring dan posisi tengkurap.

Survei dilakukan pada saat usia bayi satu, tiga dan enam bulan untuk melihat apakah bayi memiliki gejala seperti demam, batuk, kesulitan bernafas, diare dan muntah-muntah.

"Berdasarkan penelitian tersebut terdapat penurunan gejala demam pada usia satu bulan, sesak pada hidung dan kesulitan tidur pada usai enam bulan serta infeksi telinga pada usia tiga dan enam bulan, untuk bayi yang tidur dengan posisi terlentang," ujar Marian Willinger spesialis untuk SIDS dari National Institute of Child Health & Human Development.

Peneliti mengemukakan bahwa bayi yang tidur dengan punggunggnya atau telentang lebih baik dari pada bayi yang tidur dengan perutnya. Ini karena bayi yang tidur dengan perut memiliki temperatur tinggi pada mulut dan tenggorokannya, yang mungkin disebabkan oleh kondusifnya pertumbuhan bakteri.

Dengan kata lain, anak-anak yang tidur dengan punggungnya lebih sering menelan yang mengindikasikan kemungkinan anak-anak tersebut secara efektif membersihkan tenggorokannya.

"Apapun alasannya, sangat penting bagi bayi untuk selalu ditempatkan dengan punggungnya setiap tidur meskipun dengan pengasuhnya," ujar Willinger.

Tidak ada komentar: