Selasa, 28 Juli 2009

Demam Beradarah dan Pemanasan Global



Global warming atau pemanasan global memberikan pengaruh kepada sektor kesehatan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Peningkatan suhu berpengaruh terhadap kehidupan nyamuk yang membuat demam berdarah makin marak.

Prof Dr Soeharyo Hadisaputro dr.Sp.PD-KPTI, Guru Besar Fakultas Kedokteran UNDIP yang juga merupakan Ketua Peneliti Penyakit Infeksi Tropik Semarang menjelaskan pengaruh langsung maupun tidak langsung perubahan iklim terhadap kesehatan manusia.

Secara langsung: Suhu nyaman untuk kehidupan manusia antara adalah 20-25 derajat celcius. Karena perubahan iklim, musim dingin sangat ekstrim maka kasus asthma bronkial dapat meningkat, keganasan dermatologi, gelombang panas (heat waves) akan menyebabkan jantung bekerja keras untuk mendinginkan badan (sirkulasi bertambah tinggi) sehingga dapat menyebabkan fatalitas� yang meningkat.

Secara tidak langsung: Perubahan morbiditas penyakit yg ditularkan oleh vektor (nyamuk) atau Vector borne disease. Bionomi nyamuk yang berubah akibat suhu yang meningkat dan dengan kelembaban tertentu maka perilaku nyamuk akan berubah dimana perkawinan nyamuk semakin meninggi dan keinginan untuk mencari makan lebih besar. Kemampuan produksi telur juga semakin bertambah. Selain itu, wilayah pemukiman manusia yang makin meluas dan suhu bumi yang semakin meningkat maka nyamuk dapat merambah ke gunung-gunung yang tinggi lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut dan meluas hingga ke wilayah sub tropik.

Indonesia merupakan negara tropis dengan suhu rata-rata 24-28 derajat celcius dimana malam dan siang hari beda suhu 3-10 derjat celcius dan perubahan jelas antara musim hujan dan kemarau. Karakteristik tersebut memberi peluang untuk hidup suburnya vektor nyamuk sebagai penular beberapa penyakit tertentu. Peningkatan suhu berpengaruh terhadap kehidupan vektor (berkembang biak dengan cepat, masa kematangan pendek, biting rate (tingkat gigitan) meningkat, kegiatan reproduksi juga meningkat) sehingga populasi nyamuk meningkat tajam.

Diperkirakan tahun 2.100 kenaikan suhu lebih dari 3 derajat celcius dan hal ini akan menyebabkan kejadian penyakit yang ditularkan nyamuk 2 kali lipat lebih tinggi. Penyakit lain yang disebabkan oleh vektor (Vector borne disease) juga meningkat misalnya Malaria, Demam Berdarah Dengue, Chikungunya, Japanese Encepahlitis, dan� Filariasis.

Penyakit yang ditularkan melalui air juga dapat meningkat akibat air laut pasang dan banjir khususnya penyakit yang morbiditasnya tinggi antara lain Leptospirosis, Infeksi virus Hanta. Bahkan penyakit akibat perubahan iklim dengan suhu yang tinggi misalnya infeksi baru, Avian Influenza, Swine Influenza, Infeksi virus Hanta, dan Japanese Encephalitis.

Semakin meningkatnya kasus demam berdarah akibat global warming maka dipandang perlu adanya alat untuk mendeteksi demam berdarah secara cepat, tepat dan akurat. PT Indofarma bekerja sama dengan SD (Standard Diagnostics Inc) memasarkan produk Rapid Test (Tes Cepat) Dengue Duo untuk mendeteksi secara cepat apakah seseorang terkena demam berdarah atau tidak.

Rapid Test SD (Standard Diagnostics Inc) Bio Line DENGUE DUO ini dapat digunakan untuk mendeteksi demam berdarah dengan sangat cepat karena hanya diperlukan waktu kurang dari 20 menit.

Tidak ada komentar: